Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Siapa yang mau meragukan bahwa berkat Tuhan itu ada sepanjang hidup kita dari waktu ke waktu, dan karena itulah kita kaya dalam berbagai hal. Kaya dari segi materi finansial, kaya dalam rupa-rupa kebajikan dan pengalaman hidup, kaya dalam kasih dan kebaikan, juga kaya dalam rupa-rupa anugerah dan talenta hidup. Kekayaan materi membawa sukacita, tetapi Tuhanlah yang menjamin kebahagiaan seseorang.
Karena kadang orang memiliki banyak materi tetapi tidak selalu menjamin kebahagiaannya, karena kebahagiaan itu ada di hati dan hati itu ciptaan Tuhan. Kekayaan memang tidak jatuh dari langit, itu harus melalui usaha dan kerja keras. Tetapi kalau Tuhan tidak beri nafas untuk hidup, dengan apa kita bisa bekerja untuk mendapatkan semua itu. Kaya dari segi materi kadang hanya membahagiakan diri kita dan orang-orang terdekat disekitar kita, tetapi kaya dalam hal kasih dan kebajikan akan membuat semua orang terberkati.
Karena itulah orang-orang beriman harus bijak memahami makna kekayaan, supaya mereka tidak menjadi budak dari harta dan kekayaannya sendiri. Sebab itu, orang korupsi bukan karena mereka tidak punya harta dan kekayaan, tetapi karena mereka telah diperbudak oleh hartanya sendiri. Sebaliknya apabila harta dan kekayaan dilihat sebagai berkat Allah, maka tiap bagian dari hartanya punya nilai sosial.
Itulah sebabnya tidak heran kalau orang-orang sekelas Bill Gates, orang terkaya nomor 1 didunia (pemilik Microsoft), mau menyumbangkan setengah dari hartanya untuk tugas-kemanusiaan. Atau seorang Mark Zuckerberg(orang terkaya no 3 didunia dan pemilik Face Book), mau menyerahkan sebagian hartanya untuk tugas-tugas sosial. Mereka tidak lagi melihat harta itu sebagai miliknya sendiri, tetapi itu milik Tuhan.
Karena memang harta dilihat sebagai berkat Tuhan dan harta tidak lagi mengikat hati mereka. Kata Tuhan, ” Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada”(Matius 6:21). Apakah karena sikap Iman yang seperti ini maka berkat terus Tuhan tambahkan dalam hidup mereka. Bagaimana dengan kita, mungkin tidak kaya dari segi harta dan materi, tetapi ada kekayaan lain yang sudah Tuhan beri.
Kaya dalam hal mengasihi sehingga ada sikap empati terhadap oranglain, ini juga berkat Tuhan yang harus disyukuri. Kaya dalam hal menasehati, memberi pimpinan, membagi beban-beban hidup dengan mereka yang memerlukan, kaya dalam hal memberi perhatian. Ada begitu banyak berkat Tuhan berupa kekayaan yang sudah Tuhan beri dan belum kita manfaatkan maksimal. Tuhan tunggu dan juga banyak orang menunggu karya-karys kita dengan berbagai kekayaan yang sudah Dia beri, manfaatkan itu sebaik-baiknya!