Jakarta, Suarakristen.com
Pertama kalinya, pelaku ekonomi kreatif Indonesia di subsektor musik, khususnya industri alat musik, akan tampil di event kenamaan Frankfurt Musikmesse 2019, pameran industri alat musik terbesar di Eropa, yang akan berlangsung pada 2-5 April 2019 di Frankfurt, Jerman.
Pada keikutsertaannya yang pertama ini, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Pemasaran akan mendukung 11 jenama lokal terpilih untuk menemukan partner bisnis serta investor global di event ini. “Indonesia telah dikenal sebagai salah satu negara eksportir komoditi alat musik terbesar ke Eropa, khususnya Jerman. Oleh karena itu, terdapat potensi yang sedemikian besar bagi para pengrajin alat musik lokal untuk mengembangkan pasarnya di Eropa,” jelas Deputi Pemasaran Joshua Puji Mulia Simandjuntak mengungkapkan alasan keterlibatan Bekraf dalam upaya pendukungan pelaku kreatif ke Frankfurt Musikmesse 2019.
Bekraf sendiri akan mengusung tema IDentities, yang telah dikenal sebagai salah satu brand bagi karya-karya terbaik anak bangsa dalam industri kriya dan kerajinan tangan. Selain promosi produk-produk mereka di acara ini, keterlibatan para pelaku kreatif sendiri diharapkan juga dapat memperkenalkan ekosistem industri alat musik nasional.
Adapun 11 jenama yang terpilih mewakili Indonesia dalam event Frankfurt Musikmesse 2019 yakni Kuassa Teknika yang bergerak dalam bidang software & pro audio, Genta Guitar yang memproduksi gitar serta ukulele, Premiere Wood Manufacturing dengan lini usahanya dalam bidang active speaker & professional speaker, Kyre Drums dengan produk perkusi serta drum, Indonesian Bamboo Community yang berfokus pada alat musik berbahan dasar bambu, Sawoe yang memproduksi alat musik berbahan dasar kayu, Sui Generis Straps dengan produk eksklusifnya yang berbentuk tali pengikat gitar, X9 Pro Audio dengan produk pengeras suara tertutup-nya, Blueberry Guitar yang memiliki produk custom guitar dengan desain yang memikat, Seruni Audio dengan produk hand-built microphone serta Sasando Shop yang akan menampilkan produk alat musik tradisional khas Flores, Sasando.
Ke-11 pelaku kreatif ini sebelumnya telah lulus mengikuti 2 (dua) tahapan proses kurasi yang dilaksanakan pada bulan Januari 2019 lalu. Diawali kurasi tahap 1 yang meliputi seleksi administrasi peserta, dan dilanjutkan kurasi tahap 2 yang meliputi proses wawancara dan presentasi karya/produk para peserta, dengan dipandu musisi Purwa Caraka, Damang Sarumpaet dari Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) serta pengamat musik Adib Hidayat.
Selain mendukung 11 pelaku kreatif di bidang industri alat musik, Bekraf juga akan menyuguhkan irama khas musik nusantara melalui penampilan seorang musisi terkemuka Indonesia, Purwa Caraka. Diiringi oleh grup musiknya, Purwa Caraka akan tampil di hari ke-3 penyelenggaraan Frankfurt Musikmesse 2019 pada 4 April 2019. “Melalui pertunjukan ini, diharapkan agar promosi serta publikasi industri alat musik Indonesia dapat berjalan beriringan dengan pengenalan musik etnik khas Indonesia ke dunia internasional,” ujar Joshua.
Frankfurt Musikmesse sendiri merupakan pameran terbesar di bidang industri musik sebagai tempat berkumpulnya para perusahaan, retailer, dan profesional dari sektor industri alat musik serta para musisi dari seluruh dunia. Event ini telah berjalan selama 39 tahun sejak tahun 1980.
Tentang Bekraf
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.
Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.