Iman di Tengah-Tengah Marketplace

0
2882

Oleh: P. Adriyanto

Saya belum menemukan istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk *marketplace.*
Marketplace adalah tempat baik secara fisik maupun di dunia maya seperti online business, yang merupakan wadah pertemuan antara penjual dan pembeli dalam rangka melakukan transaksi bisnis. Jadi,
kurang tepat bila marketplace diterjemahkan sebagai pasar.

Terlepas dari definisi di atas, saya ingin mengungkapkan bahwa banyak sekali godaan dan dosa di marketplace ini yang menggerus dan membunuh iman manusia tanpa pandang agama yang dianutnya (bahkan seorang pendeta juga melakukan dosa).

Berikut ini contoh beberapa fakta yang sering terjadi:
√ Kolusi antara pengusaha dan pejabat yang berbuntut pada penyuapan. Ada banyak gubernur dan bupati yang tersandung dengan kasus ini.

√ Banyak pengusaha yang melakukan manipulasi dan mengemplang pajak.

√ Banyak pengusaha yang dengan akal licik menghindar dari kewajiban membayar pesangon dan uang jasa bagi para karyawan yang di PHK. Untuk memenangkan tuntutan karyawan, para pengusaha ini tanpa ragu menyuap pejabat kantor Menaker.

√ Melakukan penipuan dalam penjualan barang-barang palsu, seperti obat-obatan, dan barang-barang pangan yang sudah expired, dll.

√ Penipuan ONH seperti yang dilakukan oleh First Travel.

√ Menjadi bandar dan penyalur narkoba tanpa memikirkan akibat bagi masyarakat dan masa depan bangsa.

√ Lebih mementingkan cash flow dan cost of money, sehingga terjadi tragedi seperti yang dialami oleh bayi Debora. Perikemanusiaan juga tergantung pada uang.

Para pengusaha yang adalah anak-anak Tuhan, pasti menjaga iman mereka untuk melakukan bisnis secara jujur dan hanya mengandalkan berkat Tuhan, bukan melakukan trick-trick bisnis yang merugikan orang lain untuk memperoleh profit yang sebesar-besarnya.

Kita harus hidup berdasarkan iman di semua aspek kehidupan dan kegiatan. Allah akan menutup rezeki kita bila kita meninggalkan iman kita.
*”Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.”*
*Ibrani 11:6*

Percayalah bahwa iman merupakan daya dorong dan kekuatan untuk terus maju baik dalam bidang bisnis maupun dalam bidang kehidupan yang lain.

Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena karena kasih setia-Nya, iman kita semakin bertambah (2 Tesalonika 1:3). Namun, kita harus terus bertekun sehingga menjadi kuat dan teguh dalam iman kita.
*”Sebab itu kamu harus bertekun di dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang.”*
*Kolose 1:12*

Sebagai pengikut Kristus, kita harus percaya bahwa Tuhan akan menyediakan semua kebutuhan kita, sehingga kita harus mendapatkan semua kebutuhan dan rezeki kita dengan jujur dan dengan jalan yang berkenan kepada-Nya.
Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here