Oleh: Pdt. Andreas Loanka
BGA dari Yesaya 11:11-16
Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tangan-Nya untuk “kedua kalinya” menebus sisa-sisa umat-Nya (Yes. 11:11). Dalam bahasa aslinya ada kata “kedua kalinya” (sheniy), dan ini tentu berkaitan dengan yang pertama kalinya. Para penafsir Alkitab menjelaskan beberapa kemungkinan penafsiran terhadap bagian ini. Penafsiran pertama, penebusan pertama keluar dari Mesir, dan penebusan kedua keluar dari Babel. Penafsiran kedua, penebusan pertama keluar dari Babel, dan penebusan kedua terjadi pada hari kedatangan Mesias. Penafsiran ketiga, penebusan pertama keluar dari Mesir, dan penebusan kedua merupakan nubuat dengan dua macam penggenapan. Pulpit Commentary menjelaskan bahwa penggenapan pertama dari nubuatan itu merujuk pada kembalinya bangsa Israel dari penawanan di Babel. Penggenapan kedua digenapi dengan dikumpulkannya orang-orang Israel dari berbagai penjuru dunia ke dalam Gereja Tuhan (Kis. 2:9-41). Berkenaan dengan ini, penulis sendiri cenderung pada penafsiran ketiga.
Kekalahan Israel dan Yehuda adalah karena mereka tidak mengindahkan perintah Allah, hidup di dalam dosa, dan membuat Allah murka. Itu sebabnya Allah menghukum mereka dan membuat mereka dikalahkan oleh musuh, Babel dan Asyur, sehingga mereka ditawan dan dibuang ke berbagai tempat. Namun Tuhan tetap mengasihi umat-Nya itu serta berjanji akan memulihkan mereka dan mengumpulkan sisa kaum Israel dan Yehuda dari keempat penjuru dunia (Yes. 11:12). Tentu hal ini terjadi jika mereka bertobat, mendengarkan suara Tuhan, dan berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa mereka (bd. Ul. 30:1-10).
Bukan hanya umat Israel dan Yehuda yang telah berbuat dosa dan berada dalam murka Allah. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Rm. 3:23) dan “upah dosa adalah maut” (Rm. 6:23a). Manusia yang berdosa dan tidak mau bertobat telah berada di dalam murka Allah (Rm. 1:18; 2:5). Tetapi Allah tetap mengasihi manusia yang berdosa. Karena kasih-Nya yang begitu besar, Ia telah mengaruniakan Anak Tunggal-Nya untuk menjadi Juruselamat manusia, supaya “setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16). Tentu hal ini terjadi jika seseorang mau bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (Mrk. 1:15; Kis. 3:19; Rm. 10:9-10).
Salam dan doa
Dari Pdt. Andreas Loanka
GKI Gading Serpong