Jakarta, Suarakristen.com
“Politik itu pada dasarnya baik dan luhur karena merupakan sarana untuk mewujudkan kebaikan bersama, kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat. Politik dalam dirinya sendiri mengandung tujuan, aspirasi dan nilai-nilai positif seperti semangat gotong royong, pengabdian, pelayanan, kerja-sama, keadilan sosial, kesejahteraan umum, solidaritas, integritas, transparansi, kebebasan, dan akuntabilitas (tanggung jawab). Oleh karena itu, di dunia politik harus diisi oleh orang-orang yang mempunyai visi-misi, panggilan, komitmen, kapasitas, integritas dan moralitas yang baik agar amanah dalam mengemban tugasnya sebagai abdi rakyat dan wakil rakyat.
Saat ini bangsa kita membutuhkan anak-anak muda dan orang-orang yang berjiwa visioner, progresif dan transformatif untuk menjadi pemimpin dan wakil rakyat. Sudah saatnya anak-anak muda, pemuda-pemudi yang berpotensi, cerdas, berkomitmen pada ideologi Pancasila dan terpanggil untuk mengabdi kepada nusa, bangsa dan masyarakat dengan tulus dalam dunia politik, sebagai wakil rakyat,- harus berani tampil beda.
Kita perlu wakil-wakil rakyat yang memegang teguh wawasan kebangsaan (keindonesiaan) dan mampu memberikan solusi-solusi realistis untuk menyelesaikan pelbagai krisis multi dimensi dan persoalan bangsa yang saat ini masih ada. Kita perlu wakil rakyat yang komit atau setia terhadap Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Serta berintegritas dan bermoral baik. Saya Siap Menjadi Wakil Rakyat yang Bisa Memajukan Generasi Milenial Melalui Ekonomi Kreatif dan Memperjuangkan Aspirasi Kaum Marjinal.”demikian disampaikan Jelita Septiani, S.E., Calon anggota legislatif DPRD DKI Dapil 2, dari Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) kepada Suarakristen.com, Gramediapost.com dan Protestantpost.com di sela-sela acara sebuah seminar di Jakarta (13/3/19).
Ungkap Jelita Septiani lagi”Indonesia merupakan negara besar dengan masyarakat yang sangat majemuk, baik dari segi bahasa, budaya agama, suku dan sejarah. Ada enam agama resmi, yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu. Selain terdapat beragam agama, Indonesia juga memiliki aneka ragam suku bangsa, budaya, bahasa adat istiadat dan lainnya. Kita bersyukur, walau terdapat banyak perbedaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan agama, masyarakat dapat hidup rukun, harmonis, tenteram, gotong-royong dan bersatu.
Umat Kristen sebagai bagian integral dari NKRI dipanggil dan diutus oleh Tuhan untuk menjadi garam dan terang dunia, menjadi saksi Kristus dalam semua lini kehidupan, termasuk menjadi abdi rakyat atau wakil rakyat dalam dunia politik. Saya terpanggil sebagai wakil rakyat. Saya ingin mengabdi kepada nusa-bangsa, berkontribusi melalui dunia politik.
Pemilihan umum 2019 sebagai sarana memilih Presiden-Wakil Presiden, calon anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota, dan DPD, -yang akan diselenggarakan secara serentak pada tanggal 17 April 2019, sudah semakin mendekat. Kita sebagai Umat Kristen, sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia dipanggil untuk ikut mewarnai, menggarami, menerangi, merawat, dan membangun proses demokrasi yang nasionalis, humanis, rasional, berintegritas, normatif, dan bermartabat.”pungkas Jelita Septiani dengan penuh semangat.
Misi saya sebagai calon wakil rakyat adalah sebagai agen perubahan (agent of changes), menjadi pengemban amanat rakyat, pejuang kemajuan dan kesejahteraan bangsa, masyarakat, negara. Saya akan menampung dan memperjuangkan aspirasi kaum milenial khususnya, dan semua aspirasi rakyat. Masyarakat kecil dan kelas menengah akan diberdayakan. Usaha masyarakat kecil dan menengah akan menjadi perhatian utama saya. Saya akan menstimulasi pemberdayaan perempuan dan mendorong bangkitnya
jiwa enterpreneurship di kalangan generasi milenial.”tegasnya mengakhiri wawancara singkat dengan awak media.
(Hotben Lingga)