Ket.foto, KiKa: Direktur Utama Handaja Susanto dan Direktur Pandji Surya Soerjoprahono.
PT. Saranacentral Bajatama TBK. (BAJA) Gelar Public Expose Desember 2023, Tetapkan Rencana Strategis untuk Perbaiki Kinerja Tahun Depan
Jakarta, Suarakristen.com
PT. Saranacentral Bajatama TBK. (BAJA) menggelar Public Expose 2023 di kantornya, Gedung Baja Tower, Jakarta Pusat. (08/12/23).
Dua direksi PT. Saranacentral Bajatama TBK. yang menyampaikan paparan publik adalah Direktur Utama Handaja Susanto dan Direktur Pandji Surya Soerjoprahono.
Dalam paparan singkatnya, Direktur Utama Handaja Susanto menyatakan, Emiten baja, PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) sudah menyusun rencana strategis pada tahun depan untuk memperbaiki kinerja yang masih belum membaik di tahun ini.
Karena, hingga September 2023, BAJA masih menderita kerugian sebesar Rp 12,52 miliar, meskipun begitu kerugian tersebut menyusut dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 62,50 miliar.
Dari laporan keuangan BAJA per September 2023, penyusutan kerugian ini disebabkan penurunan beban pokok penjualan dari Rp 827 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 716 miliar per September 2023.
Alhasil, BAJA berhasil membalikkan kerugian sebesar Rp 28,54 miliar pada September 2022 lalu, menjadi laba kotor sebesar Rp 2,45 miliar per September 2023.
Handaja Soesanto mengunhkalkan, di tahun depan akan memfokuskan untuk memperbaiki kinerja di tahun ini yang masih belum membaik lantaran ketidakpastian global dan kenaikan suku bunga.
“Tahun ini [kinerja] cukup jelek ya karena ketidakpastian seluruh dunia dan suku bunga yang naik hampir tiga bulan sekali ini mempengaruhi kinerja,” pungkas Handaja.
Tambah Handaja lagi, di tahun depan Federal Reserve (The Fed) diprediksi akan menurunkan suku bunga pada 2024 yang akan membawa dampak positif bagi kinerja Saranacentral Bajatama.
Menghadapi tantangan untuk memperbaiki kinerja tahun depan, Saranacentral Bajatama memiliki beberapa rencana strategis. Handaja menerangkan strateginya antara lain meningkatkan kualitas produk yang bertujuan masuk ke niche market yang menjunjung tinggi kualitas produk seperti project roofing, electronik, dan bahkan ducting AC central.
Selain itu, Saranacentral Bajatama bertekad meningkatkan gross profit yang akan berdampak pada volume dan revenue.
“Di tahun depan itu volume produksi targetnya 70 ribu ton, tahun ini masih sekitar 50 ribu ton,” tegas Handaja.
Handaja menambahkan, Saranacentral Bajatama akan mewaspadai kondisi yang dapat mempengaruhi harga komoditas dan cermat dalam membeli bahan baku, serta tepat dalam mengambil keputusan untuk meminimalisir kerugian.
“Kami juga akan fokus pada penjualan proyek dan mengurangi penjualan pada segmen retail,” tutur Handaja.
(Hotben)