Alternative Church

0
768

 

Oleh: Paul Titihalawa

 

Akhirnya Terjawab!

Beberapa bulan lalu, tatkala saya mempublikasikan sebuah tulisan dengan tema “Angka Kekecewaan di dalam Gereja Meningkat”, banyak diantara kita yang tidak menggubris!

Premis dasarnya ialah “kekecewaan akut” yang bersifat kolektif namun terfragmentasi, yakni: Anggota jemaat kecewa terhadap sesama anggota jemaat, Anggota Jemaat kecewa terhadap pelayan, pelayan dan pelayan saling mengecewakan, bahkan sesama gembala saling mengecewakan.

Situasi ini bisa saja terjadi di setiap denominasi sinode gereja dan realitas seperti inilah yang memungkinkan adanya keinginan “parsial” maupun “kolektif” untuk menghadirkan sebuah “Alternative Church”.

Sebulan setelah itu, umat Kristen Indonesia menyaksikan kelahiran sebuah “bayi” gereja baru dan bahkan sebenarnya telah lebih dahulu diawali dengan kelahiran beberapa “bayi” gereja lainnya.

“Alternatif Church” adalah sebuah model “New City Church”, yang oleh sebagian umat “menganggap” Gereja itu masih tetap Bible Oriented, Freshing Leadership, Original Theology, Growth Community, Connect to Branding, dan high theology explorer, yang ditandai dengan arus besar gelombang migrasi umat lintas gereja.

Dalam kajian Saya, tidak semua “bayi” gereja itu memiliki tunas atau belum dan bahkan juga tidak memiliki potensi diri sebagai “alternative church”, namun ada satu dari “bayi” gereja itu telah menampakkan atau terbukti secara alamiah memposisikan atau diposisikan sebagai “alternative church”.

“Alternative church” bisa dipahami sebagai cara Allah dalam menjaga “Otensitas” atas identitas dan integritas gereja-Nya agar tetap dan selalu berdampak dalam menjalankan “trilogi” tugas gereja, yakni: diakonia, koinonia dan marturia.

Spirit of thology dari kehadiran sebuah alternative church ialah karena:

Pertama,
Kehilangan Kasih!

Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
(Wahyu 2:4).

Baca juga  Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Kedua,
Tidak Siap Menderita!

Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
(Wahyu 2:10).

Ketiga,
Mengabaikan Kekudusan!

Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
(Wahyu 2:20).

Keempat,
Tidak Tuntas &
Tidak Proporsional!

Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
(Wahyu 3:2,4).

Kelima,
Kecolongan
oleh Penyusup!

Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
(Wahyu 3:9).

Keenam,
Suam-Suam Kuku!

Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
(Wahyu 3:16).

Pada dasarnya “Alternative church” adalah solusi pembanding atas eksistensi dan resistensi penatalayanan sebuah organisasi gereja.

Alternatif church sangat mungkin hadir jika kadar “resistensi” sebuah gereja cenderung berpotensi mengancam/menggerus “eksistensi” gereja tersebut!

Cara terbaik untuk menyikapi/mengantiaipasi fenomena kehadiran “Alternative” church ialah Bible Oriented, Freshing Leadership, Original Theology, Growth Community, Connect to Branding, dan high theology explorer dan tetap dan selalu membangun mengembangkan, memantapkan rumusan yang ideal tentang “spirit of Unity” sebagai pintu gerbang kejayaan sebuah organisasi gereja!

Baca juga  Komite Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan dan APINDO Gelar "Expert Talk Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan", Tema: Strategi Pengawasan Memastikan Keberlanjutan Program di era Digital. Sustanability - Solvability - Hospitality

Shalom!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here