IIBF 2018 Hadirkan Literasi dan Kebudayaan dari 17 Negara 

0
1046

Jakarta, Suarakristen.com

Mengusung tema “Creative Work Towards the Culture of Literacy”, IIBF 2018 diharapkan menjadi market hub untuk industri perbukuan di pasar global. Pameran yang diikuti oleh puluhan penerbit dari 17 negara ini menghadirkan lebih dari 100 program untuk penerbit, penulis dan masyarakat umum.

Ikatan Penerbit lndonesia (IKAPI), didukung oleh Badan Kreatif Indonesia (Bekraf). kembali menggelar lndonesia lntemational Book Fair (IIBF) 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), mulai tanggal 12 sampai 16 September 2018. Pameran buku bertaraf internasional ini diikuti oleh puluhan penerbit dari 17 negara.

Negara-negara yang berpartisipasi dalam pameran ini adalah Indonesia, Arab Saudi, Australia, Inggris, China, Maroko, India, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Turki, Singapura, Uni Emirat Arab, Thailand, Tunisia. Kedutaan besar dan penerbit dari luar negeri akan menempati areal Plennary Hall, sedangkan penerbit dan peserta pameran lain akan menempati Cendrawasih Room dan areal luar di depan Plennary Hall.

Di tahun ke-37 penyelenggaraannya, IKAPI menargetkan sedikitnya 120 ribu pengunjung datang ke pameran yang dibuka gratis untuk umum ini. Lebih dari 100 acara dengan tema literasi, pendidikan dan kebudayaan siap memeriahkan perhelatan IIBF 2018, mulai dari lomba untuk sekolah, wisata literasi untuk para pelajar, seminar, talkshow, peluncuran buku, lndonesia Right Fair, Bursa Naskah, dan temu penulis.

Kegiatan yang digelar bergantian selama pameran itu diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung. Selain itu, setiap pengunjung yang datang ke pameran bisa membeli buku dengan harga super murah dengan diskon mulai dari 50 sampai 80 persen di Zona Kalap. Mereka juga berkesempatan memenangkan paket Grand Prizes Haji Kerajaan Arab Saudi yang diundi setiap hari oleh Kedutaan Besar Arab Saudi.

Baca juga  Olliv & Love Sukses Gelar Social Brunch Perdana di Surabaya

Naik Kelas

Mengambil tema “Creative Work Towards the Culture of Literacy”, IIBF 2018 diharapkan dapat menjadi market hub perbukuan internasional untuk para penerbit yang ingin melebarkan sayap bisnis dengan menyasar pangsa pasar global. “Saat ini, di tingkat global, banyak yang ingin tahu Indonesia dan sangat antusias hadir di sini. Apalagi setelah Indonesia menjadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015,” kata Ketus Umum Ikatan Penerbit lndonesia(1KAPl) Rosidayati Rozalina.

Tantangannya, lanjut Ida, adalah bagaimana pemerintah dapat memfasilitasi program-program yang dapat meningkatkan industri perbukuan di tingkat global, antara lain melalui penyelenggaraan pameran tingkat dunia seperti IIBF ini.

Merespon adanya potensi besar di industri ini, Bekrafsejak dua tahun terakhir hadir memberikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan IIBF. Wakil Ketua Bekraf, Ricky Joseph Pesik, mengungkapkan keterlibatan Bekraf sejalan dengan tugas lembaga ini dalam memfasilitasi dan mendukung para pelaku untuk mengakselerasi penumbuhan. “Kita semua maklum bahwa penerbitan adalah salah satu bagian dari industri kreatif.“ ungkap Ricky.

 

Lebih lanjut, Ricky menekankan peran lKAPl dalam membangun platform-platform yang dapat dimanfaatkan oleh industri dan pembuat konten agar menjadi pemenang di pasar global, antara lain dengan memberikan ruang seperti llBF, sehingga mereka dapat melakukan ekspansi dan menjangkau pasar luar negeri.

“Pameran IIBF sudah dirintissejak lama oleh lKAPl, Ini akan dikembangkan menjadi platform yg lebih besar agar reputasmya semakin baik di dunia, sehingga lndonesia diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan penerbitan. Diharapkan lndonesia semakin hari semakin dilihat dunia sebagai sumber literatur,” tutur Ricky.

Bekraf yakin industri perbukuan dapat mendongkrak nilai ekonomi industri-industri kreatif lainnya. “Buku terbukti punya dampak yang paling besar untuk industri kreatif lain seperti Film, musik dan pariwisata. Apalagi data BPS terbaru menyebutkan perbukuan merupakan subsektor kreatif yang lumayan besar,” imbuhnya.

Baca juga  Tujuh Tahun Youth Co:Lab: Dukung Ratusan Bisnis Pemuda Indonesia untuk Ekosistem Kewirausahaan Inklusif

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here