Ket.Foto.: Pdt. Dina Widyastuti
GAMKI (Pemuda Kristen) Kota Surakarta Mengapresiasi Sikap Walikota Gibran Terkait Perusakan Makam
Surakarta, Suarakristen.com
Pengrusakan sejumlah makam umat Kristen di Kota Surakarta ditanggapi serius oleh Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming. Dikutip dari berbagai media, Gibran geram ketika mengetahui bahwa perusakan ini dilakukan oleh siswa-siswa SD. Diduga aksi ini karena ajaran menjurus ke sikap intoleran yang diajarkan oleh salah satu rumah belajar tidak jauh dari makam.
Ketua DPC GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) Kota Surakarta, Pdt. Dina Widyastuti mengapresiasi langkah cepat dan responsif dari Walikota Gibran. Menurutnya hal ini sudah sangat rawan ketika kita sudah mendapati para siswa menunjukkan sikap tidak toleran terhadap orang lain akibat dari didikan dari sebuah rumah belajar. “Nilai kebangsaan kita sudah sangat rawan jika anak-anak sekolah dasar sudah diajarkan untuk tidak toleran”, ucapnya.
Lanjutnya, “kami sangat menghargai sikap bapak Walikota yang langsung turun tangan menyelidiki dan menuntaskan masalah ini, kalau bukan pemimpin siapa lagi yang akan melindungi rakyat?”
Hal ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, untuk saling menghargai dan memanusiakan. Dalam peringkat Kabupaten/Kota paling toleran, pada tahun 2018 Kota Surakarta tidak lagi menjadi salah satu kota paling toleran seperti tahun sebelumnya. Harapan GAMKI Kota Surakarta agar pemerintah memberikan perhatian khusus pada pendidikan anak sekolah. Pendeta Dina yang juga adalah tenaga pengajar di SD Kristen Setabelan II Surakarta mengharapkan program prioritas pemerintahan kota untuk menata pendidikan dasar agar berkontribusi menciptakan peserta didik yang berjiwa kebangsaan dan bersikap toleran terhadap orang-orang yang berbeda latar belakang.
Pendeta Dina menyayangkan maraknya rumah-rumah belajar yang mengajarkan intoleransi, mungkin karena kurang diawasi oleh pemerintah, “sedangkan sekolah kami saja yang berupaya menjaga nilai-nilai Pancasila dengan kontekstual, masih belum diperhatikan pemerintah,” ucapnya.
Sambung dia lagi, bahwa sekolah dasar yang dikelola langsung oleh GKJ Wisma Panembah ini mengalami kesulitan pembiayaan operasional, yang juga dialami banyak sekolah lain. Kehadiran pemerintah kota sangat dibutuhkan dalam melihat kondisi ini, agar tidak jomplang antara harapan dan realita.
Ketua DPP GAMKI, Alan Christian Singkali, membenarkan apresiasi Ketua DPC GAMKI Surakarta, dia berharap bahwa warga Kota Surakarta dapat saling bahu-membahu membangun kerukunan, apalagi di masa pandemi ini, semuanya sulit sehingga kita tidak boleh terpecah-belah karena persoalan intoleransi ini.