Oleh: Stefanus Widananta
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
Efesus 5;11
Di banyak negara, kemarin diperingati sebagai hari perayaan Halloween, di pelbagai tempat, dapat dijumpai dekor yang berbau horor, demikian juga kostum yang dikenakan, juga menggambarkan sesuatu yang menyerankan.
Pada awalnya Halloween disebut sebagai Samhain, yang berhubungan dengan kepercayaan yang keliru tentang orang mati dan roh-roh jahat.
Sejarah menggambarkan bahwa perayaan Halloween berbau mistisne dan okultisme, walaupun perayaan ini dimanfaatkan sebagai ajang bisnis yang mengguntungkan.
Tanpa kita sadari, anak-anak kita sudah kita susupi ajaran mengenai roh-roh jahat, tentang sesuatu yang menyerankan, tetapi menyenangkan, karena dikemas dengan segala jenis pertunjukkan, permainan dan sebagainya.
Paulus memperingatkan kita agar kita tidak bersekutu dengan roh-roh jahat, jangan membangkitkan cemburu Tuhan
Mungkin orang berkata, ah itu kan sekedar “fun”, hanya untuk hiburan, namun tanpa kita sadari kita sebenarnya alam bawah sadar kita sudah disusupi ajaran yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan.
Mungkin ada lagi yang berkata, jangan fanatik, tetapi perlu kita ingat bahwa Iblis seringkali menyerang kita di pikiran kita, sehingga banyak hal akan kita pikir sebagai sesuatu yang “tidak apa-apa”, seakan-akan pikiran kita diselubungi oleh Iblis sehingga kita tidak bisa lagi membedakan mana yang boleh dan yang tidak boleh, mana yang berguna dan yang tidak berguna
Di sisi lain akhir Oktober juga diperingati sebagai hari reformasi dan Martin Luther sebagai tokohnya, dia mau membawa orang-orang yang dalam kegelapan kepada terang Tuhan
Dia memfokuskan pada tiga hal penting, yaitu sola fide, sola gratia dan sola scriptura, manusia diselamatkan oleh iman akan anugerah Tuhan yang ditunjukkan dalam Alkitab, bukan karena perbuatan baik dan ritual agamawi.
Tuhan Yesus memberkati
