Santapan Harian
https://www.sabda.org
Yang Diperkenan Allah
Bilangan 28:1-15
Pemberian seperti apa yang diperkenan Allah? Pernahkah kita memikirkannya? Dalam ibadah kepada Allah, bangsa Israel memiliki berbagai aturan yang berkaitan dengan kurban. Bil 28-29 memuat peraturan untuk kurban yang harus dipersembahkan umat di Tanah Perjanjian.
Kurban tersebut dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pertama, kurban umum berupa kurban makanan yang setiap pagi dan sore hari harus dipersembahkan kepada Allah (2-8). Kedua, kurban pada hari Sabat yang dipersembahkan tiap minggu dalam ibadah kepada Allah (9-10). Ketiga, kurban pada pesta bulan baru yang dipersembahkan tiap bulan pertama dalam menyambut tahun baru (11-14).
Ketiga kurban ini melibatkan kurban bakaran (domba jantan, lembu jantan, dan domba yang tak bercela); kurban sajian (tepung yang terbaik); serta kurban curahan (minuman yang memabukkan atau anggur). Semuanya harus dicurahkan di tempat yang kudus bagi Tuhan.
Kurban seperti inilah yang disebut sebagai kurban api-apian/bakaran yang baunya menyenangkan Tuhan (2, 13). Bangsa Israel tidak boleh mempersembahkan hal-hal yang lain. Apa yang disajikan ini menunjukkan bahwa Allah menghendaki persembahan yang terbaik dari umat-Nya.
Sekalipun kita tidak lagi mengadakan kurban seperti bangsa Israel, kita perlu melihat persembahan kita selama ini. Sudahkah kita memberikan yang terbaik kepada Allah? Ataukah, kita hanya memberikan sisa bagi Allah?
Allah telah memberikan banyak berkat kepada kita, dari anugerah keselamatan hingga berkat pemeliharaan tiap hari. Dibandingkan dengan pemberian Allah, tidak ada yang terlalu besar untuk diserahkan kepada Allah.
Marilah kita membangun tekad untuk memberikan yang terbaik kepada Allah, entah itu berupa uang, materi, tenaga atau waktu kita. Biarlah pemberian kita menjadi persembahan yang harum di hadapan Allah. Pergunakanlah seluruh hidup kita untuk memuliakan Allah. Jadikanlah hidup kita untuk mewujudkan karya terbaik yang diperkenan Allah. [HOS]