Pdm. Liesa Halim: Melayani dengan Hati Hamba
Jakarta, Suarakristen.com
Dalam Ibadah Minggu, 22/10/2023 berlangsung dengan sangat baik oleh karena pertolongan Tuhan, tampil sebagai Worship Leader oleh Jessica Halim.
Ibadah kali ini, memang amat menarik karena yang melayani sharing Firman Tuhan adalah Ibu Gembala Sidang GBI C-9 Bukit Gading Indah Jakarta Utara sendiri. Adapun Firman Tuhan mengangkat sosok Maria Ibu Yesus secara Jasmani, yang memiliki hati seorang hamba. Nast Khotbah dari Lukas 1: 30-38.
Tiga Kriteria untuk kita sebagai Orang percaya Bagaimana Melayani dengan Hati Hamba?
1. Pelayanan adalah Kasih karunia dari Tuhan, sebuah Pengabdian seperti Maria.
Maria menyadari ketika Malaikat menghampirinya dan menyampaikan kabar sukacita bahwa Maria akan melahirkan Juruselamat (Yesus) berupa Salam dari Sorga adalah kasih Karunia baginya. (Ayat 30)
Artinya Setiap Orang percaya harus menyadari semua pelayanan yang kita lakukan adalah Kasih karunia Tuhan atas kita, patut kita syukuri, kita kerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab kepada pemberi yaitu Tuhan sebagai Majikan kita dan kita sebagai hambaNya. Kita melayani dengan hati yang tulus dan murni seperti Tuhan kita setia,(2 Timotius 3:13), lalu kita dalam melakukan pelayanan kita harus berkata “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna (Lukas 17:10). Perlu kita ketahui kita bisa melayani karena kita dipilih Tuhan, namun kuncinya ada pada kita mau atau tidak, biar kita mempunyai hati seperti Maria ; punya hati hamba karena dalam pilihannya benar-benar Maria mengetahui Tuhan punya rencana atas hidupnya bagi keselamatan semua orang. Pelayanan perlu skill/keahlian namun bukan menjadi jaminan untuk kita bisa mekayani sesuai kehendak Tuhan, kita harus mengandalkan Tuhan dan mohon pengurapan Roh Kudus.
2. Pelayanan membutuhkan Kuasa Allah
Tanpa Kuasa Allah Pelayanan kita menjadi sia-sia dan tanpa dampak. Untuk itu kita harus dipenuhi Kuasa Allah, merindukan terus kita diurapi agar kita menjadi dapat menjadi saksi Kristus (Kisah Rasul 1:8)
3. Pelayanan menuntut Sikap Kehambaan
Kita tidak melihat untung/rugi dalam Melayani Tuhan.
Setelah kita ditebus; menjadi Hamba Kebenaran dan Melayani, kita harus meneladani Yesus ; melayani bukan karena motivasi lain, punya modus atau membuat pelayanan menjadi lahan kepentingan pribadi. Seperti Yesus datang bukan untuk dilayani tapi melayani dan mau menjadi Hamba bukan bos (Markus 10:45). Dan harus diingat bahwa “Pemimpin” dalam Kekristenan bukan “Bos” Tetapi pelayan.
Jadi secara umum semua kita melayani Tuhan lewat apa yang dapat kita kerjakan dan secara khusus kita melayani Tuhan karena panggilan khusus melayani pekerjaan-Nya. “pungkasnya”.
Dalam kesempatan tersebut pula, Jessica Halim, Putri Gembala Sidang setempat bersaksi atas kebaikan Tuhan, sehingga dalam Awal November ini, pergi ke China berhubung apresiasi dari kantornya. Kita Doakan..!
( Fridris Jimson S )