Tuhan Ingin Indonesia menjadi Rahim Kebangunan Rohani

0
2586

Ps. Philip Mantofa

Ps. Philip Mantofa
Ps. Philip Mantofa

“Tuhan ingin Indonesia menjadi rahim kebangunan rohani! Dari bangsa inilah akan lahir kebangunan rohani sampai ke bangsa-bangsa. Gelombang kebangunan rohani baru serta api reformasi baru akan dicurahkan bagi anak-anak Tuhan di Indonesia. Tidak ada keraguan di dalam hati saya bahwa Allah akan melakukan perkara-perkara ajaib, terobosan-terobosan dan transformasi bagi bangsa besar ini. Indonesia akan menjadi “Bangsa Perjanjian”. Allah sedang membangkitkan pemimpin-pemimpin rohani generasi baru yang sudah diperlengkapi dengan api, kuasa dan otoritas Roh Kudus, yang belum pernah dilihat generasi ini sebelumnya. Allah sedang mempersiapkan “Nabi-nabi” baru kebangunan rohani bagi umat Tuhan di Indonesia! Mata Tuhan sedang tertuju pada Indonesia. Indonesia akan menjadi kunci spiritual dan pusat  kebangunan rohani di Asia Tenggara” demikian disampaikan Ps. Philip Mantofa, hamba Tuhan yang melayani di Festival Kuasa Allah 18 kepada Tabloid Tritunggal, di sela-sela konferensi pers dengan panitia Festival Kuasa Allah 18, di Gedung Tribeca Lantai 1 – Central Park, Jl. S. Parman Kav 28 Podomoro City,  Jakarta. (17/11/13).

Ps. Philip melanjutkan, “Indonesia sedang memasuki suatu fase bersejarah. Kita sedang berada dalam masa peralihan, krisis dan perubahan. Saat ini adalah masa-masa di mana kuasa kegelapan sedang bekerja intensif. Dekade 2010-2020  ini akan ditandai krisis dan solusi. Ini adalah dekade perjuangan untuk menentukan arah dan masa depan bangsa dan gereja Tuhan. Allah ingin kita mengubah arah perjalanan bangsa kita, dari belenggu kuasa kegelapan kepada terang, dari dominasi  duniawi  kepada Kerajaan Allah. Gereja harus menjadi solusi dan obat bagi bangsa. Kuasa Allah harus didemonstrasikan sehingga kehadiran Allah bisa dirasakan dalam setiap aspek hidup bangsa kita. Agar semua orang melihat kerajaan Allah hadir di tengah-tengah bangsa kita. Karena itu, gereja harus memiliki api kebangunan rohani dan semangat reformasi agar transformasi besar dapat terjadi. Kebangunan rohani dan Spirit Reformasi-lah yang bisa mengubah arah sejarah bangsa Indonesia, memajukan bangsa kita, serta menghasilkan pertobatan radikal yang sejati.  Indonesia akan mengalami Gerakan Tuhan karena ada kehausan dalam jiwa umat Tuhan di sini.”

“Sekarang adalah waktunya bagi gereja Tuhan—Tubuh Kristus—untuk bersatu. Sekarang adalah waktu di mana “yang tidak mungkin menjadi mungkin”. Tuhan ingin melawat dan menyapu bangsa ini dengan Sungai Api Roh Kudus. Akan terjadi pencurahan Roh Kudus yang baru dan sangat berbeda dari yang lalu. Tuhan akan menggali sesuatu yang besar di Republik ini. Tuhan akan melakukan mujizat-mujizat besar melalui bangsa ini—mujizat-mujizat tersebut sudah ada di dalam “rahim” dan siap untuk dilahirkan. Oleh karena itu, janganlah heran jika Iblis tidak akan tinggal diam. Kita akan mengalami peperangan rohani yang besar memasuki tahun 2014-2020 ini. Kita harus bersatu untuk memajukan bangsa ini. Jubah keberanian akan dicurahkan bagi kita untuk merebut kembali apa yang telah direbut oleh Iblis.”

“Penginjilan merupakan jantung kebangunan rohani. Gereja harus mengobarkan kembali semangat penginjilan. Penginjilan merupakan hasil kebangunan rohani dan penggerak kebangunan rohani itu sendiri. Tanpa kebangunan rohani, Gereja akan mengalami stagnasi dan kemunduran. Tidak akan ada kebangunan rohani tanpa penginjilan. Kalau penginjilan tidak lagi menjadi prioritas gereja, maka gereja itu telah mulai mati. Roh Gereja adalah roh misi. Tugas utama kita adalah menyelamatkan jiwa-jiwa. Kalau Injil belum menjamah masyarakat berarti Injil belum menjamah Gereja. Kita harus menggunakan hari-hari kita untuk kemuliaan Tuhan. Kita harus menggunakan pelayanan kita untuk membangun masyarakat.”

“Kita harus membawa Spirit Reformasi dan roh kebangunan rohani kedalam kehidupan, komunitas dan jemaat kita. Jadi, menyalakan kembali Spirit Reformasi dan Api Kebangunan Rohani di dalam hati kita merupakan kunci pertama untuk membentuk sejarah baru bangsa kita. Kita sudah diberikan otoritas rohani untuk menjadi pembaharu dan pengubah dunia dan masyarakat, untuk menyelesaikan rencana Allah di bumi ini dan untuk mengubah sejarah bangsa-bangsa. Allah ingin kita mengubah dunia ini. Dia ingin kita menyampaikan Firman yang bisa membawa perubahan pada seluruh masyarakat. Gereja merupakan kekuatan terbesar untuk mentransformasi dunia. Kunci kedua adalah dengan memberdayakan pemimpin-pemimpin generasi berikutnya agar mampu merubah dan merevolusi hati seluruh masyarakat secara radikal dengan standar-standar Firman Tuhan. Kita perlu Reformator-reformator dan revivalis-revivalis baru bagi bangsa ini.”

“Jadilah katalis untuk mengubah masa depan Bangsa dan Gereja di dalam komunitas kita. Dunia dan Budaya kita sedang berubah dengan sangat cepat. Agar bisa menjangkau dunia dan budaya yang sedang berubah itu,  Gereja juga harus bisa merespons perubahan itu dengan cepat. Bukan Firman Tuhan atau Pesan Injil yang berubah tetapi metode atau cara pemberitaan Injil yang harus kita kontekstualisasikan. Transformasi hati sehingga orang mengalami kasih Kristus dan bertumbuh dalam Roh Kudus merupakan jantung dari penginjilan kita. Gereja harus fokus dan all-out mempersiapkan dan mendidik generasi mudanya dengan standar-standar Alkitab. Christian world-view yang Alkitabiah harus ditanamkan sejak sekolah minggu. Masa depan Gereja ada pada anak-anak dan pemuda-pemudi Gereja saat ini. Amsal 22:6 mengatakan, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu.” Kegagalan, ketidakbertanggung-jawaban dan kelalaian Gereja dan orang-tua dalam mendidik dan mengajari generasi muda bisa menyebabkan kita kehilangan satu generasi emas. Kita harus memenangkan generasi muda bagi Kristus kalau kita ingin eksis dan menang di masa depan. Kita harus memimpin gereja dan generasi muda kepada transformasi rohani.” Agar dapat melahirkan kebangunan rohani, umat Tuhan dan pemimpin-pemimpin rohani harus menjaga kekudusan pribadi. Dengan kekudusan kita memiliki pengurapan dan kuasa yang lebih besar untuk melahirkan perkara-perkara besar. Bangkit dan bersinarlah Gereja Tuhan dalam kemuliaanNya!” tegas Ps. Philip Mantofa dengan antusias ketika mengakhiri pembicaraan singkat dengan Tritunggal. (Hotben Lingga).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here