Significant “Learn And Grow In This Time Of Crisis”
Jakarta, Suarakristen.com
Pada tanggal 11-17 Mei 2020 secara online diadakan sebuah acara online di instagram rekoleksi orang muda katolik bekerjasama dengan YCCR Jakarta, Dormus Cordis, Light Of Jesus Family (LOJF) dan Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM). Acara ini diadakan karena kami sadar bahwa krisis ini membawa banyak kekhawatiran bagi banyak orang muda.Bahkan banyak yang kemudian merasa takut dan gentar,akan tantangan-tantangan yang mungkin terjadi dimasa depan sebagai akibat krisis ini bagi hidup orang muda.Bahkan dalam keadaan sulit sekalipun,Yesus mengajak kita untuk tidak memunculkan ketakutan dalam hati.Tidak fokus pada ketakutan,tapi fokus pada Yesus sumber kekuatan dalam kehidupan.
Pembicara pada sesi 1 yang bernama Gou Aditya dengan tema “Crash Landing On You”.Jika kita fokus pada ketakutan,ketakutan yang awalnya kecil lama-lama expand,membesar.Di zona takut yang muncul hanyalah reaksi-reaksi ketakutan.Di zona growth ini kita mulai memunculkan respon-respon positif untuk menghadapi krisis yang tidak mungkin terelakkan saat ini.Di zona growth ini,dengan respon yang positif memungkinkan kita,tetap bertumbuh walau ada krisis.Untuk itu di perlukan iman.Bersama-sama dengan komunitas-komunitas hebat ini,kami siap berbagi,melayani dan mendukung teman-teman semua.Masalah yang begitu berat,masalah yang membuat diri kita hancur,masalah yang membuat kita tidak berdaya.Sometimes it’s ok not to be ok.Dia begitu mengasihi kita,Dia tidak mempermasalahkan masa lalu kita,Dia tidak mempermasalahkan apa yang kita perbuat dulu,semua dosa-dosa kita,tetapi Dia sangat memperdulikan diri kita.Tuhan tidak tinggal diam,Dia sungguh rindu bersamamu.Tuhan begitu mengasihimu.Bapa kita adalah Bapa yang setia, walaupun seringkali kita tidak setia,kita menjauh daripada-Nya,tetapi Dia tetap setia.Saat ini merupakan saat yang indah buat kita untuk lebih dalam lagi mencintai-Nya,karena kita sungguh aman di tangan Tuhan.
Pembicara pada sesi 2 yang bernama Roy Suwandi dengan tema “Image Nation”.Kata significant ini dalam bahasa Indonesia bisa di terjemahkan menjadi penting.Berarti untuk menjadi significant,maka kehadiran kita harus memiliki dampak dan memiliki tujuan.Dampak yang di bawa oleh orang tersebut jugalah dampak positif atau membangun.Sebut saja ada 150 keping,kita adalah salah satunya.Bila salah satu keping saja hilang,maka gambar yang terbentuk tidaklah sempurna,tidak akan tampak indah,ada sesuatu yang kurang.Kita tidak akan dapat menggenapi tugas kita.Gambaran rencana Tuhan tidak lagi utuh.Kita memang tidak mengetahui gambar apa yang sedang di bentuk tetapi bila kita bekerja sama dengan orang lain maka akan tercipta sesuatu yang indah.Setiap hari kita melihat diri kita di cermin.Sering kali kita berkata,”Kok terlihat tua?”
“Kenapa rambutku begini?”Kita melihat kekurangan-kekurangan kita dengan pikiran kita.Ke dua hal itu sebaiknya tidak di lakukan,melainkan kita harus melihat apa adanya diri kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya.Terima diri kita dan ingat bahwa kita adalah bagian dari rencanaNya yang Agung.Tetapi kalau memperbaharui pikiran itu di butuhkan waktu yang sangat lama.Bila kita memakai kacamata yang lensanya berwarna ungu,maka semua yang kita lihat akan berwarna keunguan padahal benda-benda tersebut tidaklah berwarna ungu.Kitalah yang menentukan sosok apa yang ingin kita lihat.Sangat penting untuk menemukan gambaran diri yang benar,yang sejati sehingga kita bisa melihat siapa kita sebenarnya.Kata selfie ini muncul ketika banyak orang mulai menunjukkan bagaimana kita ingin di lihat dunia,bahkan kita terkadang menjadi sesuatu yang bukan lagi diri sendiri,mengikuti orang lain,mengikuti trend yang ada.Selfie yang di tentukan oleh dunia memiliki standar tertentu,misalnya angle harus bagus,cahaya harus bagus.Hal inilah yang sering membuat lensa kita rusak sehingga kita menciptakan gambaran diri yang tidak tepat pula.Banyak orang tidak tahu apa gambar diri yang tepat sebab tidak mengenal siapa pencipta mereka.Selfie kita tergantung kata Tuhan bukan kata dunia.Kita hanya tunjukkan hal-hal yang kita mau tunjukkan,hal-hal yang kita pikir di sukai oleh dunia.Dari cara kita menilai seberapa berharga diri kita maka akan mempengaruhi bagaimana orang lain menilai kita dan memperlakukan kita.Mempertahankan pandangan terhadap gambar diri yang benar adalah perjuangan seumur hidup,perjuangan setiap waktu.Iblis berkata pada Hawa bahwa Hawa akan jadi seperti Allah.Manusia yang terdekat dengan rupa Allah.Bila produk terbaik Allah itu rusak maka yang akan di rugikan juga adalah Allah.Ada tiga hal yang sering mempengaruhi kita dalam memandang cermin rohani sehingga kita tidak dapat melihat apa yang Allah lihat dalam diri kita,yaitu orang tua,orang lain dan trauma.Kalau pikiran kita sehancur itu (kita gunakan cermin patah orang tua,orang lain,trauma)maka bisa timbulkan perilaku demikian depresi,insecurities (ketidakamanan) todan keraguan.Memang tidak mudah karena opini orang sangat berpengaruh.Mereka tidak benar-benar tahu masa lalu kita dan melihat kita sebagai seseorang yang kuat misalnya.Masih ada sisi gelap atau sisi yang rapuh dari kita.Inilah pentingnya untuk memiliki orang-orang di sekeliling kita yang bisa menerima kita apa adanya dan kita bisa menerima mereka apa adanya.
Pembicara pada sesi 3 yang bernama Riko Ariefano dengan tema “Chastity,The New Normal”.Sederhananya,chastity atau kemurnian adalah sebuah nilai keutamaan atau kebajikan,panggilan mendasar kita sebagai laki-laki atau perempuan,terintegrasi secara utuh antara rohani dan jasmani dan terungkap dalam relasi pemberian diri seumur hidup antara suami dan istri.Kesesuaian dengan citra Allah ini terungkap lewat panggilan mereka untuk saling mengasihi.Namun setelah jatuh kedalam dosa,mereka menutupi tubuh mereka karena malu.Dalam Teologi Tubuh,St.Yohanes Paulus II menjelaskan bahwa dosa merusak gambar dalam rupa Allah dalam diri mereka,sehingga mereka tidak lagi memandang dengan kasih (love)yang ingin memberikan diri demi kebaikan sesama tapi dengan nafsu (lust) yang ingin menggunakan sesama demi kepentingan diri sendiri.Sebagai ungkapan kasih,Yesus berkata “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagimu…….”(Luk 22:19).Dengan kurban-Nya,Yesus menebus dosa-dosa manusia,dan dengan mengutus Roh Kudus,Ia memampukan manusia untuk mengasihi seperti Allah sendiri.Yesus sendiri mengatakan bahwa seseorang bisa berzinah dalam hatinya!Maka,kemurnian ini bukan hanya soal pengendalian dorongan seksual bagi para jomblo,tapi juga bagi para pasangan suami istri.Karena suami dan istri secara istimewa dipanggil Tuhan untuk menghidupi hakikat seksualitas hidup mereka sebagai laki-laki dan perempuan yang mengungkapkan cinta sejati,lewat pemberian diri bagi satu sama lain,bagi hidup mereka.Namu,kita bukan tanpa harapan,sebab Yesus telah memperlihatkan bahwa Dia berkuasa atas dosa dan maut.Kuasa penebusan salib Kristus selalu sanggup untuk memulihkan kita dari berbagai belenggu dosa.
Pada sesi 4 pembicara yang bernama David Adinata dengan tema “Modern (Spiritual) Lifestyle.Sejak zaman perjanjian lama,banyak orang senang berpesta dan melakukan seks bebas.Demi mendapat pengakuan dari lingkungan,popularitas di antara teman-teman sebaya,atau kepuasan pribadi.Jadi,bagaimana cara menjadi anak muda kristen yang gaul di dalam Tuhan?Selain karena hidupnya tidak bercela,Daniel bijaksana dan berpengetahuan luas,serta punya kompetensi untuk bekerja di istana raja.Mulai rajin update status,selalu pakai barang paling keren dan trendi,sampai merendahkan orang lain agar diri sendiri kelihatan bagus.Kalau kamu ingin punya kualitas hidup yang jadi sorotan Tuhan,giat-giatlah berbuat baik.Akui kesalahan jika berbuat salah,bukannya defensif dan ingin menang sendiri.Cobalah bergabung dengan komunitas supaya kamu punya teman seperjuangan.Dengan Tuhan sebagai pusat hidup,kita dapat menjaga diri dari nafsu dunia.Bukan berarti kita tidak boleh gaul atau berpenampilan sesuai tren,tetapi,kita harus punya prinsip kuat.
Pada sesi 5 pembicara yang bernama Sheiren Sengkey dengan tema “(Nott)Itaewon Class-Power Community”.Khawatir,panik,takut dan sejumlah kegelisahan lainnya terasa lebih besar dan mudah mempengaruhi pikiran dan perasaan kita.Tidak heran banyak ini yang bahkan jadi “bucin”karena haus akan cinta dalam diri mereka.Oleh karena itu perlulah orang-orang lain di sekitar kita untuk di cintai dan juga supaya kita mencintai mereka.Allah sendiri adalah kasih (1 Yoh 4:7-20),maka Dia membutuhkan sesuatu untuk di kasihi,dan itulah Komunitas Allah Tritunggal.Untuk mengenalNya salah satu cara adalah melihat apa yang di rencanakanNya,apa yang menjadi tujuanNya dan apa yang ada di dalam hatiNya.Yang di kehendaki Bapa adalah keselamatan manusia.Untuk itu Yesus mempersiapkan semuanya agar apa yang di lakukannya,di ajarkannya tetap berlaku pada semua umat manusia sampai akhir zaman.Wadah itu adalah komunitas atau gereja.Rasul-rasul itu adalah Gereja yang pertama.Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa untuk sampai kepada Bapa tidak mungkin orang dapat berjalan sendiri.Isi waktu luang,cari teman baru,mengasah bakat dan talenta,bahkan buat cari jodoh yang seiman.Pemurnian ini terjadi ketika kita mulai merasa kurang nyaman,adanya perbedaan pendapat,atau bahkan konflik-konflik yang membuat kita akhirnya berpikir 2 kali untuk aktif komunitas lagi.Ketika kita mau belajar untuk mencintai dan setia pada komunitas,kita pun fokus kepada relasi kita dengan Dia.
Pembicara pada sesi 6 yang bernama Gery Hartono dengan tema “Powerful Ally”.Kita tidak akan menemukan kebenaran sejati dimedia sosial,koran,berita,dan lain sebagainya,hanya firman tuhan yang dapat menjadi fondasi kokoh bagi hidup kita.Seringkali suara roh kudus terdengar tapi kita abaikan dan volumenya kita kecilkan atau kita seringkali yang pura-pura tidak mendengarkan.Ketahuilah bahwa segala hal yang kita perlukan untuk melakukan rencana Tuhan didunia berpusat pada roh Kudus!
Pembicara pada sesi 7 yang bernama Romo Andang L.Binawan,SJ dengan tema “Young Yet Influential People Of The Church”.Padahal bila kita melihat santo-santa,tidak semua dari mereka berbuat sesuatu yang mengguncang dunia.Di dalam gereja katolik kita mengenal santo santa,mereka adalah teladan bagi kita.Jadi apa yang harus kita jalani haruslah seturut kehendak Bapa itu agar kita bisa menjadi santo santa masa kini.Kita dapat melakukan perkara sederhana tetapi berkenan padaNya.
Sering kali karena terlalu sibuk,kita tidak mendengar bahwa Tuhan memanggil kita.Ada dua macam panggilan Tuhan:panggilan menjadi suami istri dan panggilan menjadi SJ (Selamanya Jomblo).Kita di panggil untuk bertumbuh dan berbuah dengan cara kita masing-masing di dalam Tuhan.Tetapi sebenarnya panggilan itu juga adalah bagaimana kita menyikapi kelemahan dan kekurangan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Di masa kini,kita tanggapi panggilan Tuhan dengan menjadi saksi keterbukaan kita pada Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.Tetapi manusia tidak ada yang benar-benar utuh 100% kecuali Bunda Maria.Mari kita melihat Bunda Maria sebagai contoh teladan.
Bunda Maria membiarkan kehendak Allah terjadi di dalam hidupnya.Bila kita melakukan kesalahan,segera kembali padaNya.Iman dan agama berbeda tetapi keduanya saling membantu satu sama lain.Kita di minta bekerja sesuai dengan passion kita.Memang bagi beberapa orang hal itu berat,kita sering ragu apakah kita mau mengejar kekayaan atau kepuasan dan kebahagiaan dalam menjalani passion.
Semakin kita menikmati apa yang kita kerjakan,maka akan semakin mungkin kita berkarya bagi orang lain melalui hal yang kita suka.Ketika meminta sumbangan untuk kegiatan kepemudaan,orang-orang sering sekali meragukan komunitas anak muda.
Ada dua hal lain yang bisa kita lakukan untuk membangun kepercayaan orang lain terhadap kita,yaitu:
1.Tunjukkan kalau kita memang bisa bertanggung jawab,kita buat
proposal dan laporan keuangan dengan baik dan benar.
2.Tunjukkan dulu kepada mereka dengan perbuatan-perbuatan kita
yang kecil di keseharian bahwa memang kita bisa bertanggung
jawab.Setialah pada perkara yang kecil dan engkau di percaya pada
perkara yang besar.
Pengertian dari gereja sendiri adalah wadah orang beriman,atau dalam alkitab adalah tanah tempat iman bersemayam.Sebagai anak muda kita memiliki ‘bahasa’ yang berbeda dari generasi sebelumnya.Tugas kita sebagai anak muda adalah untuk menjadi pelopor supaya anak-anak muda katolik lainnya makin mencintai imannya dan ekaristi.
Pada zaman ini yang di puja-puja hanya tubuh dan jiwa.Anak muda memang susah melihat dimensi rohani tetapi bukan berarti mustahil.Anak muda memiliki tenaga yang besar,semangat yang tinggi,dan kreatif.Kita bisa mencoba untuk mengintegrasikan semua aspek tersebut menjadi sebuah passion dalam diri kita.
Generasi muda saat ini sebenarnya lebih peduli pada lingkungan.Dengan kesadaran tersebut,semoga kita bisa menemukan passion kita dan mengajak orang lain untuk ikut bergerak betsama kita.Memang tidak ada perintah langsung secara tersurat bahwa Tuhan meminta kita menyayangi alam.
Dengan sikap tidak peduli pada alam sebenarnya menunjukkan bahwa kita juga tidak peduli pada sesama karena kerusakan alam akan menimbulkan penderitaan bagi sesama kita.Doa adalah kesempatan kita untuk berdialog dengan Tuhan.Kita sering lupa hanya berbicara dan berbicara terus,tanpa mencoba mendengar apa yang Tuhan mau katakan kepada kita,apa yang Dia ingin sampaikan.
Kita juga bisa membaca Alkitab untuk membantu kita dengan perspektif kita.Ketika sudah mendapatkan saran maka baiknya kita tidak menelan mentah-mentah saran tersebut melainkan mencerna dulu apa yang mereka katakan.Jangan takut untuk salah karena kita bisa belajar dari kesalahan.
Dunia ini di dominasi oleh dimensi tubuh dan batin tetapi dimensi roh jarang.Terkadang ada kesedihan dan kekecewaan,tetapi bila kita bertahan maka semuanya akan terbayarkan,kita bisa mendapatkan kebahagiaan.
Pesan untuk semua yang mengikuti rekoleksi online orang muda katolik adalah:
1.Tuhan panggil kita baik tua atau muda yaitu untuk bertumbuh dan
berbuah,menjadi berkat bagi orang lain.Ingat kita tetap dapat
menjadi berkat dalam segala kekurangan kita.
2.Jangan takut dikritik atau disalahpahami oleh oranglain.
3.Untuk menjadi berpengaruh,jangan bayangkan bahwa harus
memiliki banyak followers.Hanya sedikit,kalau kita memang
mau,don’t worry.Tuhan akan berkarya,yang penting adalah
bagaimana kita genuine dengan kelemahan dan kesederhanaan
kita,kekecilan kita,dan kesediaan kita.
4.Jangan takut melakukan kesalahan dan tentunya jangan sungkan
minta nasehat pada mereka yang lebih tua atau lebih bijaksana.Bila
ada salah paham,tenang saja karena itu hal yang normal,mereka
juga manusia.Tidak ada manusia yang sempurna.
(Susan Sandy)