Oleh: Pdt. Weinata Sairin
Hidup bukan sekadar dijalani dan atau dinikmati. Hidup mesti diisi dengan hal-hal yang positif, produktif dan bermakna bagi orang banyak. Hidup adalah menorehkan sejarah. Hidup adalah merajut karya. Hidup adalah mengukir narasi-narasi yang memotivasi bagi orang lain. Hidup adalah membuat orang lain hidup dan mampu menghidupi kehidupan ini dengan penuh tanggungjawab.
Sebagai umat beragama, yang percaya kepada Tuhan, dan bukan atheis, kita faham betul bahwa hidup ini dianugerahkan Tuhan dengan maksud tertentu. Manusia dipanggil untuk mengelola bumi cantik dan kaya ciptaan Allah ini dengan baik. Manusia harus merawat bumi ini, mengeksploitasi dan menggunakan sumber daya alam dengan kalkulasi rasional agar bisa dinikmati juga oleh generasi mendatang. Manusia harus melestarikan hutan, melestarikan hewan dan menata kehidupan seluruh ciptaan dengan baik.
Mengingat bahwa pandangan agama-agama tentang hidup itu amat teologis, berbasis pada perspektif transendental, maka agama-agama amat memberi apresiasi kepada hidup dan kehidupan. Hidup harus dimuliakan karena hidup itu anugerah Allah. Hidup bukan kebetulan, hidup bukan ‘ko insiden’ ; hidup itu ‘ by design’. Itulah sebabnya kita selalu amat prihatin jika hidup dan kehidupan direndahkan, dalam realitas konkret.
Hidup yang direndahkan dan dianggap murah terjadi secara jelas dan berulang-ulang dalam dunia nyata. Tatkala demikian mudah seseorang atau sekelompok orang dibunuh karena alasan ‘keamanan’, tatkala seorang bunuh diri dengan meminum cairan beracun ; tatkala seseorang menjatuhkan diri dari lantai 11 dan tewas seketika; maka disitulah terjadi reduksi terhadap kehidupan dan menganggap murah arti hidup.
Hidup ini mesti diisi dengan hal-hal produktif bukan dengan hal-hal buruk yang bisa berujung dipanggil BNN atau KPK atau lembaga penegak hukum. Mengisi hidup dengan beribadah, beramal, berdiakonia, melakukan kebajikan, menabur benih perdamaian dan harmoni adalah pilihan yang baik. Tinggalkan gosip, jauhi memproduk medsos sara, jangan buat berita hoax adu domba, hidup dalam lingkaran seperti itu tidak bahagia dan sejahtera.
Bernard Shaw benar ketika ia berkata masih lebih baik mengisi hidup dengan keberanian gagal ketimbang hidup tanpa melakukan apa-apa. Mari isi hidup ini dengan hal-hal bermakna.
Selamat berjuang. God bless.