INDUSTRIALISASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
*Oleh: Amistan Purba*
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dikaruniai sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang besar, potensi yang dimiliki Indonesia itu selain dapat menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi anak bangsa, juga akan mempercepat transformasi negeri ini menjadi negara maju. Dengan sumber daya alam (SDA) yang beragam serta angkatan kerja dan pasar yang besar, sangat terbuka pilihan Indonesia untuk industrialisasi. Era commodity booming: harga minyak, kayu, mineral dan pertambangan (minerba) harus segera diakhiri, saatnya kita meningkatkan processing ekspor bahan mentah (hilirisasi) sebagai strategi substitusi ekspor.
Industrialisasi menjadi strategi dalam Nawa Cita, yang didorong pengembangannya dengan orientasi pada upaya meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, serta mewujudkan kemandirian ekonomi, dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Industrialisasi yang diperkuat dengan inovasi dan teknologi menjadi important key meraih pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5,5 persen. Di 2021, kinerja sektor industri pengolahan tercatat tumbuh dan pulih 3,4 persen yang berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia 3,7 persen. Ekosistem pertumbuhan aktivitas industri yang mendukung industri berkembang menjadi salah satu fondasi untuk industri tumbuh dan berdaya saing.
Indikator keberhasilan industrialisasi di suatu daerah ditentukan antara lain oleh kinerja dari industri tersebut. Meskipun bukan menjadi tujuan akhir dari pembangunan ekonomi, namun industrialisasi merupakan upaya mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan, yang selanjutnya akan menciptakan pendapatan per kapita yang tinggi. Sektor industri dipercaya mampu menjadi sektor yang memimpin sektor lainnya dalam perekonomian suatu negara. Barang dan jasa yang dihasilkan dari sektor industri cenderung memiliki value-added yang lebih besar dan menguntungkan bila dibandingkan dengan barang dan jasa dari sektor lainnya. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki produk yang sangat beragam dan mampu memberikan marginal benefit yang tinggi kepada pemakainya serta memberikan margin yang lebih menarik. Oleh sebab itu industrialisasi dianggap sebagai penawar ampuh untuk mengatasi masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang.
Adanya pembangunan industri tentunya memberikan access atau impact terhadap perubahan struktur sosial masyarakat. Kehidupan sebagian besar masyarakat akan bergantung pada sektor industri. Sedangkan jika dilihat dari segi budaya, industrialiasi akan berdampak terjadinya perubahan nilai dan gaya hidup masyarakat yang lebih bergantung pada produk hasil industri.
Secara nasional, industri menciptakan produktivitas dan peningkatan kualitas lapangan kerja. Optimalisasi industri membutuhkan regulasi yang kondusif, kesempatan berusaha, ketersediaan sumber daya, iklim investasi dan usaha yang sehat, serta ketersediaan SDM industri. Industri membawa nilai tambah terhadap perekonomian serta menciptakan multiplier effect yang sangat besar, hasil dari kualitas sektor industri yang memiliki keterkaitan input (backward linkage) dan juga keterkaitan output (forward linkage) sehingga bisa memberikan perbaikan bagi seluruh sektor di Indonesia, bukan hanya sektor industri tertentu. Presiden Jokowi dalam kesempatan berdiskusi dengan para ekonom (di Istana Negara, Jakarta, 13 November 2015 lalu) menekankan pentingnya industrialisasi, sebagai langkah efektif dalam membuka lapangan kerja serta menggenjot ekspor sekaligus mengatasi masalah defisit neraca perdagangan.
Dari kemajuan pembangunan ekonomi China dan Korsel serta refleksi dari perjalanan panjang pembangunan ekonomi Indonesia, setidaknya kita dapat menarik pelajaran berharga untuk menjadikan industrialisasi sebagai pionir pembangunan ekonomi. Kita perlu mendukung secara optimal percepatan transformasi fundamental ekonomi dari yang semula selalu bertumpu pada konsumsi, penjualan komoditi dan bahan mentah menjadi fokus ke produksi, investasi dan industrialisasi. Pengembangan yang kompeten industrialisasi, utamanya padat modal diharapkan dapat mengatasi masalah pengangguran penyerapan tenaga kerja, seperti industri tekstil dan produk tekstil, dan industri ekonomi kreatif (mebel dan kerajinan), industri perikanan dan pertanian dan industri yang berbasis ekonomi kerakyatan. Para pemangku kepentingan (stakeholders) diharapkan dapat fokus pada upaya penanganan beberapa isu strategis yang dapat menganggu percepatan pengembangan industrialisasi di Indonesia, utamanya terkait isu kepastian dan kenyamanan investor, percepatan perizinan, memastikan berbagai regulasi dan implikasi terealisasi ditingkat pelaksanaan.
Peningkatan peran industri menjadi sangat penting, jika Indonesia ingin bergerak lebih maju, sektor manufaktur harus tumbuh dan menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas perekonomian, sekaligus solusi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat, karena industrialisasi sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial. Industrialisasi dapat diandalkan menjadi alternatif solusi dalam mengatasi tingkat kemiskinan yang tinggi, jumlah pengangguran yang besar terutama dari golongan masyarakat berpendidikan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan. Peningkatan daya saing industri secara berkelanjutan dapat membentuk landasan ekonomi yang kuat berupa stabilitas ekonomi makro, iklim usaha dan investasi yang sehat sehingga dapat dijadikan salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu sektor industri perlu diarahkan agar memiliki daya saing yang tinggi karena kuatnya struktur, tingginya peningkatan nilai tambah dan produktivitas di sepanjang rantai nilai produksi, dan dukungan dari seluruh sumber daya produktif. Upaya membangun keterkaitan industri hulu-hilir perlu terus ditingkatkan, hal ini tentunya membutuhkan kesepahaman dan kesamaan visi industrialisasi dengan membangun sinergi antar stakeholders baik di pusat dan daerah.
Kesempatan investasi dan penyertaan kalangan investor perlu terus disimetrikan dengan deregulasi di bidang perizinan dan prosedur investasi serta eskalasi pelayanan terpadu satu atap supaya keefektifan birokrasi dalam mendukung laju industrialisasi dapat berjalan optimal. Kerja keras dan fokus hendaklah konsisten diupayakan agar target pertumbuhan dan peningkatan kontribusi sektor industri bisa diraih dengan memberi perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas SDM melalui peran aktif memajukan program pendidikan formal maupun non-formal seperti balai latihan kerja dan alih teknologi yang menjadi key word suksesnya industrialisasi. Sikap optimistis kunci penting senantiasa ditingkatkan, pondasi ekonomi yang sudah dibangun, kiranya dapat menjadi landasan dalam transformasi ekonomi, sehingga mampu meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia merebut peluang pasar baik itu dalam berkiprah di Masyarakat Ekonomi ASEAN, International Trade, serta mempresentasikan reputasi ekonomi Indonesia.
*INDONESIA MAJU*
*Penulis: Amistan Purba, SE, S.Si, MM.*
*Dosen STIE Pengembangan Bisnis Dan Manajemen, Jakarta*
*Dosen STIE Dharma Bumiputera, Jakarta*