BRIN Berikan Klarifikasi atas Berbagai Isu terkait BRIN di Masyarakat

0
194

BRIN Berikan Klarifikasi atas Berbagai Isu terkait BRIN di Masyarakat

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menanggapi berbagai isu yang muncul di media beberapa
hari terakhir. Beragam isu ini ramai menjadi perbincangan publik di berbagai media, dan perlu
diklarifikasi untuk memberikan informasi yang berimbang bagi masyarakat.

 

Jakarta, Suarakristen.com

 

Belakangan ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah
menjadi perbincangan masyarakat khususnya di media massa terkait berbagai isu yang memojokkan BRIN. Hal ini tidak hanya merugikan BRIN sebagai lembaga, tetapi juga berpotensi
merusak upaya dan kerja keras berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi bagi
Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Secara khusus berbagai isu ini juga sangat menyakiti sivitas BRIN yang sedang berjuang bebenah diri, serta berkorban meninggalkan zona nyamannya demi masa depan riset dan inovasi yang lebih baik di Indonesia. Sejumlah pemberitaan yang
tendensius ini tidak mendidik dan tidak mencerahkan publik, serta kontra produktif dengan upaya meningkatkan literasi iptek masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya edukasi publik, BRIN merasa ini adalah saat yang tepat untuk memberikan penjelasan resmi secara komprehensif atas berbagai isu yang berkembang.

Lampiran yang sama dari rilis ini disampaikan ke media terkait sekaligus sebagai hak jawab BRIN atas berita
yang telah ditayangkan.

BRIN selalu terbuka untuk memberikan penjelasan atas berbagai pertanyaan sebagai konsekuensi dari berbagai kebijakan publik yang telah diambil. Berbagai kebijakan yang diambil di BRIN adalah aksi nyata BRIN untuk melakukan transformasi kelembagaan dan tata kelola riset dan inovasi di
tanah air secara menyeluruh, serta implementasi revolusi mental untuk mengubah pola pikir dan
kerja para periset di Indonesia.

Baca juga  Maklumat Kebangsaan Aktivis 98, Akademisi, Mahasiswa dan Pejuang Pro Demokrasi

Transformasi di kelembagaan dan tata kelola di BRIN adalah yang terbesar dalam sejarah republik ini, dan bahkan telah menjadi model serta tolok ukur baru berbagai lembaga riset di dunia. BRIN meyakini upaya ini mendapatkan dukungan dari sebagian besar
komunitas periset dan masyarakat Indonesia.

Berikut ini penjelasan BRIN atas isu-isu yang beredar:

1. Penghilangan jejak Bpk. B.J. Habibie di diorama lobi kantor pusat BRIN
Pemberitaan dan interpretasi yang sangat subyektif dari tayangan informasi di diorama lobi kantor
pusat BRIN ini sangat disayangkan, cenderung provokatif, tidak memiliki semangat membangun
kebersamaan dan berpotensi memecah-belah generasi muda penerus bangsa.. Padahal B.J.
Habibie (alm) diabadikan namanya untuk Kawasan Administrasi (KA) BRIN di Thamrin dan gedung
kantor pusat BRIN di dalamnya, selain Kawasan Sains dan Teknologi (KST) terbesar BRIN di
Serpong yaitu KST B.J. Habibie.
Perlu diluruskan bahwa di diorama tersebut jelas terpampang foto Bpk. B.J. Habibie muda dalam
ukuran sangat besar berukuran penuh yang sedang memegang pesawat dengan nama beliau yang
tercantum sangat jelas.

2. BRIN menolak membiayai metode deteksi dini tsunami yang lebih murah
Setelah dilakukan penelusuran, salah satu periset BRIN sebagai sumber informasi merupakan pengusul proposal riset metode deteksi dini tsunami. Fakta yang terjadi adalah bukan BRIN menolak, tetapi proposal riset yang bersangkutan belum berhasil mendapatkan pendanaan yang
dibuka secara kompetitif, mungkin karena proposalnya belum sesuai. Skema pendanaan di BRIN
selalu dilaksanakan berbasis kompetisi terbuka untuk memastikan bahwa pelaksana riset memiliki
komitmen dan rekam jejak terkait yang terbaik di topik tersebut. Ini penting untuk meningkatkan tingkat keberhasilan riset. Sehingga tidak bisa diinterpretasikan bahwa BRIN tidak mendukung topik tersebut. Karena realitanya masih banyak proposal lain yang terkait topik deteksi dini tsunami yang dibiayai oleh BRIN.

Baca juga  MENGANGKAT TEMA PESUGIHAN, “MENJELANG AJAL” FILM HOROR TERBARU RAPI FILMS DIBINTANGI SHAREEFA DANISH DAN DAFFA WARDHANA TAYANG MULAI 30 APRIL 2024

3. Seolah telah terjadi penyelewengan anggaran di BRIN
a) Hasil Pemeriksaan BPK RI
BPK RI telah selesai melakukan proses PDTT (Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu) pada akhir 2022 sebagai bagian dari proses likuidasi DIPA pada 5 eks entitas lama (Kemristek, BATAN, BPPT, LAPAN, dan LIPI). Tetapi sampai hari ini (8 Februari 2023) BRIN belum menerima LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK RI. Sebagai bagian dari proses sebelum penerbitan LHP, pada pertengahan Januari 2023 lalu, BRIN telah melaksanakan tahap respon untuk mengklarifikasi KHP
(Konsep Hasil Pemeriksaan). Dengan demikian, secara resmi belum ada temuan dari BPK RI terhadap BRIN. Sesuai ketentuan, seharusnya KHP belum dapat menjadi dokumen publik karena masih membutuhkan klarifikasi dari kedua pihak (pemeriksa dan terperiksa).
b) Kekurangan Volume atas Pekerjaan Infrastruktur BRIN sangat menyayangkan adanya penyampaian informasi yang sama sekali tidak tepat, tendensius, dan tanpa klarifikasi terkait potensi kelebihan pembayaran kepada penyedia barang/jasa pelaksana pembangunan.

Sesuai prosedur, setiap pembangunan fisik yang diselesaikan oleh K/L akan dilakukan pemeriksaan
bersama untuk memastikan kebenaran penyelesaian, termasuk apabila ada temuan, misalnya
kekurangan volume pekerjaan yang selalu terjadi akibat perbedaan antara perencanaan dan kondisi
riil di lapangan. Sebagai tindak lanjut, K/L wajib melakukan penagihan kembali ke penyedia
barang/jasa apabila terjadi kelebihan pembayaran sesuai rekomendasi Tim Pemeriksa.
Secara umum selisih kekurangan volume pada pekerjaan konstruksi di BRIN jauh di bawah 1% dari
nilai pekerjaan, dan selalu dilakukan penagihan kembali sesuai rekomendasi Tim Inspektorat BRIN
maupun BPK RI untuk disetorkan secara langsung ke kas negara oleh penyedia barang/jasa.
Salah satu contoh ketidakakuratan artikel Koran Tempo yang sangat menyesatkan adalah data
infografis yang menuliskan adanya kekurangan volume senilai Rp. 808 miliar pada pekerjaan
gedung BASICS (Bandung Advanced Science and Creative Space), padahal nilai kontrak pekerjaan
yang telah dituntaskan tersebut tidak lebih dari Rp. 300 miliar.
c) Postur Anggaran BRIN TA 2023

Baca juga  PT SIDOMULYO SELARAS TBK GELAR PAPARAN PUBLIK PERIODE TAHUN 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here