Oleh: P. Adriyanto
*Orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatupun yang baik*
*Mazmur 34:11*
Apa *disruption*itu?
Disruption adalah hasil dari disruptive innovation yakni inovasi yang melahirkan perubahan radikal (radical change) dalam industri bisnis dan strategi, dll terutama yang menyangkut pengenalan produk dan jasa baru yang menciptakan pasar yang baru.
Globalisasi dan perkembangan teknologi yang cepat, menunjang terciptanya business disruption.
Disruptive innovation adalah inovasi yang mendorong terciptanya pasar yang baru dan yang menyempitkan atau merusak/menggantikan pasar yang sudah ada.
Berikut beberapa contoh hasil dari disruptive innovation yang tercipta berdasarkan teknologi digitalisasi:
* online taxi
* online shop
* online banking,
dan perkembangan terakhir juga melanda bidang kesehatan, investasi, dll.
Karena biaya produk yang lebih rendah, kepraktisan dalam mendapatkan barang/jasa (easy accessability), maka semakin banyak konsumen yang menyukainya.
Selain manfaat di atas, disruption juga mendatangkan ancaman yang mengerikan yakni *pengangguran* masif akibat banyak perusahaan-perusahaan raksasa seperti mal dan deparment store, bank dan perusahaan-perusahaan angkutan umum, rumah sakit, dll yang harus melakukan PHK besar- besaran.
Dalam menghadapi ketidakpastian masa depan dan ancaman pengangguran, apakah kita juga harus resah atau bersikap status quo/apatis terhadap Disruption karena menganggap dampak negatif dari disruption ini belum menimpa kita??
Sebagai anakTuhan, kita tidak perlu resah dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian tsb. Tuhan akan menyediakan segala kebutuhan kita termasuk pekerjaaan dan rezeki.
*”Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan Aku.”*
*Mazmur 23:1*
Allah adalah sumber segala keperluan kita dan Dia sanggup melakukan mujizat untuk menyediakan kebutuhan hidup kita baik makanan, minuman, pakaian, pekerjaaan dan kebutuhan – kebutuhan kita lainnya, bahkan makanan pada masa kelaparan yang dinubuatkan akan terjadi pada akhir zaman.
*”Tuhan tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan”*
*Amsal 10:3*
Sebelum dampak negatif dari disruption semakin parah melanda, saat inipun banyak anak-anak Tuhan yang sudah diPHK dan belum mendapat pekerjaaan lain.
Kadang Tuhan membiarkan anak-anak-Nya menghadapi pencobaan karena Dia menghendaki mereka menjadi lebih dekat dengan-Nya dan menjadi bejana yang lebih baik dan lebih bermanfaat.
*”Apabila bejana yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali sampai menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. “*
*Yeremia 18:4*
Mari kita songsong masa depan dengan penuh pengharapan dan iman serta rasa syukur kepada Tuhan. Kita tidak akan berjalan dalam kegelapan , sepanjang kita mengikuti Yesus yang adalah terang dunia.
Amin.