Tuhan Memberi, Kita yang Menata-Kelola Berkat-Nya (Manajemen Berkat). : Keluaran 12: 1-14

0
2389

Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty

Pengakuan orang-orang ber-Iman itu standart, bahwa semua yang ada pada kita adalah berkat-berkat Tuhan yang tersalur dari waktu ke waktu didalam hidup kita. Persoalannya apakah didalam menata-kelolanya kita bijak atau lalai, hanya Tuhan dan kita yang tau. Peringatan itulah yang Tuhan sampaikan melalui Musa dan Harun kepada umat Allah, tatkala mereka sedang mempersiapkan diri meninggalkan tanah derita di Mesir menuju tanah harapan yang berlimpah susu dan madu yang Tuhan janjikan di Kanaan. Umat perlu dipersiapkan, karena berkat-berkat yang akan Tuhan limpahkan ditempat yang baru itu sangat luarbiasa. Berkat Allah tidak hanya untuk dinikmati, tetapi harus juga dikelola secara bertanggungjawab dan harus punya nilai manfaat untuk sesama. Itulah mulianya berkat Tuhan, diberkati untuk menjadi berkat. Ada 5 hal mendasar yang bisa kita tangkap dari kisah menarik ini bagi hidup kita dan Gereja masa kini, antara lain :

1. Pemimpin diberi tugas untuk mengatur dan melayani :
Untuk efektivitas dan efisiensi kehidupan umat didalam menata-kelola hidup dan berkat-berkat Tuhan, maka harus ada pemimpin yang memberi arah, memberi guidance agar hidup umat itu terarah didalam menata-kelola banyak hal didalam hidup dihadapan Tuhan. Karena itu pemimpin harus bijak dan cakap.

2. Umat harus mau dipimpin :
Tuhan yang menunjuk para pemimpin itu berarti Tuhan mau agar umat mau mendengar dan mengikuti apa kata para pemimpin. Dengan kata lain, umat harus mau dipimpin, jangan masing-masing berjalan sendiri-sendiri, jangan ikut mau-maunya sendiri. Jangan semuanya mau jadi pemimpin dan kepala.

3. Berkat Tuhan harus dinikmati dalam kebersamaan :
Berkat Tuhan tidak boleh dinikmati sendiri, harus dinikmati dalam kebersamaan agar sesuai dengan tujuan dan harapan Tuhan yang memberi berkat. Kambing domba harus dikelola sedemikian rupa agar cukup untuk bersama. Kalau tidak bisa masing-masing, ya bersama dengan tetangganya yang terdekat.

4. Pengalaman buruk, baik untuk merubah hidup :
Umat akan segera meninggalkan masa lalu yang buruk dan kelam di Mesir, dan segera akan memasuki kehidupan baru yang Tuhan persiapkan. “Jangan tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi”(ayat 10a), karena akan busuk. Pengalaman buruk yang lama tinggalkan, dan berubahlah untuk hidup baru.

5. Tuhan memberkati yang setia dan menghukum yang kejam :
Bagi yang mau dengar-dengaran dan setia, Tuhan siapkan masa depan yang cerah. Sedangkan yang kejam, hukuman Tuhan akan berlaku. Itulah fenomena yang sedang terjadi, umat Allah diberkati dengan masa depan Kanaan yang berlimpah air susu dan madu, sedangkan Mesir dihukum karena kekejamannya.

Selamat Ber-Ibadah dengan Sukacita! Gb. jm. 100917.
Ibadah Minggu Pagi di GKP Telukjambe Karawang. 09.00.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here