Oleh: Jeannie Latumahina
Masyarakat dan media sudah bosen dengan demo yang tidak produktif.Tidak ada lagi minat dari masyarakat maupun media televisi yang menyiarkan secara langsung.Televisi lebih suka meliput langsung status awas Gunung Agung.
Namun ,apapun kita harus tetap waspada !
Jangan lengah dengan demo yang tidak produktif,!!( Bercermin dari kecerdasan strategi menggoreng isu hoax, demi kekuasaan dan uang).Disamping sikap waspada, kita juga harus tetap fokus pada sikap ” Menegaskan Keindonesiaan !”yang anti radikalisme! anti intoleransi!
Realitas kekinian menegaskan pergerakan kelompok radikalisme yang bersatu dengan kelompok opurtunis, menentang UU Ormas dan menyuarakan seakan- akan PKI masih hidup,bukan sekedar gesekan sosial – politik.
Lebih tepat saya mengatakannya mereka sangat lihai dengan propaganda strategi yang dapat membakar fanatisme kelompok tertentu.Mereka juga adalah bagian dari sampah politik yang mengotori penataan politik nasional dalam penerapan demokrasi Pancasila.Sampah politik yang dapat ditangani dengan baik merupakan solusi ,tetapi sampah yang tidak ditangani dengan baik karena kelengahan dan ketidak tegasan pada akhirnya akan menimbulkan bencana kebangsaan.
Sampah politik yang kotor ini harus dibersihkan, daripada mencemarkan ,KeIndonesiaan kita .Hukum harus ditegakkan untuk melindungi konsep KeIndonesiaan yang dibangun diatas dasar kesadaran dan pengakuan bersama adanya ” kemajemukan bangsa sebagai modal kebangsaan untuk pembangunan yang berkelanjutan!”,.Arti ini sekaligus merupakan makna dasar demokrasi Pancasila.
Sebetulnya penggagas dan peserta demo yang tidak produktif ini harus menyadari bahwa KeIndonesiaan kita sudah ditegaskan,sudah disepakati bersama oleh Founding Fathers Bangsa secara lengkap dimana Pancasila merupakan jiwa dan dasar NKRI yang majemuk.Harga mati!.Apapun manuver dan intimidasi yang tujuannya menerapkan sebuah sistem yang mereka yakini sebagai solusi mengganti Pancasila harus kita lawan!.Dengan teriakan Anti radikalisme ! Anti Intoleransi!
KeIndonesiaan kita harus tetap ditegaskan.Satu kata! Satu perbuatan!Tegakkan Pancasila dibumi Indonesia!
Lawan Radikalisme!
Lawan Intoleransi!
Dukung Perppu Ormas!
Inilah komitmen kebangsaan kita!
Demo..demo lagi ..demo yang tidak produktif hari ini adalah realitas kekinian kebangsaan kita! bahwa demonstrasi dan HAM telah mendapat tempat dalam praktek kebangsaan ,setelah puluhan tahun hilang.Namun pada sisi yang lain atas nama demokrasi dan HAM ,kelompok radikalisme ,kelompok intoleransi,bersatu padu dengan “oknum!’ dan kelompok opurtunisme , tumbuh dengan subur dan menjadi ancaman serius bagi keutuhan bangsa dan negara. Tujuan mereka jelas, ingin menggantikan Pancasila, dengan sistem yang mereka percaya sebagai solusi. Oleh sebab itu pemerintah harus tegas! satu kata ,satu perbuatan! Nyatakan sikap yang tegas! Jangan pernah kompromi !Untuk segera bubarkan Ormas radikalisme!
Sebagai salah satu wujud komitmen kebangsaan NKRI!
Apapun tetap waspada!Suarakan selalu anti radikalisme! anti intoleransi !Pancasila harga mati!! Dukung perppu Ormas!
Sambil terus menjaga komitmen kebangsaan yang merupakan jiwa nasionalisme KeIndonesiaan kita!
Merdeka!!
Kediri, 29 September 2017