Firman Jaya Daeli: Gerakan Fundamentalisme, Ekstrimisme, Radikalisme dan Intoleransi Bertentangan Dengan Pancasila dan Wawasan (Doktrin) Negara Bangsa

0
1290
Menko Polhukam RI (Wiranto), para Narasumber dan Peserta sedang mendengar pemikiran Firman Jaya Daeli sebagai Narasumber saat berbicara di Dialog Talkshow Kebhinnekaan, di Gedung STIK Mabes Polri.

 

 

Jakarta, Suarakristen.com

 

 

“Teks Proklamasi Kemerdekaan RI sungguh-sungguh sangat Indonesia Raya. Konstruksi, isi, filosofi, jiwa, roh, semangat Proklamasi mengandung Keindonesiaan yang berlandaskan Kebangsaan (Negara Bangsa) dan Kebersamaan. Kandungan dan bobot Proklamasi Kemerdekaan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk bergotongroyong mengisi dan memaknai Kemerdekaan. Kekuatan dan kemampuan ini didasari dan dilatari karena Proklamasi sama sekali tidak diskriminatif (tidak mendiskrimasikan) dan juga tidak mengandung dan tidak menganut faham mayoritas minoritas.

 

Pembukaan UUD 1945 memuat dan mengamanatkan Tujuan Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberadaan dan keberlanjutan NKRI terletak di Pembukaan UUD 1945. Ideologi NKRI sekaligus Dasar berdirinya dan berlangsungnya NKRI adalah Pancasila, yang konstruksi dan isi Sila-Sila Pancasila termaktub dan tertulis secara jelas dan tegas di dalam Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 pada dasarnya berbasis dan berorientasi pada kebangsaan (Negara Bangsa). Indonesia sebagai Negara Bangsa selain memiliki akar konstitusi, juga memiliki akar kesejarahan panjang dan lama serta akar sosial kebudayaan dan kepribadian Indonesia.”demikian ditegaskan Firman Jaya Daeli dalam Dialog Talkshow Bertemakan “Merajut Indonesia Dalam Bingkai Kebhinnekaan”. Forum Kegiatan Dialog Ini Diselenggarakan DPP KNPI, Bertempat Di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Mabes Polri, Jakarta. Sabtu, 27 Mei 2017.

 

Ungkap Politisi PDIP ini lebih lanjut,”Keindonesiaan berproses dengan segala dinamika dan dengan segenap dialektika yang menyertai perjalanannya. Meskipun dinamika dan dialektika tersebut turut mewarnai namun Indonesia senantiasa mengutamakan dialog (musyawarah) dan kebersamaan (persatuan). Pengutamaan ini karena masyarakat dan bangsa Indonesia memiliki tingkat toleransi yang tinggi, dan sungguh menghormati toleransi yang terus menerus terbangun.”

 

“Di dalam “Rumah Indonesia” dan di Kamus Ideologi dan Konstitusi NKRI – tidak dikenal, tidak diterima bahkan tidak diakui gerakan fundamentalisme, ekstrimisme, radikalisme, dan berbagai kekerasan dan intoleran. Gerakan ini amat bertentangan dengan wawasan dan doktrin Negara Bangsa. Pengakuan, penghormatan, dan perlindungan optimum atas Kebhinnekaan sebagai kenyataan dan kekayaan Indonesia justru sesuai dan senyawa dengan Negara Bangsa. Gerakan aksi Negara Bangsa mewadahi dan mengatasi Kebhinnekaan sekaligus menguati Persatuan Indonesia dan Keadilan Sosial dengan semangat Gotongroyong sebagai prasyarat dan modal untuk memajukan dan memakmurkan Indonesia Raya.”pungkasnya dengan antusias.

Baca juga  Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) Meyakini Hakim MK Gunakan Hati Nurani dan Akal Sehat

 

Menteri Koordinator Politik, Hukum, Dan Keamanan (Menko Polhukan RI) Wiranto Menjadi Keynote Speaker Dan Pembicara Utama Dalam Dialog Talkshow Bertemakan “Merajut Indonesia Dalam Bingkai Kebhinnekaan”.

 

Para Narasumber (Pembicara) Yaitu : (1). Mendagri RI Diwakili DR. Prabawa Eka Soesanta (Pejabat Struktural Kemendagri RI) ; (2). Menpora RI Diwakili Jonny Mardizal (Pejabat Eselon Satu : Deputi Kemenpora RI) ; (3). Kapolri Diwakili Irjen Pol. Arkian Lubis (Kakor Binmas Baharkam Mabes Polri) ; (4). Hayono Isman (Mantan Menpora RI) ; (5). Firman Jaya Daeli (Pengamat Politik Hukum) ; (6). Muhammad Rifai Darus (Ketum DPP KNPI).

 

Peserta Dialog Talkshow Berasal Dari Berbagai Kalangan, Antara Lain Fungsionaris DPP KNPI, Pimpinan DPD KNPI Provinsi Seluruh Indonesia, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Dan Mahasiswa, Instansi Kementerian Dan Non Kementerian, LSM/NGO, Perguruan Tinggi, Media Massa, dan Lain-Lain. (Hotben)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here