KETAATAN YANG MENDATANGKAN HIKMAT
Oleh; Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak
(Amsal 2:1)
Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu.
Kita tahu bahwa raja Salomo adalah raja yang takut akan Tuhan dan raja yang benar-benar mengenal akan Tuhan. Oleh Karena itu Tuhanpun memberikan hikmat kepada raja Salomo yaitu pengetahuan dan kepandaian.
Jadi hikmat yang dimiliki oleh raja Salomo adalah bersumber dari Tuhan. Atau pengetahuan, kepandaian dan kepintaran yang dimiliki oleh raja Salomo ia peroleh dari Tuhan.
Hikmat adalah hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap anak-anak Tuhan, sebab “…hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya” (8:11). Dengan hikmat, orang dimampukan untuk membuat keputusan dengan benar, dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak.
Jika kita ingin memiliki hikmat maka kita harus menciptakan persekutuan yang karib dengan Tuhan dan tekun merenungkan firman Tuhan di sepanjang kehidupan. Sikap itu harus dimiliki oleh orang yang ingin memiliki hikmat dan harus yakin bahwa hikmat yang didasari takut akan Tuhan adalah hikmat yang berharga bagi hidupnya.
Itulah yang dikatakan pada ayat hari ini: Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu. Jadi hikmat itu akan kita dapatkan kalau kita mau menerima perkataan Tuhan dan menyimpan perintahNya di dalam hati kita.
Ayat ini menggambarkan bagaimana seorang bapa menunjukkan dan mendorong anaknya agar mau mendengarkan ajaran-ajarannya dan mengejar hikmat. Si bapa menginginkan agar anaknya mau melakukan yang lebih dari sekedar mendengarkan nasihatnya, yaitu kesediaan si anak untuk mau menerima apa yang dikatakan si bapa.
Si bapa menginginkan agar anaknya terdorong untuk mengejar hikmat secara aktif sehingga sang anak menemukan rasa takut akan Tuhan dengan segala kelakuan dan pengertian yang beretika tinggi. Hikmat ini akan menyelamatkan sang anak dari segala macam masalah dalam hidupnya, termasuk menyelamatkan anak dari segala godaan untuk berbuat hal yang jahat.
Jadi hikmat itu bersumber dari pada Allah, untuk itu kita perlu menyediakan waktu untuk mendengar firman-Nya dengan tekun, teratur dan sungguh-sungguh. Kita perlu membuka hati dan pikiran kita untuk mempelajari firman Tuhan.
Jalan hidup orang yang berhikmat jauh berbeda dengan orang yang tidak memiliki hikmat. Hikmat akan menuntun setiap langkah kita, sehingga kita tidak berjalan di jalan yang jahat.
Hikmat akan menguatkan Iman kita sehingga kita tidak gampang untuk tergoda dengan hal-hal yang buruk. Dengan hikmat pula kita akan hidup bermoral tinggi dan yang terutama kita akan memiliki pengenalan akan Tuhan.
Mari saudaraku, disituasi pandemi covid-19 ini, kita terpanggil untuk mau berkomitmen, bahwa setiap hari bahkan setiap saat kita harus bersekutu dengan Tuhan, lewat doa, lewat saat teduh, dan mau melakukan Firman Tuhan. Dengan demikian maka sangat jelas ada perbedaan antara orang yang takut akan Tuhan dan yang tidak atau orang yang berhikmat dan yang tidak berhikmat.
Doa:
Ya Allah, aku ingin bersekutu denganMu, lewat doaku, lewat ibadahku, lewat ketekunanku melakukan perintahMu, men.
SELAMAT PAGI
DAN
SELAMAT BERAKTIFITAS
DI RUMAH SAJA
(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Pdt HKBP Ressort Cipayung Cilangkap-Jaktim).