Indonesia ‘Penyelamat’ Ekonomi Dunia Pasca Resesi?
Oleh Yonge Sihombing, SE., MBA
Tulisan saya hari ini, Selasa, 1 September 2020, bertajuk: “Indonesia ‘Penyelamat’ Ekonomi Dunia Pasca Resesi dan Krisis”. Tulisan ini saya hari ini mencoba untuk menarik ‘benang putih’, dari kejatuhan ekonomi 42 negara di dunia ke lembah resesi dengan peran Indonesia dalam menyelamatkan ekonomi dunia. Kemudian ‘benang putih’ itu akan saya torehkan lewat tulisan ini.
Saya menyadari bahwa ketika tulisan ini bertajuk: “Indonesia ‘Penyelamat’ Ekonomi Dunia Pasca Resesi”, akan dianggap sebuah ilusi, khayalan, mimpi, dan utopia. Tulisan ini akan dianggap sebagai sebuah hal yang tidak mungkin terjadi (sebuah kemustahilan). Bahkan mungkin tulisan ini oleh sebagian besar dari para ahli ekonomi, pelaku usaha, masyarakat, dan pemangku kebijakan, akan dianggap sebagai sebuah tulisan ketidakfahaman tentang ilmu ekonomi.
Jika pun nantinya akan muncul anggapan demikian, saya tidak berkecil hati, karena saya juga menyadari bahwa pengetahuan dan pemahaman saya tentang ilmu ekonomi dan cara kerja ekonomi masih amat sangat dangkal adanya. Namun meskipun demikian, naluri, pikiran, dan harapan yang ada pada saya saat ini akan saya tuliskan. Karena, untuk saat ini, saya hanya bisa menulis, dan menulis isi hati, pikiran, dan harapan.
*Agustus 2020, 42 Negara Jatuh ke Lembah Resesi Ekonomi*
Pada tanggal 30 Agustus 2020, informasi tentang kejatuhan ekonomi dunia banyak diberitakan oleh media massa, cetak, elektronik, dan media sosial. Sejumlah lembaga internasional pun telah menginformasikan kejatuhan ekonomi dunia ke lembah resesi. Para pemimpin dunia, utamanya negara-negara yang mengalami kejatuhan ekonomi saat ini sedang diperhadapkan dengan sebuah beban yang berat.
Saya mulai membayangkan bahwa bulan September 2020 ini, akan banyak pemberitaan tentang situasi terkait dengan kejatuhan ekonomi dunia ke lembah kekelaman. Saya juga mulai membayangkan akan banyak diskusi-diskusi tentang pencarian langkah untuk menyelematkan ekonomi dunia dari lembah kekelaman tersebut.
Ketika itulah, akan muncul kesadaran baru, bahwa salah satu langkah untuk menyelamatkan ekonomi dunia dari lembah resesi adalah dengan memperkuat negara-negara yang tidak mengalami resesi, atau negara-negara bisa dijadikan sebagai tiang penyanggah untuk menyelamatkan ekonomi dunia dari lembah resesi. Salah satu negara yang akan diperkuat sebagai tiang penyanggah adalah INDONESIA.
*Dari Negara Yang Direndahkan, Menjadi Negara Yang Ditinggikan*
Ini sebuah keniscayaan. Ini sebuah ketidakmungkinan, menjadi sebuah kemungkinan, dan sebuah kenyataan. Indonesia akan tampil sebagai negara penyanggah dan penyelemat dunia dari lembah kekelaman resesi ekonomi. Karena tidak ada yang tidak mungkin, semua mungkin bagi-Nya (Sang Pencipta). Saya mendengar, dan melihat, anak bangsa kita, banyak yang merindukan itu, anak bangsa banyak yang mendoakan hal itu bisa terjadi, dan anak bangsa banyak yang mengamini hal itu.
Karena itu, KITA Indonesia, KITA Bersatu, KITA Bekerja, dan KITA Berdoa. KITA tidak boleh saling menyalahkan, KITA tidak boleh saling merendahkan, KITA tidak boleh saling membenci, KITA Indonesia justru sedang dipersiapkan untuk menyelamatkan dunia dari lembah kekelaman resesi ekonomi.
Demikian tulisan ini, semoga bisa memberi sepercik manfaat, untuk membuka harapan masa saat ini, dan masa yang akan datang yang penuh harapan.
KITA Indonesia tidak perlu bimbang dan ragu, dan tak perlu khawatir dan risau, karena kebimbangan, keraguan, kekhawatiran, dan kerisauan ‘tidak dapat menambah sehasta’ dalam mewujudkan harapan dan impian kita.
Mari KITA tetap bersyukur, dan berterimakasih kepada Sang Pencipta Kita, karena hingga saat ini KITA INDONESIA masih ada dan selalu ada.
Medan, 1 September 2020
Hormat Saya
Yonge Sihombing