Jakarta, Suarakristen.com
PENCAPAIAN KlNERJA ‘TIAHUN 2018
Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonoml dl lndonesua dipandang masih stabil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (HPS), laju pertumbuhan ekonoml Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar 5,17%, meningkat jika dlbandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,07%, tetapl jauh dibawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,4%. Dari sisi lnflasi lndonesia pada 2018 melambat ketimbang tahun sebelumnya.
Data Kementerlan Perdagangan menunjukkan Indonesia saat lnl menjadi importlr baja terbesar ketlga dl dunia dan defisit perdagangan baja merupakan yang terbesar kedua setelah defislt perdagangan mlnyak dan gas. Impor besi dan baja ke lndonesla pada tahun 2018 sebesar USD 10,245 Miliar, meningkat 28,31% dlbandingkan dengan lmpor besi dan baja pada tahun 2017 sebesar USD 7,985 miliar. Kenaikan Impor besi dan baja tak bisa dianggap remeh karena berkontrlbusl sebesar 6,45% terhadap total impor nonmigas sepanjang Januari-Desember 2018.
Penjualan baja Indonesia saat lnl maslh didomlnasl oleh permintaan darl sektor konstruksi, diikutl oleh sektor otomotlf, sektor migas, shipbuilding, permesinan dan Industri elektronlk. Kemampuan suplai lndustri baja (crude steel) dalam negeri sebesar 6,8 juta ton per tahun. Karena Itu, lndonesla masih harus mengimpor sebanyak 5,4 Juta ton untuk memenuhi kebutuhan yang mencapai 12,94 juta ton per tahun. Kebutuhan baja yang meningkat setiap tahunnya harus diimbangi dengan tumbuhnya investasi baru di Indonesia, untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk baja impor. lndonesia masih memiliki potensl untuk tumbuh dengan kuat dan berkembang dari segi pembangunan Infrastruktur dan penlngkatan lnvestasl. Hal ini pada gilirannya akan memberlkan dampak posltlf terhadap lndustrl baja naslonal secara umum dan khususnya untuk Perseroan.
Seiring perkembangan dunla usaha dan selaras dengan perbaikan kondisi perekonomian global dan nasional, PT Saranacentral Bajatama Tbk (“Perseroan” ) melakukan perubahan dan penyempurnaan yang berlandaskan pada Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan. Saat lni di dalam struktur lndustri baja secara global, Perseroan merupakan salah satu pemain dl industri midstream, khususnya lndustrl pelapisan baja. Dl masa mendatang, Perseroan mempunyal asplrasl untuk menjadi produsen baja yang lebih terintegrasi.
Perseroan terus berkarya dan melakukan inovasi dalam setiap lini produksi, Saat Ini Perseroan memproduksi 3 (tiga) jenis produk baja lapis, yaitu: Baja Lapis Seng (BjLS), Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) dan Baja Lapis Aluminium Seng Berwarna (SARANACOLOR) yang diproduksi dengan menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi karena dilengkapi dengan Teknologi NOF (Non-Oxldatlon Furnace) yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas jauh lebih baik dlbandingkan produk yang dihasilkan dengan menggunakan mesin berteknologi konvensional.
Tahun 2018 Perseroan berhasil membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 5,0% menjadi Rp1.28 triliun dari sebelumnya Rp 1,22 miliar di tahun 2017. Penjualan yang dihasilkan oleh Perseroan pada tahun 2018 merupakan kontribusi dari penjualan BjLS sebesar 39.8%, BjLAS sebesar 56,6%, Saranacolor 32%, sedangkan 0,4% merupakan nonproduksi.
Perseroan pada tahun 2018 harus menghadapi tantangan naiknya harga CRC di pasar global karena produsen utama baja dunia, yakni China, mengurangi suplai baja jenis CRC. Akibatnya harga jadi semakin mahal, yang menyebabkan beban pokok penjualan meningkat tajam sehingga Perseroan membukukan laba kotor yang jauh lebih rendah di tahun 2018. Di samping itu, nilai tukar rupiah pada pada kuartal akhir 2018 cenderung melemah. Hal ini menyebabkan Perseroan membukukan kerugian kurs mata uang asing bersih sebesar Rp40,3 miliar di tahun 2018. Sebagai hasilnya, Perseroan mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp96,69 miliar pada tahun 2018. Dari sisi total aset, Perseroan juga mencatat jumlah aset yang turun tipis sebesar 4,8% menjadi Rp901,18 miliar di tahun 2018.
RENCANA STRATEGIS 2018
Perekonomian lndonesia tumbuh lebih kuat pada level 5,17% di tahun 2018, peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,O7%. Selain kenaikan harga komoditas, investor juga optimis tentang penguatan fundamental ekonomi indonesia dan hasil kerja pemerintah pusat (terutama terkait pembangunan infrastruktur).
Berbekal strategi yang kami jalankan dalam menghadapi tantangan dan kondisi di tahun 2018 dan melihat peluang bisnis di tahun-tahun mendatang, Perseroan optimis bahwa kinerja pada tahun 2019 akan jauh lebih baik dari apa yang dicapai di tahun sebelumnya, berbagai upaya yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya akan membuahkan hasil. Perseroan telah menetapkan strategi yang utamanya adalah penerapan efisiensi disegala kegiatan operasional, khususnya efisiensi dalam penggunaan bahan baku, bahan penolong dan energi, serta pengembangan yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas yang akan memberi dampak pada peningkatan kinerja Perseroan. Dengan melakukan itu semua, yang didukung oleh penerapan tata kelola yang baik dan sistem pengendalian yang kokoh dalam rangka melindungi aset-aset Perseroan untuk meningkatkan nilai para pemegang saham, maka Perseroan akan memperlihatkan kinerja yang semakin baik di tahun-tahun mendatang.