AMPG Siap Memenangkan Generasi Milenial dalam Pilkada dan Pilpres 2019

0
1415

 

 

Jakarta, Suarakristen.com

 

AMPG siap memenangkan Generasi milenial bagi Golkar.

Partai GOLKAR merupakan salah satu kekuatan sosial politik era reformasi yang memiliki tekad untuk meneruskan langkah dan perannya ditengah-tengah kehidupan nasional yang terus maju dan berubah menuju perbaikan dan modernisasi. Partai GOLKAR menyadari sepenuhnya bahwa tuntutan perbaikan dan pembaharuan sistem nasional disegala bidang mengharuskan adanya usaha seluruh komponen nasional untuk aktif dan berperan dalam sebuah aspek pembangunan. Apalagi Partai GOLKAR menyadari betul bahwa krisis nasional yang melanda bangsa belum juga terselesaikan dengan baik dan tuntas. Semenjak reformasi didengungkan banyak problem-problem nasional yang mencuat mengikuti lenggang reformasi.

Diantara permasalahan yang masih menyita perhatian kita adalah :

  1. Merebaknya Konflik Sosial dan Munculnya Gejala Disintegerasi.

Meski selama masa reformasi seluruh rakyat dan penyelenggaraan negara telah berusaha menegakkan dan melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun, masih terdapat ancaman, hambatan, dan gangguan yang mengarah pada ancaman;

  1. Lemahnya Penegakan Hukum dan Hak Azazi Manusia.

Kondisi ini seiring dengan pembangunan hukum yang tidak komperhensif dan diimbagi dengan integritas moral dan profesionalitas aparat penegak hukum. Kondisi inilah yang menyebabkan rendahnya mutu pelayanan publik di bidang hukum. Tekad pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme masih setengah hati. kecendrungan kuat adanya intervensi dan pengaruhkekuasaan dan politik dalam proses peradilan masih tidak luput dari perhatian publik. Perlindungan hukum dan penghormatan atas HAM juga belum terjamin dengan baik.

  1. Lambatnya Pemulihan Ekonomi.

Upaya mengatasi krisis ekonomi melalui program reformasi ekonomi belum memadai. Kedaulatan ekonomi tidak berada di tangan rakyat tetapi memusatkan pada kekuatan ekonomi dilingkaran sekelompok kecil masyarakat, dilingkaran kekuasaan, yang terindikasi dengan masih merebaknya perilaku KKN di lingkaran kekuasaan dan birokrasi;

  1. Rendahnya Kesejahteraan Rakyat, Meningkatnya Penyakit Sosial, dan Lemahnya Budaya Nasional.
Baca juga  DPW RPA PERINDO SULUT Apresiasi Polres Minahasa Gelar Perkara Kasus KDRT

Krisis ekonomi telah menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat menurun. Angka pengangguran terus meningkat, jumlah penduduk miskin membengkak, jaminan hak dan perlindungan tenaga kerja sangat rendah, seiring dengan derajat kesehatan mesyarakat yang semakin menurun. Kondisi ini menindikasikan kuatnya kesenjangan prilaku formal kehidupan beragama dengan realitas nyata kehidupan sehari-hari;

  1. Kurang Berkembangnya Kapasitas Pembangunan Daerah dan Masyarakat.

Salah satu faktor utama yang mengakibatkan daerah tidak berkembang adalah sentralisasi kekuasaan terutama di bidang politik dan ekonomi masih terlalu kuat. Hal ini mengurangi kesempatan masyarakat untuk mengembangkan kreativitas, mendapat hak-hak ekonomi, sosial, dan politiknya.

Sekian banyak permasalahan tersebut mengiringi komitmen Partai GOLKAR dalam menyusun padigma barunya. Kesadaran dan tuntutan untuk memperjuangkan dan membumikan agenda reformasi terus menggeliat. Salah satu komitmen tersebut dikemukakan dalam Pardigma Baru Partai GOLKAR bahwa “ Perjuangan Politik Partai GOLKAR Bermuara Pada Upaya Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Lahir Dan Bathin. Dalam Kaitan Ini Partai Golkar Memandang Politik Sebagi Instrumen Dan Manajemen Untuk Mewujudkan Masyarakat Madani Yang Sejahtera, adil, dan Makmur. Peningkatan Kesejahteraan Itu Diwujudkan Dalam Bentuk Antara Lain Peningkatan Taraf Hidup Dan Kecerdasan Rakyat. Dengan sikap ini, maka Partai GOLKAR Mempertegas Keberpihakannya Kepada Rakyat.”


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here