1) Menjaga keutuhan NKRI.
2) Mengecam segala bentuk kekerasan dan tindakan anarkis yang mengatasnamakan agama.
3) Mengajak seluruh masyarakat DIY untuk tetap menjaga kerukunan, cinta damai dan toleransi antar umat beragama.
4) Menjadikan DIY sebagai daerah terdepan dalam perlawanan terhadap paham dan tindakan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
5) Mengecam pelaku kekerasan, intoleransi dan radikalisme serta mengusut secara tuntas sesuai aturan hukum yang berlaku, mengajak seluruh masyarakat DIY untuk tetap menjaga kerukunan cinta damai dan toleransi antar umat bragama.
*SAMBUTAN SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO X*
1. Baru saja kita saksikan penandatanganan Deklarasi Jogja Damai menolak kekerasan, intoleransi dan radikalisme, Saya berharap agar deklarasi ini tidak sebatas dokumen mati saja tetapi harus diikuti dengan tindakan nyata dan sinergitas dalam menjaga kedamaian di wilayah DIY.
2. Setiap pemeluk agama harus saling menghormati setiap agama agar bisa saling memberikan pengayoman dan setiap pemuka agama harus bisa menjadi pelopor dalam menjaga kestabilitas sosial di masyarakat.
3. Peristiwa ini seperti repetisi sejarah ketika ditandatanginya menjelang pelaksanaan Pemilu 2014. Musyawarah bersama untuk kerukunan beragama telah merumuskan tentang etika beragama bahwa setiap pemeluk agama menghormati setiap perbedaan.
4. Waspadailah politik adu domba antar umat beragama yang terjadi dan dengan adanya kegiatan refleksi ini harapan dan ajakan saya yakni menyambut baik dan mengapresiasi berlangsungnya kegiatan deklarasi ini.
5. Kepada media dan pimpinan redaksi harus bisa melakukan cek dan ricek setiap pemberitaan yang ada agar berita yang keluar tidak memperkeruh suasana. Saya sangat mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan oleh pelaku tindak kriminal yang terjadi di Gereja beberapa waktu lalu.
6. DIY merupakan sasaran intoleransi dengan kasus diskriminasi dan intoleransi antar agama. Peran serta Bupati dan Walikota sangatlah penting. Saya juga mengajak kepada aparat desa dan masyarakat untuk ikut serta menghidupkan kembali jaga warga di desa – desa.
7. Ditahun politik ini meskipun Yogyakarta tidak melakukan Pilkada, anggota intelijen harus bisa menelisik dan melakukan deteksi dini agar tidak terjadi kecolongan.
8. Kami harapkan kepada aparat Polri untuk segera mengungkap motif pelaku penyerangan di Gereja yang terjadi di Sleman.
9. Saya mengajak semua warga untuk membangun taman perdamaian dan salam damai bagimu Jogja untuk Indonesia. Marilah Jogja kita kokohkan bagi semua warga tanpa membedakan suku, agama dan ras. Semoga Allah SWT memberikan jalan yang lurus dan tercipta kerukunan di DIY.
*Jogja damai untuk Indonesia ( Kepatihan 14/2/2018)*