DARI 4 BIJI SAJA MENJADI 2,5 MILIAR POHON SAWIT

0
597

DARI 4 BIJI SAJA MENJADI 2,5 MILIAR POHON SAWIT

Oleh: Jansen Sinamo
.
EMPAT BIJI kelapa sawit asal Nigeria yang dikecambahkan dan ditanam Belanda tahun 1848 — melengkapi koleksi tanaman di Kebun Raya Bogor waktu itu — di luar dugaan siapapun, dewasa ini telah berkembang berlipat ganda menjadi 2,5 miliar pohon sawit, yang dibudidayakan pada lahan seluas 16,5 juta hektar kebun sawit Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

Bila disatukan, kebun sawit seluas ini akan memenuhi seluruh Pulau Jawa dan Madura; diusahai oleh perkebunan rakyat (41%), perkebunan negara (4%), serta korporasi swasta sedang dan raksasa (55%).

Menghasilkan sekitar 40 juta ton CPO, sektor usaha sawit telah menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 30 juta rakyat Indonesia, dari hulu hingga hilir: petani, buruh, pemanen, pemasok, kontraktor, sopir, teknisi, manager, ilmuwan, insinyur, konsultan, administrator, pedagang, satpam, dan sebagainya.

Sawit dan produk-produk sampingannya serta turunannya menciptakan ratusan jenis pekerjaan spesialistik, makin ke hilir makin banyak, makin bermuatan ilmu (kimia, biologi, fisika, teknik, manajemen, sosial) yang canggih, dan serentak makin bernilai ekonomis tinggi.

Baru saja dua bulan kita ketahui, dengan bantuan berbagai katalis kimia, minyak sawit mentah (CPO) seluruhnya dapat diubah menjadi solar, bensin, dan avtur: kategori BBM ramah lingkungan, yakni energi baru terbarukan; yang dapat menggantikan seluruh energi BMG (batubara, minyak, dan gas) dari fosil yang sarat polusi.

Inovasi para insinyur ITB ini dengan serta merta menempatkan sawit pada posisi migas di awal 1970an, dalam industri petrokimia yang menjadi motor ekonomi raksasa bagi Indonesia Orde Baru.

Baca juga  Spektakuler! Ini Daftar Lengkap Artis yang Meramaikan HSS Series 5 Jakarta di GBK

Sekitar 50 tahun silam, sawit itu berarti minyak goreng dan sabun saja; namun belakangan dengan paradigma teknik kimia-fisika-biologi sawit ternyata bisa menghasilkan listrik, pupuk — selain minyak goreng dan sabun — serta derivatif oleokimia untuk kosmetika, puluhan jenis lemak nabati untuk memperkaya beragam makanan dan minuman yang dijual di semua rak supermarket modern.

Lanjutan inovasi biofuel di atas masih kita tunggu menjadi bioplastik dan keluarganya; atau sebaliknya plastik-plastik hidrokarbon (sampah) menjadi pupuk dan atau listrik.

Sampai di sini, tidak salah mengatakan: kelapa sawit yang bernama ilmiah Elaeis guineensis itu, yang tumbuh sangat bagus di daerah tropis, merupakan tanaman yang paling banyak guna bagi umat manusia di muka bumi ini.

Diberkatilah semua pohon sawit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here