Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Mazmur 119:52, Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN, maka terhiburlah aku.
Di sebuah rumah terjadi pemadaman listrik yang tiba-tiba, lalu seorang anak berumur 5 tahun menggunakan handphone nya untuk mencari korek api (mancis) ditempat biasa disimpan dirumah mereka. Secara umum penerangan melalui handphone nya bisa-bisa saja menjadi penerangan dirumahnya ketika listrik padam namun penerangan ini tentu saja tidak sebesar lampu sprong yang akan dinyalakan cahayanya lebih besar. Daya ingat tempat dan kekuatan cahaya yang dihasilkan lampu yang akan dinyalakan si anak tersebut mendorong dia untuk berpengharapan, bersukacita, semangat dan berani.
Bicara penghiburan, pengharapan, semangat, dan keberanian memang sangat banyak disinggung oleh permazmur. Dimana pengalaman rohani pemazmur ini sangat rentan menyinggung hubungan dan status orang percaya kepada Allah ketika masih di dunia ini. Di dalam pasal 119: 52 ini menyinggung mengenai pengalaman rohani yang menyatakan kuasa firman Allah di dalam kehidupan kita secara khusus mengenai hukum taurat. Melalui pengalaman ini, orang-orang yang memahami hukum taurat yang selama ini tidak begitu memaknai dengan baik maka pemazmur menyaksikan bahwa mengingat dan memahami hukum taurat Allah menjadikan diri kita dihibur oleh Dia. Hukum taurat menjadi sumber penerangan didalam hidup pemazmur bukan hasrat dari dalam hati yang menjadi sumber sukacita atau penghiburan melainkan hukum taurat.
Sumber penghiburan di dalam kehidupan di dalam kehidupan pemazmur terletak di penghayatan akan hukum taurat. Dengan tegas bahwa firman Allah menjadi sumber penuntun hidup pemazmur bukan hawa nafsunya. Sampai saat ini apakah kita masih menjadikan firman Allah menjadi penuntun hidup kita? Apakah ada penerangan yang berasal dari sumber lain yang memberi kenyamanan duniawi. Jika ada sumber penghiburan dan sukacita selain dari firman Allah, maka sebaiknya periksa kembali motivasinya di dalam kehidupan kita. Apalagi yang hanya mementingkan dan mengasihi dirinya sendiri di dalam dunia ini, salah satu sifat yang akan meninggikan diri sendiri dan menutup diri untuk bersaksi akan firman Allah di dalam hidupnya. Sebab sumber penghiburan dan sukacita kita adalah firman Allah. Amin.
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan