Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
” TOUR OF AREA & TOUR OF DUTY “(Yosua 1:7-9).
(Ibadah Syukur Pelantikan Perwira & Penugasan Tugas)
Hidup itu adalah kerja dan kerja itu harus menghasilkan karya-karya yang berguna, karena itu berkait erat dan berhubungan dengan karir masa depan. Apalagi kalau Tuhan yang mempersiapkan kita untuk rencana-rencana masa depan-Nya, maka hidup ini harus disiapkan untuk Tuhan pakai kapanpun dan dimanapun. Itulah yang sedang terjadi dengan Yosua, tokoh muda yang akan segera menggantikan Musa untuk melanjutkan kepemimpinan “dari Mesir menuju Kanaan”. 40 tahun diasah mendampingi seniornya Musa dalam perjalanan panjang, heroik dan melelahkan dipadang gurun. Sekarang Yosua akan mengambil alih tampuk kepemimpinan umat menuju tanah perjanjian di Kanaan, karena Musa hanya diberi kesempatan mengamati dari jauh tanah harapan dan tidak dikenankan Allah untuk memasukinya. Tugas ini tugas yang berat tetapi sekaligus tugas mulia, karena mengemban amanat Tuhan yang khusus. Inilah “Tour of Duty” karena mengemban tugas besar dan mulia, sekaligus “Tour of Area” karena berpindah dari Mesir tanah perbudakan menuju Kanaan tanah Perjanjian. Dia sedang berada dalam pantauan Tuhan, untuk dipilih dan diutus menuntun umat Allah menuju tanah harapan. Karena itu, 3(tiga) syarat mutlak harus Yosua pedomani sesuai dengan Perintah dan Ketetapan Allah, yaitu :
1. KUATKAN HATIMU(ayat 7) :
Tugas ini bukan tugas yang enteng dan ringan, karena harus memimpin umat yang banyak dan tegar tengkuk. Harus hadapi tantangan musuh-musuh sekitar yang ganas dan mematikan serta tidak kenal kompromi. Karena itu, ketetapan hati harus diperkuat agar tidak goyah dan ragu menghadapi ujian Iman. Bertindak hati-hati itulah cara terbaik yang harus dilakukan, tidak sembrono atau ngawur dalam lakukan tugas. 4 tahun sudah digembleng di kawah candradimuka, dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan serta kemampuan tehnis kepolisian negara, sekarang harus siap mengemban tugas mulia bagi kepentingan bangsa dan negara. Ini tugas suci dan mulia, karena itu yakinlah bahwa ini amanat suci dari Tuhan lewat negara dan bangsa ini. Sebab itu, bertindaklah hati-hati, jangan sembrono atau ngawur. Ikut aturan yang sudah ditetapkan, baik dari negara ini maupun Ketetapan dan Hukum-hukum Tuhan dengan taat dan setia. Jangan menyimpang kekanan atau kekiri, berjalan sesuai aturan kalau ingin berhasil dalam capai tujuan. Kuatkan hatimu, jangan ragu-ragu dan jangan takut dan gentar karena Tuhan ada selalu besertamu.
2. JANGAN LUPA TUHAN(ayat 8) :
Kalau mau berhasil jangan lupaTuhan, jangan habiskan waktu untuk kesibukan tugasmu sampai Tuhan dan Firman-Nya diabaikan. Ingat Tuhan berarti ingat Firman-Nya dan berpegang pada petunjuk-petunjuk-Nya. Artinya, jangan hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri dan kemampuan tehnis yang dimiliki. Andalkan Tuhan dan Kuasa-Nya yang tak terbatas itu kalau ingin berhasil dalam pelaksanaan tugasmu dan beruntung, ini petunjuk Tuhan yang jelas kepada Yosua. Sebab kesibukan mengurus tugas itu juga akan menguras waktu dan itu yang membuat orang bisa melupakan Tuhan dalam hidupnya. Sebagai perwira muda dan baru dalam pelaksanaan tugas, tentu semangat juang dan optimisme tugas sangat tinggi. Harus menunjukan prestasi kerja yang maksimal untuk meraih karir yang lebih mumpuni. Itu semua bisa menyita waktu dan tenaga bahkan konsentrasi. Disinilah peringatan Tuhan dari awal sangat penting bagi kita, agar tetap ingat akan Tuhan, dekat dengan Firman-Nya dan ber-Ibadah kepada-Nya.
3. TUHAN MENYERTAIMU SELALU(ayat 9) :
Karena tugas ini harus dilihat sebagai amanat Tuhan, maka Tuhan juga yang menjamin untuk menyertai. Karena penyertaan Tuhan itulah maka Yosua diminta untuk tidak takut, jangan kecut dan tawar hati. Ini peringatan penting yang menguatkan dan menopang setiap pelaksanaan tugas yang besar dan berat, dan dengan demikian memiliki kepastian dan keteguhan hati untuk menjalani tugas-tugas yang mulia. Setiap pelaksanaan tugas yang baru biasanya memerlukan penyesuaian dan kadang menimbulkan rasa ragu-ragu. Tetapi jaminan penyertaan Tuhan itu kekuatan ekstra yang sangat mujarab didalam menghadapi tugas apapun. Jaminan penyertaan Tuhan itu juga kekuatan tersendiri yang mampu menopang kita dalam mengemban tugas kedepan kapanpun dan dimanapun kita pergi. Artinya Tuhan tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendiri, karena Dialah Immanuel, Allah yang selalu menyertai kita. Atas dasar keyakinan inilah, maka kita menjalani tugas ini dengan penuh sukacita.
Selamat ber-Ibadah, Tuhan Memberkati! jm.