International Coconut Community (ICC) Gelar International Coconut Oil Conference 2023: “Rethinking Saturated Fat, Boosting Coconut Oil-Linked Health”
Jakarta, Suarakristen.com
Internatonal Coconut Community (ICC) baru-baru ini menyelenggarakan Konferensi Minyak Kelapa Internasional pertama, dengan Indonesia sebagai tuan rumah pertama dari konferensi ini. Para pakar dari 16 negara memaparkan hasil penelitan terbaru mereka di bidang nutrisi dan kesehatan, khususnya manfaat minyak kelapa bagi kesehatan dalam konferensi bertema: “Rethinking Saturated Fat, Boostng Coconut Oil-Linked Health” dan berlangsung pada 30-31 Oktober 2023, di Lumire Hotel & Conventon Center di Jakarta, Indonesia.
Indonesia memiliki lahan kelapa terluas di dunia dan merupakan eksportir kelapa dunia terbesar bersama India dan Filipina. Pertumbuhan ekspor komoditas kelapa sangat positif, dan permintaan global untuk produk berbasis kelapa termasuk minyak kelapa terus meningkat drastis selama beberapa tahun terakhir.
Kelapa disebut sebagai tree of life (tanaman kehidupan) karena seluruh bagian dari pohon kelapa, dari akar, buah, batang, daunnya bisa dimanfaatkan. Minyak kelapa telah terbukti secara klinis memiliki banyak manfaat kesehatan, misalnya sebagai antivirus, anti radang, imunitas, mencegah diabetes, Alzheimer, demensia, bahkan kanker.
Bukti-bukt ilmiah terbaru tentang manfaat kesehatan inilah yang dipaparkan di konferensi ini oleh para dokter, profesor di bidang biokimia, ahli nutrisi dan kesehatan dari India, Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Australia, Denmark dan Amerika Serikat yang menjadi pembicara utama konferensi yang dihadiri perwakilan dari 16 negara ini.
Di balik semua manfaat kelapa tersebut, sangat disayangkan telah lama berlangsung kampanye negatif global terhadap komoditas kelapa, khususnya dari negara Barat agar menghindari lemak jenuh yang juga menjadi komposisi utama minyak kelapa. Kampanye negatif mengancam hajat hidup dan masa depan 6 juta petani kelapa di seluruh dunia bersama keluarganya, dan satu miliar tenaga kerja yang terkait dari hulu sampai hilir.
Padahal lemak jenuh yang terkandung di dalam minyak kelapa jelas berbeda dari lemak jenuh hewani. Sedangkan kandungan trigliserida minyak kelapa jauh lebih rendah dari lemak hewani dan LDL yang dituduh sebagai sumber kolesterol jahat penyebab penyakit jantung.
Penelitian Prof. Dr. Fabian Dayrit dari Filipina membuktikan bahwa minyak kelapa bisa menurunkan kadar gula darah dan berkhasiat sebagai antivirus. Bahkan komposisi utama minyak kelapa yaitu Asam Laurat, adalah jenis asam lemak sama dengan yang terkandung di dalam air susu ibu (ASI), yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Keduanya termasuk dalam kategori medium chain faty acid yang bermanfaat bagi kesehatan.
Inilah kandungan utama yang membedakan minyak kelapa dan minyak nabati lainnya atau lemak hewani.
Mengingat hal krusial tersebut, maka konferensi ini diselenggarakan untuk merumuskan strategi dan kebijakan sektor kelapa yang tangguh dan berkelanjutan.
Pada International Coconut Oil Conference 2023, pembicara utama dari India, Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Australia, Denmark dan Amerika Serikat akan berbagi pengalaman mereka dan studi klinis yang dilakukan di negara masing-masing dan dampaknya pada kesehatan.
Reza Pahlevi Chairul, Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional, Kementerian Perdagangan, dan perwakilan Pemerintah Republik Indonesia, di ICC secara resmi membuka konferensi.
Dalam sambutannya Reza menyebutkan bahwa Konferensi ini merupakan wadah yang pentng untuk mendiskusikan dan merumuskan strategi berdasarkan bukti ilmiah untuk mengembangkan minyak kelapa. Dia juga mengakui kontribusi kelapa untuk kesejahteraan petani dan ketahanan pangan Indonesia. Karena itu pentng untuk membantah kampanye negatf terhadap kelapa dengan bukt ilmiah. Dia berharap konferensi ini akan membuka komunikasi yang produktf antara pembuat kebijakan, perusahaan dan semua pemangku kepentingan, sehingga bisa menghasilkan kebijakan dan peraturan yang tepat.
Dr. Jelfna C. Alouw, Direktur Eksekutf ICC, dalam sambutannya menyebutkan bahwa konferensi ini adalah tonggak penting untuk mengatasi kesalahpahaman tentang minyak kelapa dengan dasar ilmiah tentang manfaat minyak kelapa bagi kesehatan.
Penelitian terbaru bahkan menemukan bahwa minyak kelapa juga dapat dikonversi menjadi biofuel untuk bahan bakar pesawat. Kelapa punya peran vital unutk ketaahanan pangan, sumber penghasilan, dan bagian yang melekat dalam budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat sejak dahulu kala sehingga mendukung Sustainable Development Goals yang ditetapkan PBB.
Internatonal Coconut Community (ICC) adalah organisasi di bawah naungan PBB (UN-ESCAP), yang terdiri dari 20 negara anggota penghasil 90% kelapa di dunia yang didirikan pada 1969 oleh Indonesia, India, Sri Lanka, dan Filipina. Negara anggota ICC adalah: Negara-negara Federasi Mikronesia, Fiji, Guyana, India, Indonesia, Kenya, Kiribat, Malaysia, Kepulauan Marshall, Papua New Guinea, Filipina, Samoa, Pulau Salomon, Jamaika, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Timor Leste, Vanuatu dan Vietnam. Kantor pusat ICC berada di Jakarta.
Untuk pertama kalinya sejak berdiri pada 1969, ICC dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif dari Indonesia, Dr. Ir. Jelfna C. Alouw, M. Sc. adalah seorang scientist senior BRIN spesialis di bidang kelapa. Beliau juga adalah wanita pertama yang pernah menjadi direktur ICC. Pemilihan direktur dilaksanakan setap tga tahun sekali oleh 20 negara anggota ICC