Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Kecelakaan biasanya terjadi tanpa sengaja, karena tidak ada orang yang ingin celaka didalam hidupnya. Berbeda dengan umat Allah Israel, mereka celaka karena perbuatan sengaja yang mereka lakukan dihadapan Allah Yahweh Tuhan mereka. Kecelakaan itu terjadi akibat dosa-dosa umat yang serius didalam banyak hal. Dan anehnya lagi, dosa-dosa itu dilakukan dengan sengaja dan sadar seakan Tuhan itu buta. Dan inilah penyebab dari hukuman Tuhan yang membuat umat itu merana, meratap dan menderita luar biasa. Dalam konteks perikop ini, Penulis Kitab Ratapan coba mengungkapkan rupa-rupa kesalahan dan dosa umat itu dalam berbagai bentuk.
Ada minimal 2 dosa menonjol umat dihadapan Tuhan dan satu tindakan Tuhan bereaksi menghukum :
1. Dosa Penyembahan berhala :
Karena itulah Tuhan meninggalkan umat dan tempat kudus di Bait Allah Yerusalem, karena tidak ada gunanya Tuhan hadir didalam Ibadah-ibadah umat, kalau mereka menduakan Tuhan dengan menyembah berhala-berhala kafir di mezbah-mezbah penyembahan. Tuhan membuang mezbah-Nya, meninggalkan tempat kudus-Nya(pasal 2 ayat 7a). Ini juga peringatan bagi kita umat Allah masa kini, rajin ber-Ibadah dan datang dalam penyembahan kepada Tuhan tetapi hati mendua. Kadang meragukan Kuasa dan Pimpinan Tuhan, kadang menjadikan harta, materi dan uang sebagai dewa modern yang disembah dan kita takluk serta tak berdaya. Kadang penyembahan dan ibadah kepada Tuhan hanya sebuah formalitas belaka tanpa penghayatan dan penyesalan akan dosa-dosa. Seperti Tuhan itu buta dan umat itu berlagak dengan “wajah tanpa dosa” dihadapan Tuhan, sebuah “kemunafikan rohani” yang penuh kenajisan yang diperlihatkan.
2. Dosa Sex bebas :
Kenajisannya melekat pada ujung kainnya(ayat 9a), terjadi perbuatan pelanggaran terhadap kesucian diri dan hidup umat dengan melakukan sex secara bebas dihadapan Allah Yahweh. Mereka melanggar kesucian hidup dan bahkan menghina Tuhan Allah yang Maha Suci dengan hidupnya yang najis kotor. Ini juga peringatan keras dari Tuhan bagi kita umat Allah masa kini yang hidup ditengah berbagai kenajisan. Dimana-mana terjadi pelanggaran asusila dengan sex bebas, kesucian rumah tangga dilanggar dengan sadar tanpa rasa takut dan tanpa rasa malu dihadapan Tuhan dan manusia. Rupa-rupa kasus perselingkuhan dirumah dengan tetangga, dikantor dengan “teman tapi mesra”, di-ruangruang terbuka tanpa rasa malu dan kikuk, bahkan di ruang-ruang Ibadah. Di tempat-tempat tersembunyi yang penuh kerahasiaan yang tak terjangkau pandangan mata. Seperti yang tergambar didalam film : “Jakarta undercover”, yang begitu kotor, najis dan norak.
3. Reaksi Tuhan menghukum dan meninggalkan umat :
Tidak ada penderitaan yang hebat luar biasa manusia lahir batin, apabila Tuhan meninggalkan manusia. Itulah yang terjadi dengan umat Allah, Tuhan membuang semua pahlawanku(ayat 15a), Tuhan telah meng-injak2 puteri Yehuda(ayat 15d), Tuhanlah yang benar karena aku telah memberontak terhadap Firman-Nya(ayat 18a). Umat mencari Tuhan, tetapi Dia pergi meninggalkan mereka dan tidak peduli lagi dengan mereka. Ini juga peringatan keras Tuhan kepada kita umat masa kini yang kadang diperingatkan Tuhan tetapi kita tidak menggubris-Nya. Kadang malah Tuhan menghukum kita dalam berbagai cara, tetapi kita kurang peka bahkan menganggap biasa. Kalau kita menderita, kita malah salahkan oranglain sebagai penyebabnya, kalau karir kita terhambat kita salahkan atasan dan teman-teman kita, tetapi kita sendiri kurang mawas diri.
Saudara, mari sama-sama kita meratap tangis segala salah dan dosa kita dalam kesadaran dan penyesalan yang sungguh-sungguh dihadapan Tuhan. Mari kita renungkan lagi semua derita Kristus yang telah menanggung segala dosa kita, dan agar kita tidak terus menerus membawa penderitaan bagi Tuhan dengan dosa-dosa kita. Inilah waktu terbaik untuk kita menyesali semua perbuatan dosa-dosa kita di Minggu-minggu Pra Paskah ini. Biarlah Salib Kristus memaku semua dosa+dosa kita, dan kita berada dalam kesadaran baru Iman percaya. ” Akan tetapi Allah menunjukkan Kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa(Roma 5:8).
Selamat Hari Minggu III Pra Paskah.