Hari Antikorupsi Sedunia 2022: Suara Rakyat Melawan Korupsi
Jakarta, Suarakristen.com
Pada tahun ini, Indonesia Corruption Watch (ICW) didukung oleh USAID Integritas menyelenggarakan kegiatan untuk memperingati hari antikorupsi sedunia (Hakordia). Kegiatan yang digelar pada tanggal 9 hingga 11 Desember 2022 ini memilih tajuk “Uncorrupt-Fest: Suara Rakyat Melawan Korupsi”.
Tema ini diambil untuk menjadi pengingat, bahwa perlawanan terhadap korupsi belum tuntas. Sehingga, momentum hakordia tahun ini diselenggarakan sebagai bentuk titik balik perlawanan serta memperkuat suara rakyat terhadap praktik culas yang menempatkan kita semua sebagai korban.
Selain itu, gelaran hakordia pada tahun ini juga dimaksudkan untuk mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilakukan oleh kelompok masyarakat sipil dalam pemberantasan korupsi.
Sebagaimana diketahui, kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Maka dari itu, peringatan Hakordia tahun 2022 ini diselenggarakan melalui serangkaian acara untuk merefleksikan kondisi pemberantasan korupsi serta upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh kelompok masyarakat sipil yang dikemas secara kreatif.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kala di Kalijaga, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini dibuka dengan rangkaian sambutan dari perwakilan ICW, USAID, dan seniman.
Kata sambutan ini sekaligus menjadi pembuka dan dimulainya kegiatan yang berlangsung selama tiga hari. Adapun para seniman yang nantinya akan berkolaborasi untuk menampilkan karya seninya antara lain, Adelia Maghfira, Bivisyani Q, Nadiyah Suyatna, Faza, dan Muhammad Reza. Hasil karya seni yang disajikan melalui pameran Art Collaboration ini memiliki tema yang beragam, antara lain, konflik kepentingan dalam kegiatan pengerukan pasir, konflik lahan adat, dan pelayanan publik yang dikemas dengan komik strip.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga menampilkan hasil kerja ICW sepanjang tahun 2022. Produk ini dikemas dalam berbagai bentuk, seperti foto, video, infografis, instalasi seni dan booth interaktif. Salah satu hasil kerja yang ditampilkan adalah hasil pemantauan tren penindakan kasus korupsi yang merupakan produk yang secara rutin dikeluarkan ICW setiap tahunnya.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dikemas dalam instalasi seni berbentuk grafik ini menunjukkan adanya peningkatan baik dari segi jumlah kasus, tersangka maupun potensi kerugian negara yang ditimbulkan.
Gelaran Hakordia tahun ini juga diisi kegiatan Uncorrupted-Talk, diskusi interaktif dengan empat tema berbeda. Diskusi pertama mengambil tema “Seni untuk Bersuara Lebih Lantang” yang diisi oleh para seniman. Sedangkan diskusi kedua mengemas tema “Kebijakan Bersih untuk Energi Bersih”. Diskusi ini diisi oleh sejumlah pihak diantaranya Siti Rakhma Mary (Ketua Bidang Manajemen Pengetahuan, YLBHI), Novita Indri (Juru Kampanye, Trend Asia), Christie Afriani (IM 57+) dan Bagus Dwi Danto (Musisi, Sisir Tanah).
Sementara diskusi ketiga mengusung tema “Pengawasan Lahan Basah Korupsi Melalui Opentender”. Talkshow yang dihadiri oleh Setya Budi Arijanta (Kepala Divisi Hukum, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) ini membahas perihal pentingnya penggunaan situs opentender.net sebagai wadah yang dapat digunakan untuk melakukan pengawasan potensi dan/atau resiko kecurangan di sektor Barang/Jasa Pemerintah.
Terakhir, diskusi keempat yang mengambil tema “Menguji Efektifitas Pendidikan Antikorupsi di Indonesia” akan diisi oleh M. Rizky Godzali (Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa), serta Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Diskusi ini menekankan pentingnya pengembangan pusat belajar antikorupsi di lembaga pendidikan, seperti perguruan tinggi.
ICW berharap perayaan Hakordia tahun ini dapat menjadi medium untuk semakin mendekatkan isu antikorupsi serta membuka peluang kolaborasi dengan masyarakat dari berbagai kalangan dalam merumuskan agenda pemberantasan korupsi ke depan.