Laporan Tim Relawan GMKI di Tigaras, Simalungun
_I. Latar Belakang_
Musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun pada hari Senin, 18 Juni 2018 di perairan Danau Toba menelan korban 186 korban hilang, 18 orang selamat dan tiga orang korban meninggal dunia. Tiga hari pasca tenggelamnya kapal, kabar yang diterima simpangsiur terkait keadaan keluarga korban yang menanti di Dermaga Tigaras.
Mendapat kabar yang simpang siur, PP GMKI melakukan koordinasi terus menerus dengan beberapa orang anggota GMKI yang ada di Tigaras untuk melakukan observasi dan pemantauan.
Tanggal 22 Juni, Pengurus Pusat GMKI memutuskan untuk membentuk Posko dan Tim Relawan yang akan berada di lapangan hingga seluruh proses pengangkatan kapal selesai dilakukan atau operasi pencarian dihentikan. Sabtu, 23 Juni 2018 sebanyak 20 orang tim relawan GMKI yang berasal dari GMKI cabang Medan, Pematang Siantar Simalungun, dan Bengkulu tiba dan mendirikan Posko yang berupa tenda prisma sebagai tempat tidur dan logistik.
_II. Kegiatan Relawan_
Selama berada di Tigaras, relawan GMKI melakukan aktifitas di dapur umum untuk membantu personil TNI dan Dinas Sosial Kabupaten Simalungun. Tugas para relawan GMKI adalah mempersiapkan konsumsi bagi para personil gabungan Pertolongan dan Pencarian Korban Kapal Sinar Bangun dan keluarga korban.
Selain di dapur umum, relawan yang lainnya membaur dengan keluarga korban yang bertahan di dermaga Tigaras. Sebagai catatan, tidak semua keluarga korban yang bertahan di dermaga Tigaras, ada yang bertahan di rumah-rumah warga, Mesjid dan Hotel/penginapan.
Aktifitas melakukan trauma healing lebih banyak dilakukan di malam hari. Hal ini dikarenakan sepanjang pagi hingga sore menjelang malam, keluarga korban terkonsentrasi di dermaga untuk menunggu perkembangan terbaru dari tim pencari dan penolong yang terus bekerja.
Selain aktifitas sosial, relawan GMKI juga menyalurkan 38 helai selimut, 40 helai tikar plastik kecil, 50 pasang kaos kaki, lima lusin pakaian dalam perempuan, dan tiga lusin pakaian dalam laki-laki. Barang-barang ini disalurkan langsung kepada keluarga korban yang tersebar di beberapa tempat sekitar dermaga Tigaras.
Pada hari Rabu, 28 Juni 2018, Basarnas telah menemukan KM Sinar Bangun dan para korban di kedalaman 450 meter. Saat ini sedang diupayakan proses evakuasi kapal dan korban, namun karena lokasi kapal yang berada di kedalaman 450 meter, dibutuhkan alat pengangkat yang harus dibawa dari luar Sumatera Utara.
Beberapa keluarga korban sudah pulang dan menunggu info lebih lanjut dan akan segera datang jika sudah dilakukan evakuasi. Karena selama 10 hari menunggu kepastian, ada keluarga korban yang sudah jatuh sakit.
Namun sebagian besar masih di Tigaras dan menunggu kepastian evakuasi. Mereka berharap cemas untuk bisa melihat keluarga mereka yang menjadi korban untuk terakhir kalinya.
Pada hari kesepuluh pencarian, Basarnas menyampaikan akan memperpanjang 3 hari masa pencarian. Hari ini, 30 Juni 2018 sudah memasuki 12 hari masa pencarian. Keluarga korban dan relawan GMKI berharap pemerintah dapat memperpanjang kembali proses evakuasi ini sampai 5-7 hari ke depan hingga proses evakuasi kapal dan korban dapat dilakukan.
_III. Penutup_
Demikianlah laporan kegiatan ini kami sampaikan, jika ada laporan lanjutan akan kami sampaikan dengan lebih lengkap.
Tigaras, 30 Juni 2018
Teriring Salam dan Doa
Tim Relawan GMKI
Martin Siahaan, Koordinator Posko GMKI
Yudhi Simorangkir, Divisi Logistik Posko GMKI