AGERE,AUT PATI FOTIORA. BERTINDAKLAH ATAU (KAMU) AKAN MENGALAMI YANG LEBIH BERAT”

0
1198

Oleh: Pdt. Weinata Sairin

Sudah cukup lama ada plesetan NATO dengan NO ACTION TALK ONLY. Plesetan ini amat populer di kalangan anak-anak muda yang selalu tidak sabar berhadapan dengan sebuah realitas yang merasa sudah selesai dengan KATA tanpa AKTA. Seolah dengan lahirnya rumusan dan narasi yang bagus maka semua persoalan sudah selesai. Hal yang patut diapresiasi pada “kasus NATO” itu bukan pertama-tama pada daya inovatif generasi muda yang mampu mengubah secara tidak resmi “North Atlantic Treaty Organization” menjadi “No Action Talk Only” tetapi pada sikap kritis generasi muda terhadap paradigma berfikir “cukup bicara tak perlu tindakan”.

Memang dalam kenyataan empirik kita bertemu dengan orang-orang yang banyak bicara tetapi sedikit bekerja. Atau orang yang merasa sudah arrive, sudah happy, sudah puas, jika sudah bersuara keras, lantang, gegap gempita tetapi kemudian takada eksekusi apa-apa. Ada juga organisasi yang selalu sangat rapi, cerdas dan bernas dalam merumuskan sebuah rekomendasi. Sesudah itu? Ya no action dengan berbagai alasan, dalih, execuse.

Orang atau organisasi hanya bisa bicara saja tanpa tindakan tentu dengan banyak alasan. Alasan yang konservatif adalah tak ada dana untuk melaksanakan program dan program itu tidak termasuk prioritas. Ada juga alasan lain yaitu karena program tersebut di kuatirkan bisa memiliki dampak yang tidak positif bagi kelangsungan hidup organisasi itu.

Dalam kasus-kasus tertentu bisa terjadi ada orang yang tidak mau atau tidak berani melakukan tindakan terhadap sesuatu hal yang secara kasat mata amat jelas telah menyimpang dari ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagi orang dengan tipe peragu dan atau anggota keluarganya terlibat dalam kasus itu maka bisa dipahami jika orang itu tidak berani bertindak, tidak mau menetapkan sikap apapun. Ia tak akan pernah berfikir jernih tentang akibat yang bisa muncul jika ia tidak mengambil keputusan terhadap suatu kasus.

Pepatah yg dikutip diatas memberikan pengingatan cerdas bagi kita agar bertindak, action, jangan hanya bicara. Jangan hanya tekstual, verbal tetapi juga operasional. Atau jika tidak maka masalahnya bisa menjadi lebih berat. Ungkapan ini bisa dikenakan terhadap penyakit, bisa terhadap persoalan mikro bahkan bisa juga hal-hal makro. Jika kita sudah tahu sudah ada penyemaian benih-benih terorisme, pikiran-pikiran sesat untuk mengubah dasar negara, ya kita khususnya para petinggi negeri harus segera bertindak, menyiapkan regulasi dan berbagai hal lainnya sehingga sejak dini masalah besar itu sudah mulai ditangani dengan baik.

Mari bergandeng tangan menapaki tahun 2017 ini dengan penuh pengharapan. Kita cermati dengan seksama berbagai perkembangan yang ada didepan kita, bertindak cepat untuk meredam suasana sehingga kondusif dan penuh damai.

Selamat berjuang. God bless.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here