Oleh: Pdt. Pinehas Djendjengi
Mazmur 107:1-9
(1) Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (2) Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, (3) yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan. (4) Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; (5) mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka. (7) Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. (8) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, (9) sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Pemazmur mengajak umat Israel seluruhnya untuk bersyukur kepada Tuhan. Sebabnya adalah, Tuhan itu baik, kasih dan kesetiaan-Nya tak pernah berhenti dan dinyatakan melampaui apa yang dipikirkan dan diharapkan manusia. Kasih dan kestiaan Tuhan ini merupakan penyelenggaraan pembebasan-Nya bagi manusia. Sehingga di mana ada kasih Tuhan, dan juga di mana ada kesetiaan Tuhan, di situ ada pembebasan-Nya.
Kasih dan kesetiaan Tuhan yang penuh pembebasan itu telah dirasakan oleh umat Israel dalam bentuk pembebasan mereka dari pembuangannya dan kesempatan beribadah kembali di Bait Suci. Selama dalam pengembaraan Tuhan selalu datang dan memberi pertolongan-Nya. Ia mendengarkan seruan-seruan mereka, memberi mereka makan dan minum, dan mengarahkan mereka kepada tujuan yang ingin dicapai.
Pengalaman bersama Tuhan sungguh sangat menggembirakan, meskipun banyak penderitaan yang dialami dalam hidup ini. Penderitaan-penderitaan yang dialami tidaklah sebanding dengan pertolongan Tuhan yang datang kepada mereka. Kenyataan ini mendorong pemazmur untuk menyerukan agar umat Israel bersyukur kepada Tuhan. Allah tidak jauh dari mereka. Ia sungguh dekat, terbukti dari pertolongan-pertolongan yang diberikan-Nya. Hanya saja, harus disadari, bahwa pertolongan itu datang mewarnai kehidupan mereka ketika mereka berseru dan bersandar pada-Nya. Akan tetapi bila mereka hanya berkeluh-kesah saja, Tuhan pun tetap berdiam diri. Tuhan ada di dekat mereka tapi tidak bertindak. Kenapa? Keluh kesah (apalagi yang disertai dengan umpatan dan pemberontakan) adalah dosa. Benarlah jika dikatakan dosa itu selalu menhambat karunia Tuhan bagi manusia.
Tuhan tidak pernah membiarkan manusia dalam penderitaannya. Ia akan menolong mereka jika berseru (penuh penyerahan diri) kepada-Nya. Ia akan datang untuk memberi kekuatan kepada manusia untuk menghadapi penderitaannya dan atau membebaskan mereka dari penderitaan itu. Oleh karena itu bersyukurlah kepada Tuhan sebab Dia baik!