Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Syalom saudaraku, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita.
Bacaan Alkitab
Mazmur 8;2, Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Pujian serta apresiasi lahir dari sebuah penilaian seseorang terhadap apa yang dapat dilihatnya, dirasakannya, dan dinikmatinya. Penemuan yang sejak dari dulu hingga sekarang ini juga merupakan karya-karya yang sangat luar biasa pesatnya. Salah satu perkembangan di jaman sekarang ini adalah pengiriman surat/kabar dari keluarga kepada anak diperantauan sudah berubah menjadi kabar melalui SMS/Telephone dengan jarak yang jauh memakai waktu yang singkat sudah memudahkan kita berkomunikasi. Hal ini juga dapat digolongkan sebagai apresiasi yang luar biasa di perkembangan jaman ini. Tapi perlu kita ingat bahwa di perkembangan jaman ini tidak sedikit orang yang menjadi sombong, apalagi dia seorang yang mampu dan kaya. Semua apresiasi yang seharusnya kepada Allah berubah menjadi pujian bagi dirinya sendiri (mempertuhankan diri sendiri).
Sangat miris saudaraku, seluruh perkembangan di dunia ini tentu berasal dan bersumber dari Allah, tetapi kita sebagai manusia mengharapkan pujian dan apresiasi sebagai orang yang berjasa. Bila demikian yang terjadi maka kita sudah mempertuhankan diri kita sendiri. Disini pemazmur menegaskan bahwa kemuliaan, pujian dan hormat hanya milik Allah sendiri. Hal ini terlihat dari ciptaan Allah yang dibumi dan dilangit, pengakuan pemazmur ini sangat sulit digambarkan sehingga mereka hanya menuliskannya. KeagunganMu mengatasi langit, maksudnya adalah kekuasaan dibumi dan dilangit hanya milikNya. Bagi Dialah pujian dan hormat, apresiasi dari pemazmur.
Bila ini kita perhadapkan dengan kehidupan digereja atau dilingkungan kita maka ada beberapa hal yang mungkin kita kurang setuju. Beberapa gereja saat ini mempunyai tujuan/motivasi untuk eksis. Persoalannya eksis disini bukan Yesus yang mau dieksiskan, melainkan gedungnya barangkali, pelayannya barangkali, sumberdaya manusianya barangkali, sehingga terjadi kesombongan terhadap yang lain. Padahal jauh sebenarnya kita harusnya memuliakan Allah, keagunganNya mengatasi langit dinyanyikan. Lebih dalam lagi, sebaiknya ada motivasi yang sama digereja untuk memuliakan Allah. Jika gereja hanya memperbandingkan diri dengan yang lain, kapan lagi gereja memuliakan Allah dalam kesaksiannya? Gereja adalah kita, kita adalah gereja, mari kita memuliakan Allah melalui kesaksian kita sekarang, atas karya dan pemeliharaanNya atas karyaNya, ingat jangan tunggu esok. Amin
Selamat beraktifitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan