Pasang Surut Keimanan dan Kerohanian

0
2218

Oleh: Christian T

 

 

Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh  11:5-12:16

 

 

 

Syallom, sahabat-sahabat yang terkasih dalam Kristus Yesus,

 

Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.

Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon.  Rehabeam mengalami masa kejayaan selama tiga tahun dan dibantu oleh para imam dan orang-oramg Lewi dari utara yang membulatkan hati menyembah TUHAN nengikuti jejak Daud dan Salomo.

Rehabeam memperistri Maakha, anak Abasalom. Dari Maakha lahir Abia, yang kelak menggantikan dia sebagai raja. Ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan. Oleh sebab itu ia mengambil kebijaksanaan untuk menyebarkan semua anaknya yang lain ke seluruh daerah Yehuda dan Benyamin, ke segala kota kubu. Ia memberikan mereka makanan dengan limpahnya dan menyediakan bagi mereka banyak isteri.(5-23)

 

Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. Tetapi pada tahun kelima  majulah Sisak, raja Mesir beserta rakyat yang mengikutinya, yakni orang Libia, orang Suki dan orang Ethiopia, tidak terhitung banyaknya menyerang Yerusalem dengan seribu dua ratus kereta dan enam puluh ribu orang berkuda.

Ia merebut kota-kota benteng yang di Yehuda, bahkan mendekati Yerusalem.

 

Pemimpin-pemimpin Israel dan raja nenyadari kesalahannya dan merendahkan diri di hadapan TUHAN setelah TUHAN melalui nabi Semaya menegornya bahwa penyebab terjadinya kekalahan dan ancaman Sisak menghancurkan kota Yerusalem adalah mereka berubah setia dengan meninggalkan TUHAN.

 

Ketika TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, maka tidak akan memusnahkan mereka. TUHAN segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-NYA tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak. Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada TUHAN dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi.

Maka majulah Sisak, raja Mesir itu, menyerang Yerusalem dan merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan rumah raja seperti perisai-perisai emas yang dibuat Salomo.

Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga,yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja.

 

Rehabeam berbuat yang jahat, karena ia tidak tekun mencari TUHAN dan riwayatnya dari awal sampai akhir semuanya tertulis dalam riwayat Semaya, nabi itu, dan Ido, pelihat itu, yang juga memuat daftar silsilah.

Antara Rehabeam dan Yerobeam terus-menerus ada perang.  Kemudian Rehabeam mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Abia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. ( 12:1-16 )

 

Sahabat  yang terkasih dalam Yesus,

Rehabeam mengalami masa kejayaan selama tiga tahun karena selama itu ia dan rakyat Yehuda setia mengikuti TUHAN, namun setelah itu mengalami kemunduran dan nyaris kehancuran total atau musnah selama dua tahun dibawah kekuasaan Sisak, raja Mesir dikarenakan  ketidak setiaan Rehobeam dan rakyat Yehuda dengan meninggalkan TUHAN.

Namun karena mau mendengarkan tegoran TUHAN dengan merendahkan diri nengakui kesalahan dan berbalik kepada TUHAN dan mengikuti-NYA, TUHAN tidak melanjutkan murkanya, tetapi konsekuensinya tetap harus diterima oleh mereka dengan dirampasnya perbendaharaan Rumah TUHAN dan rumah raja.

 

Sobat yang terkasih,

Melalui kisah Rehabeam ini dapat dipetik pelajaran bahwa ketika kita mencari TUHAN dan diberkati jangan sampai lupa diri dan meninggalkan TUHAN. Mungkin kita masih beribadah dan melayani TUHAN, namun sesungguhnya kita tidak lagi fokus dan mengutamakan TUHAN. Kita menjadi fokus dan mengutamakan hal-hal diluar TUHAN, misalnya keluarga, karir, pekerjaan, usaha, jabatan, hobi atau kesenangan, kekayaan dan lain-lain. Jikalau hal-hal ini masih terjadi dan masih kita lakukan, maka hukuman TUHAN akan dijatuhkan. Namun jika kita ditegor oleh TUHAN melalui firman-NYA dan merendahkan diri mengakui kesalahan itu dan berbalik kembali kepada TUHAN, maka TUHAN akan mengampuninya dan memulihkannya.

 

Memang keimanan dan kerohanian kita mengalami pasang surut bagaikan pasang surutnya gelombang laut. Hal ini bergantung pada situasi dan kondisi kita saat itu dan juga bergantung pada bagaimana kedekatan kita pada TUHAN dan bagaimana menyikapinya. Namun satu hal yang harus diingat baik-baik bahwa setiap tindakan yang kita ambil ada konsekuensinya sesuai apa yang sudah difirmankan-NYA dan Allah itu kasih dan setia adanya.

 

” Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” ( Mat 6:24 )

 

” Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu “. ( 1 Yoh 2:15 )

 

” Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula “. ( 2 Pet 2-20 )

 

Tuhan Yesus memberkati

 

Salan dan doa

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here