Hotben Lingga
Para Pejuang ISIS sedang berparade di Provinsi Raqqa Utara, Suriah, yang sudah mereka duduki.(Sumber Foto; Reuter)
Italia dan Vatikan khususnya akan menjadi sasaran serangan ISIS berikutnya.
Dalam video terakhir yang memperlihatkan pemenggalan kepala 21 orang Kristen Mesir oleh tentara ISIS; kelompok teroris ISIS juga memperingatkan “negara-negara Salib” bahwa para pejuang mereka telah “berada” di Selatan Roma. Dalam Video tersebut para milisi ISIS mengancam akan menggunakan Libya sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan di Italia. Analisis intelijen Italia menyatakan ISIS mampu melakukan serangan teror di Italia dan Vatikan, melalui para imigran yang banyak masuk ke Italia. ISIS bersumpah akan membawa “perang suci”nya tersebut ke Roma, sebagai peringatan pada “negara-negara atau bangsa-bangsa Salib” atas dukungan mereka dalam perang melawan ISIS.
Dalam beberapa propaganda yang ISIS deklarasikan baik melalui media online maupun majalah-majalah jihadis, ISIS menyatakan tekad untuk menginvasi dan menaklukkan Roma, Vatikan khususnya. ISIS ingin menghancurkan salib-salib “kaum kafir” di seluruh Italia dan “memperdagangkan dan memperbudak perempuan-perempuan” Italia. ISIS bertekad menjadikan Italia sebagai Khilafah baru. ISIS ingin mengibarkan bendera Khilafah di Vatikan..
Karena itu, baik Italia maupun Vatikan telah meningkatkan kesiapan keamanaan mereka setelah adanya laporan bahwa unsur-unsur Islamic States atau ISIS telah menyusup ke dalam daerah Selatan Italia.
Mengantisipasi laporan tersebut Pemerintah Italia telah meningkatkan tingkat kewaspadaan negaranya, dengan menambah jumlah tentara dan polisi anti teror. Ada sekitar 4800 personil anti terror baru yang dipersiapkan pemerintah Italia untuk menghadapi rencana dan ancaman teror kelompok teroris tersebut.
Tokoh-tokoh jurnalis, orang-orang Yahudi terkenal, gereja-gereja, sinagoga-sinagoga dan kelompok Islam Syiah akan mendapat pengawalan khusus.
Pasukan Pengawal Swiss di Vatikan telah meningkatkan tingkat kewaspadaan mereka dalam melindungi Paus dari kemungkinan ancaman anasir-anasir ISIS. Para pengawal Vatikan dan Paus telah diminta untuk lebih berhati-hati dan cermat mengawasi gerak-gerik semua orang.
“Apa yang terjadi di Paris dengan serangan Charlie Hebdo juga bisa terjadi di Vatikan” demikian dikatakan Christoph Graff, komandan pasukan pengawal Vatikan.
Dia menekankan bahwa dinas intelijen Vatikan akan mengidentifikasi semua ancaman potensial. Tetapi Graff yakin bahwa para pengawal Paus mampu menjaga keselamatan Paus.
“Kami siap mengawal Paus Francis” tegasnya.
Kekejaman dan aksi terorisme ISIS tidak saja dikecam di Negara Barat. OKI, Negara-negara dan masyarakat Islam yang moderat seperti Indonesia, Turki, Mesir, Yordania dan Malaysia sangat mencela ideologi terorisme dan barbarisme atas nama Islam. Karena pada dasarnya, Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan bagi sesama manusia, walau berbeda agama dan suku bangsa. (dbs)