PDS HB Jassin Gelar Acara Ngabuburit Asyik bersama Penulis “Perempuan itu Ibuku”
Jakarta, Suaraktisten.com
PDS HB Jassin menggelar acara Ngabuburit Asyik bersama para penulis buku “Perempuan Itu Ibuku (Buku PII).
Acara yang diselenggarakan di Auditorium PDS HB Jassin dihadiri oleh banyak penggiat dan pencinta literasi dari berbagai usia.
Ngabuburit Asyik yang digagas oleh para penulis Buku PII dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Bapak Drs .Muhammad Firmansyah M.Pd, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat Bapak Dr.Moh.Nurdin M.Pd .Acara ini menampilkan pembicara utama Prof.Meutia Hatta Swasono – Putri Proklamator RI yang juga salah satu penulis umu PII serta Graece Tanus – Penulis dan Konten kreator sekaligus penggagas buku PII.
Dalam sambutannya Kadis Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta bahwa sesungguhnya literasi sudah diajarkan sejak kecil oleh Ibu kita sendiri,untuk itu diharapkan literasi dapat selalu berkembang dari masa ke masa dan tak boleh dilupakan.
Sementara Graece Tanus,sebagai penggagas buku PII menceritakan bagaimana kegiatan tulus menulusnya sudah dilakukan sejak masa remaja hingga kini sudah meluncurkan beberapa buku.Dutegaskan pula olehnya bahwa kegiatan literasi bukan karena talenta yang dimiliki seseorang tetapi lebih dari itu merupakan kegiatan yang harus dilatih menjadi suatu ketrampilan.Menariknya dari apa yang disampaikan Graece Tanus- adalah ketika kita diingatkan dengan hal ini “Memvaca buku kita bisa mengenal dunia tetapi menulis buku kita bisa dikenal dunia”.
Di bagian lain Prof Meutia Hatta menceritakan banyak keteladan dan keteguhan hati dari sang Ibunda Rahmi Hatta.
Ibu Rahmi Hatta yang semula sebagai istri Wakil Presiden berubah menjadi tokoh masyarakat yang tetap memegang dan menjalankan prinsip hidup yang dilakukan oleh Bung Hatta hingga akhir hayatnya.
Diceritakan bagaimana ketika Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai wakil Presiden,Ibu Rahmi Hatta tidak melakukan penolakan demi kepentingan pribadinya dan tetap mendukung keputusan suaminya Bung Hatta,pun ketika diberi fasilitas oleh negara Ibu Rahmi Hatta tidak dengan semena mena menggunakannya.
Diharapkan lewat acara literasi ini ada banyak orang yang semakin peduli tentang pentingnya literasi dalam kehidupan ini.
Acara penuh makna di bulan yang Suci ini didukung oleh Sudin Kebudayaan Jakarta Pusat dengan menampilkan band religi yang membawakan lagu- lagu religi yang menyentuh.Selain itu House of Hope sebagai rumah kepedulian untuk anak berkebutuhan khusus juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Terakhir semoga ada banyak kegiatan literasi yang bisa menghidupkan catatan penting dari setiap perjalanan hidup siapapun.Ayo abadikan kisahmu dengan menulis buku.Salam Literasi untuk Indonesia.
(Susan Sandy)