Oleh: Hotben Lingga. Jakarta, Suarakristen.com.
“Umat Kristen diperintahkan untuk menjadi dan membawa garam dan terang ke seluruh dunia termasuk di dalam dunia politik. Kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia. Kita harus berdoa setiap hari agar kita bisa menjadi garam dan terang dalam masyarakat. Panggilan utama kita adalah membawa terang, damai sejahtera, kasih dan berkat Allah ke tengah-tengah masyarakat dan bangsa. Umat Kristen harus menjadi garam dan terang politis di Indonesia agar bisa memperkuat dasar-dasar demokrasi dan ideologi kita.Kita harus menjadi teladan dalam kehidupan kita. Ini adalah Amanat Agung dI dalam kehidupan sosial yang Kristus berikan kepada kita yaitu Sebagai Agen Transformasi (Perubahan), Agen Kemerdekaan (Kebebasan) dan Agen Pencerahan (Terang).
Akan tetapi, sebelum kita bisa menjadi agen perubahan atau transformator, sebelum kita menjadi pionir, advokat dan penggerak perubahan; hidup kekristenan kita harus diubah atau ditransformasi dulu oleh kuasa Roh Kudus dan Injil.
Kalau kita gagal menjadi garam dan terang, kalau kita gagal menjadi agen transformasi, dunia dan masyarakat akan mengalami distorsi, dekadensi dan kehancuran.
Sebagai umat Kristen, kita memiliki peran besar yang harus kita lakukan untuk eksistensi dan keberlangsungan masa depan bangsa kita. Gereja dan umat Kristen di Indonesia diberikan peran dan tantangan besar oleh konstitusi dan para pendiri negara kita untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional dalam semua aspek kehidupan.”demikian disampaikan Dr. Bernard Nainggolan, S.H., Ketua Unum Pengurus Yayasan Komunikasi Indonesia (Yakom), dalam acara “Ibadah Syukur Pelayanan Kristen di Bidang Politik Melalui Pohon Terang” di Jln. Matraman, Jakarta Pusat (10/11/15).
Menurut Bernard Nainggolan,”Peran dan partisipasi konkrit kita sangat diperlukan untuk menentukan masa depan Indonesia. Tidak diragukan lagi bangsa kita sedang di persimpangan jalan. Secara ekonomi, bangsa kita masih krisis.Kita sedang bingung dan gelisah, mau kemana kita sebagai sebuah bangsa? Bangsa kita masih dalam keadaan kritis. Karena itu, kita harus memberikan partisipasi dan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi pembangunan bangsa. Kita harus selalu berpartisipasi dalam setiap pilkada dan pilpres. Kita harus mengikuti setiap perkembangan sosial politik yang sedang terjadi. Melek keadaan.Kita harus pro-aktif mempengaruhi dunia dan masyarakat melalui doa, kesaksian, perbuatan dan partisipasi/kontribusi kita. Kita harus mempengaruhi kebijakan publik dan pembuatan hukum agar sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi universal yang menjamin kebebasan hati nurani, hak asasi manusia, persamaan hak dan derajat, dan pelaksanaan prinsip negara hukum untuk keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa kita”
Tegas Bernard Nainggolan lagi,”Allah ingin kita menjadi warga negara yang baik. Tugas kita sebagai warga negara yang baik adalah selalu mendoakan negara kita. Kita harus setiap hari mendoakan para pemimpin kita agar melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan konstitusi dan hukum. Kita harus selalu berdoa bagi pemimpin-pemimpin bangsa kita dan selalu berdoa untuk bangsa kita. Kita harus mendoakan umat Kristen yang berkarya dalam pemerintahan agar benar-benar menjadi abdi negara, abdi masyarakat dan abdi Kristus yang baik dan penuh teladan. Terlebih lagi, kita harus terus berkarya yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat kita untuk hormat dan kemuliaan bagi Allah kita. Kita harus bersinergi dengan pemerintah dan semua komponen masyarakat untuk membangun dan memajukan negeri tercinta ini.
Tanggung-jawab kita kepada pemerintah dan bangsa kita adalah mematuhi hukum dan menjadi warga negara yang baik.”
Papar senior GMKI dari Medan ini,”Politik mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Karena itu kita harus lebih proaktif terlibat dalam politik untuk memperjuangkan hak-hak dan kebebasan kita sebagai warga negara. Politik kita adalah perjuangan untuk kesejahteraan bangsa, keadilan sosial dan kemajuan demokrasi. Jadikan politik sebagai ibadah sosial kita.Umat Kristen harus memainkan perannya sesuai dengan Firman Tuhan.
Karena itu, saat ini kita perlu pemimpin-pemimpin politik yang berintegritas, jujur, cerdas, cakap, rajin, takut akan Tuhan, adil, bijaksana, suka menolong orang lain, visioner, progresif, transformatif dan santun dalam bertutur kata dan perilaku.”
Hadir dalam acara ini antara lain politisi senior PDIP Perjuangan Sabam Sirait, Sunggul Siahaan, Robert Sitorus, Panangian Sihombing (Ketua Umum DPP Partisipasi Kristen Indonesia/Parkindo), Pdt. Yoppi Kakiay (Sekjen DPP Partisipasi Kristen Indonesia), Dr. Antie Sulaiman, Dr. Merphin Panjaitan, para fungsionaris Yayasan Komunikasi Indonesia, para aktivis GMKI dan GAMKI. Ketua Umum PP GMKI Ayub Pongrekun, Ketua umum BPC GMKI Jakarta Tio Sianipar, dan perwakilan-perwakilan dari ormas Kristen seperti PIKI, GAMKI, GMKI, Dan PGI.