Belajar Berdamai dengan Masa Lalu Bersama Marshanda di Festival Pulih Hari Terakhir

0
473

Belajar Berdamai dengan Masa Lalu Bersama Marshanda di Festival Pulih Hari Terakhir

 

Jakarta, Suarakristen.com

Pada hari terakhir puncak perayaan Festival Pulih by Popbela,com, tepatnya pada tanggal 27 November 2021, Festival Pulih mengundang Marshanda, seorang aktris dan mental health advocate, sebagai salah seorang pembicara. Setelah melewati beberapa fase sulit dalam hidupnya, Marshanda belajar banyak mengenai makna kesalahan dan tujuan kemanusiaan. Di kesempatan ini, Marshanda mengutarakan perspektifnya mengenai “Seni Memaafkan Masa Lalu dan Berdamai dengan Diri” dan bagaimana ia memetik berbagai pelajaran berharga lewat proses-proses yang telah dilewati.

1. Pengalaman buruk di masa lalu
Pengalaman buruk di masa lalu tak jarang meninggalkan bekas yang sulit dilupakan. Semakin kita berusaha untuk meninggalkannya, kenangan buruk itu justru malah semakin tertanam di dalam benak dan pikiran kita. Memaafkan masa lalu dan berdamai dengan diri merupakan sebuah pencapaian tersendiri bagi mereka yang pernah mengalami trauma dan luka batin. Marshanda adalah salah satunya. Beberapa tahun silam, perempuan yang akrab disapa Caca itu mengaku kalau dirinya bahkan mengalami perseteruan dengan ibunya sendiri.

Pada tahun 2009, Marshanda didiagnosis mengidap bipolar, sebuah gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati, mulai dari posisi terendah atau yang biasa disebut sebagai depresif, hingga tertekan ke posisi tertinggi atau yang biasa disebut mania. Marshanda menyatakan bahwa ia membutuhkan waktu hingga 4 tahun untuk bisa mengakui bahwa dirinya memiliki bipolar. Ia sempat berada di masa penolakan. Hingga pada akhirnya, Marshanda bisa menerima kenyataan itu dan rajin kontrol ke psikiater, sehingga gangguan bipolar yang dialaminya bisa berangsur stabil.

2. Mengemban misi yang besar
“Bipolar ini, menurut para dokter dan psikiater di dunia, adalah sebuah disorder yang tak bisa disembuhkan. Sekarang pun aku masih ada gangguan itu, tapi karena sudah belajar menerima dan berdamai dengan keadaan, aku bisa tenang ketika tendensi buat kambuh,” ungkap Marshanda. Satu-satunya cara paling efektif agar gangguan tersebut tidak menjadi gangguan yang berbahaya, Marshanda mengungkapkan, adalah dengan mengatur emosi.

Baca juga  Komite Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan dan APINDO Gelar "Expert Talk Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan", Tema: Strategi Pengawasan Memastikan Keberlanjutan Program di era Digital. Sustanability - Solvability - Hospitality

Marshanda menegaskan bahwa mengatur emosi yang ia maksud tidak dilakukan dengan melawan emosi negatif. “Jangan dilawan, diterima dan diidentifikasi saja: emosi apa yang sedang kita rasakan? Mengapa? Namun, akal sehat harus tetap kita dahulukan dan berjanji pada diri sendiri untuk terus berbenah diri menjadi lebih baik,” terangnya. Perempuan kelahiran 1989 ini juga merasa bahwa tantangan dan kesulitan yang dirinya hadapi selama ini tidak hadir tanpa alasan. “Banyak yang kirim DM, ‘Tadinya gue hampir bunuh diri, tapi saat lihat YouTube logue urungkan niat itu.’ Aku percaya ini misi besar, jadi aku merasa berkewajiban untuk share pengalamanku ke lebih banyak orang,” ujar Marshanda tegas.

3. Memanusiakan perasaan sendiri
Menjawab pertanyaan seorang peserta tentang penyakit bipolar yang juga ia idap, Marshanda menegaskan beberapa hal yang perlu dilakukan. Katanya, “Lakukan riset sebanyak mungkin, ketahui lebih banyak hal tentang bipolar, pahami karakter bipolarmu juga secara personal karena bipolar yang aku miliki, misalnya, tidak selalu sama dengan bipolar yang pun kamu derita. Kenali hal-hal apa saja yang menjadi trigger. Kalau aku pribadi, saat kurang tidur lebih tepatnya, aku akan lebih mudah merasa gelisah, panik, ketika ada suara yang berisik. Kalau aku yang dulu, aku akan menolak perasaan tidak sukaku dan berpikir, ‘Ini, nih, gejala orang bipolar.’ Kalau sudah tau dan lebih sadar, aku akan embrace perasaan itu dan menyatakan bahwa perasaan itu valid.”

Manusiakan perasaan kita sendiri karena hal tersebut berarti bentuk lain dari self-love. Rutinlah bermeditasi, perkaya pengetahuan, berbagilah ke orang-orang yang memang membuat kita nyaman, ketahui apa yang menjadi titik kuat dan lemah kita agar kita pun bisa menjadi semakin mawas diri. Marshanda berpesan, “Yang terpenting, carilah bantuan dari profesional apabila kamu merasa kamu sudah membutuhkannya, terlebih ketika produktivitasmu jadi terganggu karena hal tersebut.”

Baca juga  Spektakuler! Ini Daftar Lengkap Artis yang Meramaikan HSS Series 5 Jakarta di GBK

Pada hari terakhir Festival Pulih ini, beberapa figur ternama, seperti Prilly Latuconsina, Uchiet, Inez Kristanti, Hana Madness, dan Marshanda turut hadir untuk meramaikan. Kunjungi YouTube resmi Popbela.com untuk menyaksikan kembali Festival Pulih 2021 by Popbela.com.

***

Tentang IDN Media

IDN Media adalah perusahaan media platform untuk Millennial dan Gen Z di Indonesia, dengan lebih dari 70 juta Monthly Active Users (MAU). Visi kami adalah mendemokratisasi informasi dan membawa dampak positif bagi masyarakat.

Tentang Popbela.com

Popbela.com adalah media digital multi-platform tentang fashion, kecantikan, kultur pop, dan gaya hidup untuk perempuan Millennial & Gen Z di Indonesia.

Tentang Festival Pulih

Festival Pulih by Popbela.com adalah sebuah program yang bertujuan menjadi ruang berbagi tentang perjalanan untuk bangkit dari kegagalan dan masa sulit. Program ini menghadirkan sosok-sosok inspiratif yang akan berbagi cerita melalui rangkaian konten dan kegiatan  talkshow serta workshop.

(Hotben)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here