JIF Class Terakhir Ajak Publik Bahas Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Pembangunan Jakarta

0
512

 

JIF Class Terakhir Ajak Publik Bahas Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Pembangunan Jakarta

Jakarta, Suarakristen.com

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Jakarta Experience Board (PT. Jakarta Tourisindo) kembali menggelar Jakarta Investment Forum (JIF) Class, sebuah webinar yang mendiskusikan kerja sama pemerintah dan badan usaha dalam pembangunan Jakarta pada (27/10). JIF Class ini merupakan kegiatan pre-event dari rangkaian acara Jakarta Investment Forum yang akan dilaksanakan pada 11-12 November mendatang. Sebelumnya, JIF Class telah dilaksanakan dua kali, yaitu diskusi mengenai peluang sektor properti di tengah kondisi pandemi dan JIF Class 2 yang membahas mengenai kebijakan tata ruang kota. JIF Class terakhir ini menandai bahwa puncak acara Jakarta Investment Forum segera dimulai.

Infrastruktur strategis dalam menyediakan prasarana publik adalah langkah tepat untuk dapat mengembangkan atau menunjang proses perbaikan suatu wilayah. Dalam mempersiapkan rencana pembangunan infrastruktur tentu banyak hal yang harus dipertimbangkan pemerintahan daerah, seperti memperkirakan tingkat efisiensi pembangunan, analisis penggunaan fasilitas terhadap kebutuhan masyarakat suatu daerah serta menghitung pemasukan suatu daerah terhadap fasilitas prasarana yang akan dibangun. PPP (Public Private Partnership) menjadi mekanisme baru demi pemenuhan pembiayaan infrastruktur yang sangat besar. Kebutuhan pembiayaan infrastruktur Indonesia saat ini sangat tinggi, namun terdapat keterbatasan dalam anggaran pemerintah. Oleh karena itu, mekanisme PPP menjadi solusi untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang cepat, berkesinambungan dan efisien.

Dalam webinar yang menghadirkan Head of Indonesia Investment Coordinating Board 2016-2019, Tom Lembong sebagai narasumber, beliau memaparkan mengenai mekanisme PPP (Public Private Partnership) yang menjadi solusi pembiayaan infrastruktur di Indonesia.

Hal menarik lainnya dalam JIF Class ini adalah upaya meredefinisi dan me-reorientasi infrastruktur yang ada. Menurut beliau, pandemi mengubah prioritas dalam rencana pembangunan infrastruktur. “Pandemi merupakan kesempatan untuk me-reorientasi makro infrastruktur karena pandemi telah melenyapkan kegiatan ekonomi yang melibatkan infrastruktur yang sangat mahal seperti jalan, jembatan dan lainnya. Re-orientasi ini sudah terlihat selama pandemi ketika anggaran diarahkan pada upaya pandemi, misalnya pembangunan sistem pelacakan vaksinasi dan kasus Covid-19 hingga sistem keamanan siber,” jelas Tom. Menurutnya, sudah saatnya melakukan re-orientasi untuk mengalihkan anggaran ke pembangunan infrastruktur yang relatif lebih murah namun menjadi solusi dari tantangan-tantangan abad 21.

Baca juga  Kemenpan RB Pastikan ASN IKN Perkuat Tata Kelola Birokrasi

Salah satu tantangan abad-21 adalah perubahan iklim. Dalam paparannya, Tom juga mengajak untuk melakukan redefinisi terhadap infrastruktur. Infrastruktur saat ini dimaknai sebagai sebuah fasilitas atau aset yang dapat menjadi solusi terhadap tantangan saat ini. Hutan Manggrove menjadi salah satu contoh redefinisi infrastruktur. Hutan Manggrove menjadi solusi dari perubahan iklim, penahan ekspansi air laut, pelindung garis pantai dan menjadi instrumen paling ideal untuk menyerap karbondioksida.

Penyelenggaran JIF Class kali ini menjadi penutup kegiatan pre-event yang telah terlaksana dari bulan lalu. Jakarta Investment Forum akan digelar secara virtual pada 11-12 November mendatang. JIF akan dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dilanjutkan dengan sebuah diskusi panel dalam JIF Plenary Session yang akan mengangkat topik seputar urban health, urban sustainability, urban mobility dan urban tourism. Dalam JIF 2021 ini akan diadakan networking session yang diadakan secara virtual untuk mempertemukan investor potensial kepada para pemilik proyek yang ditawarkan. Terakhir adalah sesi Meet The Leaders sebuah kesempatan yang diberikan kepada publik untuk berdiskusi langsung dengan para pimpinan dinas terkait peluang kolaborasi dalam pembangunan Jakarta.

Direktur Utama Jakarta Experience Board, Novita Dewi menyampaikan harapannya agar JIF yang akan diselenggarakan oleh JXB dan Jakarta Investment Centre Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (JIC DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta dapat menjadi wadah komunikasi efektif yang bisa mendorong kerja sama antara pemerintah dan badan usaha demi terciptanya pembangunan kota Jakarta yang efisien dan berkelanjutan.

***

Jakarta Experience Board (JXB)

Jakarta Experience Board (PT Jakarta Tourisindo) adalah BUMD DKI yang bergerak di sektor pariwisata dan perhotelan, ekonomi kreatif dan beautifikasi kota. JXB saat ini mengelola tujuh unit hotel, menyelenggarakan berbagai kegiatan kreatif dan mengaktivasi ruang publik di Jakarta untuk menciptakan ekosistem pariwisata di Jakarta. JXB berkomitmen untuk menjadi penyedia pariwisata terintegrasi melalui enam sub-brand, diantaranya JXSpace, JXLive, JXStay, JXPlore, JXTaste dan JXStore. JXB sebagai katalisator, kolaborator dan integrator membuka kesempatan untuk berkolaborasi dan menciptakan keseruan baru di Jakarta.

Baca juga  Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) Meyakini Hakim MK Gunakan Hati Nurani dan Akal Sehat

***

(Hotben)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here