Bimbing Anak Perempuan untuk Jadi Penerus Perjuangan Kesetaraan Gender

0
728

Bimbing Anak Perempuan untuk Jadi Penerus Perjuangan Kesetaraan Gender

 

Jakarta, Suarakristen.com

 

Anak perempuan dan perempuan muda harus dapat hidup secara aman dan berdaya, tanpa ancaman kekerasan berbasis gender.

Bersama The Body Shop® Indonesia, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) mengadakan webinar “It’s Time to Bring Back Equality For Girls” Sabtu lalu (26/6). Hadir dalam webinar ini antara lain: Hannah Al Rashid (Aktris dan Pegiat isu kesetaraan gender), Ratu Maulida Ommaya (Public Relations & Community Manager The Body Shop® Indonesia), Dara Hanafi & Laila Achmad (Kejar Paket Pintar Podcast), Guster Sihombing (Girls Leadership Academy), Moderator oleh Ria (Peserta GLA, Siti Sarah Women Center), serta entertaiment oleh Shanna Shanon (Penyanyi).

Meningkatnya angka kekerasan ini dapat didorong oleh berbagai hal, diantaranya budaya menyalahkan korban kekerasan yang masih terus berkembang, sulitnya akses pendidikan & kesehatan reproduksi seksual, hingga kurangnya pemahaman keadilan & kesetaraan gender. Selain itu, proses hukum dan penyelesaian kasus yang masih belum berpihak pada korban serta kurangnya layanan dukungan bagi korban kekerasan seksual menjadi faktor penting.

Maraknya kekerasan berbasis gender baik secara langsung maupun daring bukan saja meresahkan tetapi juga menghambat perempuan muda berekspresi. Webinar ini mengajak publik, baik perempuan dan laki-laki, untuk memahami jenis-jenis kekerasan seksual, serta mendorong pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU-PKS).

Sejak 2016, Plan International meluncurkan kampanye global “Because I Am A Girl (BIAAG)” dan bertransformasi menjadi “Girls Get Equal” pada 2018. Kampanye ini menjadi momentum bagi Plan Indonesia untuk memantapkan langkah kerja secara untuk anak perempuan di Indonesia melalui Girls’ Leadership Flagship Project. Hingga saat ini Girls’ Leadership Flagship Project sudah meluncurkan Girls Leadership Academy (GLA). Dengan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan, GLA akan mengadakan Batch I yang pesertanya merupakan anak perempuan dan kaum muda perempuan dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga  Ravelware Technology; Satu-Satunya Startup Deep Tech Indonesia di Top-100 Most Innovative Companies Entrepreneurship World Cup 2024

Webinar kali ini merupakan penghujung rangkaian Girls Leadership Academy batch 1pada Mei-Juni 2021 dengan tema “Girls Power: Bring Back Equality for Girls!”. Sebanyak 40 anak perempuan usia 16-23 tahun dari 27 kota/kabupaten di Indonesia mengikuti serangkaian kelas dan mentoring untuk peningkatan kapasitas diri secara daring.

Selama 5 minggu, 12 kelas telah dilaksanakan dengan enam topik utama, yaitu: diri & konstruksi sosial, gender & budaya baru, rasa sebagai penuntun jalan, pembawa cerita perubahan, tentang kebertubuhan, dan tentang ketidakadilan dan kekerasan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bagi anak perempuan betapa pentingnya kesetaraan, khususnya bagi perempuan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung anak perempuan dalam menyuarakan aspirasinya dalam melawan kekerasan seksual.

Ratu Maulia Ommaya, Public Relations & Community Manager The Body Shop® Indonesia, mengatakan bahwa The Body Shop® Indonesia secara misi mendukung perubahan ke arah yang lebih adil bagi perempuan dan lingkungan hidup, kami sangat mendukung program ini. Girls Leadership Academy adalah salah satu jembatan perempuan pemimpin masa depan. Karena kita sangat perlu agen perempuan lebih banyak untuk perubahan.Beberapa penelitian menunjukan bahwa kesetaraan gender sangat penting, karena memberikan dampak positif dalam kehidupan.

The Body Shop® Indonesia saat ini juga menjalankan Kampanye No! Go! Tell!  (Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan!) dengan fokus utama Prevention and Recovery (Pencegahan dan Pemulihan). Semoga gerakan girls leadership ini tidak hanya berhenti disini namun dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Lets all be woman leader in the future.

 

Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesiamengatakan bahwa membangun kesetaraan merupakan kerja yang panjang dan tidak bisa berhenti. “Kami percaya bahwa dengan memberikan ruang untuk belajar dan pengembangan diri yang aman dan setara bagi anak perempuan, kesetaraan bisa kita capai. Melalui Girls Leadership Academy, kami ingin anak-anak perempuan sadar akan potensi dirinya, begitu juga dengan kesempatan dan potensi hambatan yang akan mereka temui. Dengan demikian, kami berharap mereka dapat tumbuh untuk mencapai potensi terbaiknya, serta dapat menjadi pemimpin sekarang dan di masa depan,” ujar Dini.

Baca juga  Dihadiri Wamenhan Rakortas Bulog Transformasi Kelembagaan

Dalam pelaksanaan Girls Leadership Academy batch 1, Plan Indonesia menggandeng beberapa tokoh perempuan sebagai mentor, antara lain: Aquarini Priyatna Prabasmoro (Guru Besar Ilmu Sastra dan Gender di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjajaran), Elisabeth Adyiningtyas Satya Dewi (Dosen Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan), Rayya Makarim (Penulis Skenario, Sutradara & Produser Film), Yosi Twentiarani (Manajer Operasional Avery Dennison), Alissa Wahid (Koordinator Nasional GUSDURian, Psikolog Keluarga), Kartika Jahja (Aktivis Kesetaraan Gender, Penyanyi, Musisi), Anindya Restuviani (Aktivis Feminisme, Co-Director Hollaback Jakarta), dan Rika Rosvianti (Aktivis Sosial, Pendiri @_perEMPUan_).

Elisabeth Adyiningtyas Satya Dewi, Dosen Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan, dalam kelas “Girls Power, Sebuah Budaya Baru” mengatakan bahwa dalam kita dapat membangun budaya yang adil dan setara gender dengan cara yang sederhana. Hal ini mencakup menciptakan dunia yang aman dan adil bagi anak dan kaum muda perempuan. “Bila manusia yang membentuk budaya, maka manusia (juga) lah yang bisa mengubahnya, hingga mendekonstruksinya,” tambah Elisabeth.

Melalui Girls Leadership Academy batch 1 bersamaThe Body Shop® Indonesiadan Avery Dennison, Plan Indonesia berupaya menciptakan masa depan yang setara melalui generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kerangka berpikir kritis dan inklusif. Plan Indonesia juga mendorong para peserta untuk aktif menciptakan ruang-ruang aman bagi perempuan maupun laki-laki di ranah daring dan luring, dimulai dari komunitas masing-masing.

Hingga 2021, program Girls Leadership Academy telah mendukung lebih dari 5000 anak dan kaum muda perempuan di Indonesia untuk mencapai potensi terbaiknya dan mendorong mereka menjadi pemimpin di masa kini dan mendatang melalui berbagai aktivitas daring selama pandemi ini.Equality for Girls is a must!

***

Baca juga  Film Sampai Nanti, Hanna! Sukses Gelar Gala Premiere: Kisah tentang Luka, Cinta Pertama, dan Kesempatan Kedua

(Hotben)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here