_Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang._
_Matius 5:16_
Dalam serangkaian nasihat untuk berkelakuan baik di Titus 2:1-3:2, kita mendapati tiga contoh yang ditekankan Paulus tentang pentingnya kesaksian Kristiani kita di depan orang-orang yang belum percaya. Dalam ayat 5, ia berkata “agar Firman Allah jangan dihujat orang.” Dalam ayat 8: “sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.” Dan dalam ayat 10: “supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.”
Jelaslah Paulus memprihatinkan kesaksian hidup orang-orang beriman. Dalam Surat Roma ia berkata kepada orang Yahudi. “Oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain” (Roma 2:24). Pasti ia juga punya keprihatinan yang sama tentang orang Kristen Kreta yang dilayani oleh Titus.
Apa yang dikatakan Paulus tentang kita hari ini? Ketika orang-orang dunia yang tidak percaya ini makin memusuhi kekristenan sejati, mereka akan lebih bernafsu lagi untuk menemukan hal-hal yang tidak konsisten dalam hidup kita, sehingga mereka dapat mengejek Allah dan Firman-Nya.
Lebih dari 400 tahun yang lalu tokoh pembaharu gereja, John Calvin, menyuarakan keprihatinan serupa: “Setiap keburukan yang dapat mereka (orang fasik) temukan dari hidup kita dimanfaatkannya dengan licik untuk melawan Kristus dan ajaran-Nya. Akibatnya, nama Alllah yang suci mendapat hinaan karena kesalahan kita. Makin kita sadari betapa musuh mengintip kita, makin sungguh-sungguh kita harus berusaha menghindari kecemaran yang mengundang fitnah dan hujatan mereka, sehingga niat jahat mereka malah makin menguatkan keinginan kita untuk berbuat baik.”
Sebagai orang percaya, kita harus berusaha menjadi teladan dalam setiap aspek kehidupan kita. Kita harus melakukan yang terbaik demi Kristus dan Injil-Nya. Bekerja, bermain, mengemudi, berbelanja – semua harus dilakukan dengan pandangan supaya orang yang tidak percaya tertarik kepada Injil yang mereka lihat dampak baiknya dalam hidup kita.
