Pesan Penting yang Disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Usai menerima Obor Paskah Nasional tahun 2023.
Jakarta, Suarakristen.com
Bertepatan dengan akhir pekan, Sabtu/10/6/2023, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membuka langsung acara Lawatan Obor Paskah Nasional XIX di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI hari ini. Bamsoet berpesan agar para umat Kristiani Perdamaian tetap terjaga dan dipelihara teristimewa menjelang Pemilu 2024.
“Hari ini saya menerima obor sekaligus membuka acara Lawatan Obor Paskah Nasional XIX yang setiap tahun rutin dilaksanakan. Pesan saya kepada para umat Kristiani yang hadir pada hari ini, jaga nilai-nilai perdamaian dan kekeluargaan, terutama dalam menghadapi tahun politik,” ujar Bamsoet usai menerima audiensi Panitia Lawatan Obor Paskah Nasional XIX & Silaturahmi Kebangsaan di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Sabtu (10/6/2023).
Wakil Ketua Umum Golkar ini menyampaikan selain lawatan obor Paskah, pihaknya juga mendukung gelaran acara keagamaan lainnya. Bahkan, belum lama ini, MPR menerima acara dengan para Buddhis.
“Sebetulnya MPR tidak hanya menerima lawatan obor saja. Dalam konteks keagamaan lain juga menerima karena ini adalah rumah besar kebangsaan yang siapa saja boleh hadir di MPR. Di sini kita membuat acara tanpa kita melihat golongan, dan (ini merupakan) upaya kita dalam merangkul semua golongan, agama, suku, dan adat. Jadi memang tugas kita sebagai MPR untuk menerima pertemuan bangsa,” sambungnya.
Mantan Ketua DPR RI ini menambahkan, di tengah perbedaan agama, bangsa Indonesia harus bersyukur dapat hidup damai dan harmonis. “Kita bersyukur dengan 6 agama dan 20 aliran kepercayaan yang diakui oleh negara kita semua hidup dalam suasama yang damai, harmonis, dan saling menghargai,” paparnya.
“Kalau masih ada persoalan, itu hanyalah riak-riak kecil yang harus segera diselesaikan. Misalnya, izin mendirikan gereja, masjid, klenteng, vihara dan lainnya. Ini masih kita temui namun bisa kita atasi dengan semangat gotong royong dan toleransi kita yang tinggi. Kita bersyukur bangsa ini telah mewariskan nilai Pancasila yang negara lain tidak memiliki,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Bamsoet pun mengingatkan pentingnya menjaga perdamaian menjelang tahun politik. Pasalnya, jika tidak hati-hati, gejolak politik mampu berpotensi menjadi sumber keretakan bangsa Indonesia.
Bamsoet sangat prihatin dan sedih sekali melihat seperti yang terjadi sudah-sudah dalam menjelang Pemilu terjadi “Perceraian”. Artinya : “ada gesekan yang mengakibatkan rusaknya hubungan suami-isteri, anak dengan orang tua atau hubungan persahabatan jadi rusak. “Katanya “.
Padahal, kata Bamsoet, pesta demokrasi seharusnya dirayakan dengan riang gembira dan semangat kebersamaan, bukan berujung dengan duka dan tangisan panjang karena ada korban akibat hasil bentrokan hasil Pemilu.
“Pesan saya tahun politik ini dalam menghadapi Pilpres, Pileg, kemudian November ada Pilkada serentak, jangan sampai ada gesekan. Jangan sampai terjadi insiden seperti Pilpres 2019 di mana ada ketidakpuasan dari hasil pilpres seperti demo dan benturan dengan aparat sehingga memakan korban,” katanya.
( Fridris Jimson S )