Gugun Siswandi: Mereka yang Miskin Informasi Rentan Terpapar Hoaks

0
672

Purwokerto, Suarakristen.com

 

Staf Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Gugun Siswandi memandang bahwa masyarakat sudah sepatutnya aktif dalam mencari informasi agar terhindar dari berita-berita hoaks. Menurut Gugun, di era digital yang serba cepat ini berita hoaks menjadi hal yang sangat membahayakan bagi masyarakat Indonesia. Dan mereka yang malas mencari kebenaran informasi lah yang akan lebih mudah tertipu oleh berita bohong.

“Mereka yang miskin dan malas mencari kebenaran informasi, akan sangat rentan terpapar hoaks,” ucap Gugun saat mewakili Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara yang semula dijadwalkan hadir dalam seminar nasional bertajuk “Pemuda Dalam Pusaran Tranformasi Digital” yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) di Purwokerto, Jumat (24/5).

Menurutnya, akhir-akhir ini dunia maya memang sedang dibanjiri dengan informasi dan berita bohong atau yang lebih di kenal dengan istilah “hoaks”. Masyarakat pun dapat dengan mudah termakan oleh tipuan hoaks dan bahkan turut menyebarluaskan informasi bohong itu yang tentunya sangat merugikan.

Dalam seminar yang diselenggarakan di Gedung KORPRI Purwokerto itu, Gugun menyebutkan tiga ciri utama informasi hoaks. Yang pertama, ia banyak menjumpai informasi hoaks yang mencantumkan kata “viralkan”. Menurutnya, informasi yang terindikasi hoaks lebih sering mencantumkan kata itu agar disebarkan oleh pembacanya.

Yang kedua, Gugun menjelaskan bahwa informasi hoaks merupakan hasil dari copy dan paste dari grup−media sosial−lain yang disebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga penting bagi masyarakat untuk mengidentifikasinya.

Dan yang terakhir menurut Gugun, terdapat kalimat yang berupa sanksi apabila tidak menyebarluaskannya, “Bila tidak menyebarkannya maka…,” ucapnya mencontohkan.

Bila ada informasi semacam itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk menghentikannya dengan cara tidak memperluas persebaran informasi bohong itu, sebab terdapat sanksi hukum bagi pelakunya sesuai UU ITE.

Baca juga  Kemenpan RB Pastikan ASN IKN Perkuat Tata Kelola Birokrasi

Di kesempatan itu, Gugun juga menguraikan beberapa hal lain yang bisa dilakukan masyarakat untuk menghindari informasi hoaks. Di antaranya, ia menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mengidentifikasi informasi sebelum bertindak.

Ia juga memperkenalkan sebuah situs website yang bisa digunakan untuk melihat berita-berita hoaks bernama stophoax.id. Di situs itu masyarakat bisa mengecek bila tidak yakin dengan sebuah informasi.

Selain itu, Gugun juga menghimbau masyarakat untuk mencari informasi di media mainstream atau media arus utama seperti televisi, radio, koran, dan majalah. Sebab, menurutnya media-media mainstream telah melakukan seleksi ketat sesuai kaidah jurnalistik sebelum menerbitkan berita, sehingga informasi yang disebarkan dapat dipertanggungjawabkan.

Senada dengan itu, Ketua Bidang Medkominfo PP GMKI M.B 2018-2020 Benardo Sinambela mengajak agar anak-anak muda dan mahasiswa turut serta melakukan counter terhadap penyebaran informasi hoaks di media-media digital, dan lebih banyak berperan untuk meyebarkan berita-berita yang mempersatukan dan menyejukkan.

“Peran kita sebagai pemuda sangatlah penting untuk meng-counter penyebaran hoaks yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Mari, kedepan kita lebih banyak menciptakan narasi-narasi yang menyejukkan dan mempersatukan,” ucap Benardo.

Wakil Bupati Bayumas Sadewo Tri Lastiono turut hadir sebagai narasumber dalam seminar nasional tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here