Stephen Tong, Pendeta Protestan Indonesia, ๐Œ๐ž๐ง๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐Š๐ฎ๐ฒ๐ฉ๐ž๐ซ ๐๐ซ๐ข๐ณ๐ž ๐๐š๐ซ๐ข ๐‚๐š๐ฅ๐ฏ๐ข๐ง ๐”๐ง๐ข๐ฏ๐ž๐ซ๐ฌ๐ข๐ญ๐ฒ ๐๐š๐ง ๐‚๐š๐ฅ๐ฏ๐ข๐ง ๐“๐ก๐ž๐จ๐ฅ๐จ๐ ๐ข๐œ๐š๐ฅ ๐’๐ž๐ฆ๐ข๐ง๐š๐ซ๐ฒโฃ

0
151

Stephen Tong, Pendeta Protestan Indonesia, ๐Œ๐ž๐ง๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐Š๐ฎ๐ฒ๐ฉ๐ž๐ซ ๐๐ซ๐ข๐ณ๐ž ๐๐š๐ซ๐ข ๐‚๐š๐ฅ๐ฏ๐ข๐ง ๐”๐ง๐ข๐ฏ๐ž๐ซ๐ฌ๐ข๐ญ๐ฒ ๐๐š๐ง ๐‚๐š๐ฅ๐ฏ๐ข๐ง ๐“๐ก๐ž๐จ๐ฅ๐จ๐ ๐ข๐œ๐š๐ฅ ๐’๐ž๐ฆ๐ข๐ง๐š๐ซ๐ฒโฃ
โฃ
โฃ

Oleh: Angela Lu Fultonโฃ

โฃ
๐˜š๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜›๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ช ๐˜™๐˜ฆ๐˜ง๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฅ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜”๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ.โฃ
โฃ
Calvin University dan Calvin Theological Seminary akan memberikan penghargaan Kuyper Prize 2025 kepada penginjil dan pendeta yang tinggal di Jakarta, Stephen Tong.โฃ
โฃ
Penghargaan tersebut, yang dinamai menurut teolog dan politikus Belanda Abraham Kuyper, diberikan kepada para cendekiawan atau pemimpin masyarakat yang kontribusinya mencerminkan “ide dan nilai yang menjadi ciri khas visi Neo-Calvinis Kuyper tentang keterlibatan agama dalam masalah-masalah yang penting secara sosial, politik, dan budaya.”โฃ
โฃ
Bermukim di Indonesia, Tong yang berusia 84 tahun ini terkenal di dunia yang berbahasa Mandarin karena kampanye penginjilannya yang besar dan memperkenalkan banyak orang pada teologi Reformed. Menurut situs webnya, ia telah berkhotbah kepada 37 juta orang di seluruh dunia dalam 66 tahun pelayanannya. Ia mendirikan Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI) pada tahun 1978, membuka kantor di berbagai belahan dunia untuk mendukung upaya penginjilannya.โฃ
โฃ
โ€œSaya sungguh merasa terhormat dan dengan rendah hati menerima pengakuan ini,โ€ kata Tong dalam sebuah pernyataan. โ€œSatu-satunya keinginan saya adalah melayani Tuhan dan menyebarkan kebenaran-Nya kepada segala bangsa.โ€โฃ
โฃ
Tong lahir di Xiamen, Tiongkok, tetapi keluarganya melarikan diri ke Indonesia selama revolusi Komunis Tiongkok. Pada tahun 1989, ia mendirikan Gereja Reformed Injili Indonesia, yang masih ia gembalakan hingga saat ini. Kompleks gereja besar, yang dirancang sendiri oleh Tong, terletak di kota Jakarta yang ramai, tempat 84 persen penduduknya beragama Islam. Kompleks ini mencakup tempat ibadah yang dapat menampung 6.500 orang, aula konser, museum, sekolah tinggi teologi, dan sekolah Kristen dari TK sampai SMA. Tong juga telah menggubah lebih dari 200 lagu himne.โฃ
โฃ
Dalam kebaktian penginjilan massal di Asia dan di seluruh dunia, Tong sering kali memasukkan sejarah Tiongkok, filsafat Barat, dan teologi Reformed ke dalam khotbah-khotbahnya dan menjawab pertanyaan dari hadirin. Ia juga seorang kritikus vokal Partai Komunis Tiongkok. Meskipun Tiongkok telah melarangnya memasuki negara tersebut, pesan-pesannya telah menyebar di antara orang-orang Kristen di Tiongkok, awalnya melalui rekaman dan baru-baru ini di internet.โฃ
โฃ
โ€œDedikasi Pendeta Stephen Tong seumur hidup untuk penginjilan telah memberikan dampak yang mendalam pada jutaan orang di seluruh dunia,โ€ kata Greg Elzinga, presiden sementara Universitas Calvin, yang baru saja diumumkan sebagai presiden ke-13 sekolah tersebut. โ€œKomitmennya yang teguh untuk menyebarkan Injil, terutama di wilayah-wilayah di mana Kekristenan sering ditentang, merupakan bukti luar biasa bagi iman dan visinya.โ€ โฃ
โฃ
Penerima Kuyper Prize sebelumnya termasuk pengusaha Sid Jansma Jr., seniman Makoto Fujimura, teolog Kolombia Ruth Padilla DeBorst, pengacara Rachel Denhollander, kolumnis David Brooks, pendeta dan aktivis hak-hak sipil John Perkins, dan Daniel Bourdannรฉ, mantan sekretaris jenderal International Fellowship of Evangelical Students (IFES), yang meninggal pada bulan September.โฃ
โฃ
Pada tahun 2017, Princeton Theological Seminary membatalkan keputusannya untuk memberikan Kuyper Prize kepada Tim Keller setelah kontroversi atas pandangannya tentang perempuan dalam kepemimpinan pastoral dan pendeta LGBT. Sejak saat itu, hadiah tersebut diselenggarakan oleh Calvin University dan Calvin Theological Seminary.โฃ
โฃ
Keller dan Tong sama-sama menjadi pembicara di sebuah konferensi untuk para pemimpin gereja Tionghoa yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 2020. Ceramah tersebut difokuskan pada bagaimana Injil berhubungan dengan budaya, khususnya ketekunan di tengah penganiayaan. Kemudian, lima orang Kristen Tionghoa ditangkap karena menghadiri konferensi tersebut.โฃ
Pemenang Kuyper Prize sebelumnya Richard Mouw mencatat penyebaran teologi Kuyper secara global.โฃ
โฃ
“Gerakan Kuyperian, yang dulunya terbatas pada kelompok-kelompok Calvinisme Belanda di Amerika Utara dan Belanda, kini berkembang secara internasional,” kata presiden emeritus Fuller Seminary. “Pekerjaan serius terhadap pemikiran Kuyper tengah berlangsung, misalnya, di daratan Tiongkok.”โฃ

Baca juga  PERNYATAAN SIKAP & TUNTUTAN *FORUM NASIONAL UNTUK DAULAT RAKYAT: Tangkap dan Adili Joko Widodo & Makzulkan Gibran Fufufafa!!

Sumber: Christianitytoday.com