Harga Mengikut Kristus

0
4676

Oleh: P. Adriyanto

 

“Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya”

*2 Timotius 3: 12*

 

 

Bayar harga untuk mengikuti Yesus, yang lazimnya merupakan ungkapan di kalangan gereja, bisa menimbulkan salah tafsir oleh saudara-saudara kita non Kristen. Waduh, syukurlah, saya telah mengikuti Nabi saya tanpa ongkos alias gratis.

Makna dari bayar harga  adalah pengorbanan dan konsekuensi yang harus kita terima atas keputusan yang telah kita ambil. Memang di dunia ini tidak ada yang gratis. Beberapa tahun yang lalu, saya buang air kecil di bandara Bangkok yang lama, Don Mueang, karena saya tidak punya mata uang Baht, saya dikejar oleh Satpam yang minta tips sehingga terpaksa saya bayar USD 100. Mahal ya, hanya untuk mencegah agar saya tidak ngompol.

 

Kita sering mendengar bahwa bila orang non-Kristen menjadi murtad dan menjadi Kristen, maka bukan saja ia dimusuhi oleh keluarga dan masyarakat di sekitarnya, tapi keluarganya berhak membunuhnya. Ahok karena Kristen, maka ia dihujat oleh ratusan ribu pendemo dan juga ada usaha untuk membunuhnya dan akhirnya ia dijebloskan ke dalam penjara. Apakah itu yang merupakan contoh dari bayar harga ??. Saya berpendapat bahwa penderitaan mereka baru merupakan panjar (voorschot) dari kewajiban membayar harga.

 

Dalam Alkitab Perjanjian Baru, kita dapat membaca Lukas 9:57~62- *”Hal mengikut Yesus”*yang menurut pendapat saya dapat memperjelas istilah bayar harga tsb (baca juga Matius 11:34~42 – Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut-Nya)

 

Berdasarkan ayat-ayat di atas, dapat kita simpulkan bahwa Yesus menetapkan syarat-syarat agar kita dapat menjadi pengikut-Nya :

 

π Kita harus menyalibkan kedagingan kita, yakni segala kesenangan dunia, seperti dosa percabulan, perjinahan, gaya hidup bebas free-sex, kesombongan, keserakahan dan lain lain. Kita harus memikul salib-Nya dan ikut menderita bersama-Nya.

*”Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”*(ps 58)

 

π Yesus berkata, ikutlah Aku, tapi orang itu ingin menguburkan dulu bapaknya.

Tuhan menghendaki kita agar dapat menetapkan prioritas, first things first.

*”Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati, tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah dimana-mana.”*(ps 60)

 

π Bila kita sungguh-sungguh untuk mengikut Kristus, kita tidak perlu memikirkan hal-hal yang sudah berlalu. Ada yang ingin mengikut Yesus, tapi ingin pamitan dulu dengan keluarganya. Jangan menengok ke belakang sehingga timbul keraguan terutama bila teringat kenikmatan yang diberikan oleh dunia.

*”Tetapi Yesus berkata: ” Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”* (ps 62)

 

Bila kita perhatikan sepintas ketiga persyaratan yang diungkapkan oleh Yesus, seakan-akan Yesus melupakan kasih-Nya terhadap kita dan tidak berperikemanusiaan. Masa orang hidup berkecukupan tidak boleh mengikutiNya dan harus menderita bersamaNya ?; masalah nggak boleh mengubur bapaknya, jadi di mana rasa perikemanusiaan Yesus?; masa menoleh ke belakang saja juga nggak boleh, bukankan bila kita mengendarai mobil, juga perlu melihat ke belakang melalui kaca spion agar tidak mengalami kecelakaan?.

Pernyataan-pernyataan Yesus di atas, hanya dimaksudkan untuk lebih menegaskan bahwa ketiga persyaratan tsb berat dan tidak bisa ditawar-tawar. Harus ditarik benang merah antara kepentingan duniawi dengan kehidupan kekal bila kita mengikut Kristus.

 

Dapat kita simpulkan bahwa harga mengikut Yesus adalah bersedia menderita bersamanya, lebih memprioritaskan perkara-perkara di atas yakni kepentingan Kerajaan Allah, dan tidak menoleh ke belakang.

Amin.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here