Bagaimana Menggunakan Waktu yang Efisien dan Tepat dalam Situasi Covid 19 untuk Mempertahankan Hidup dan Iman Kita
Jakarta, Suarakristen.com
Seperti biasanya, PDKK Gereja Katolik Keluarga Kudus (Paroki Pasar Minggu) mengadakan Teleconference melalui aplikasi Google Duo jam 19.00 WIB. Malam itu, yang mengadakan Pujian, Doa, dan Sharing Firman yang diiringi musik oleh Bang Rico Siahaan dan Putra keduanya, Yehuda Christian memainkan Keyboard. Suasana Pujian dan Penyembahan serta Keakraban sangatlah terasa, bahkan Kuasa dan Urapan Tuhan terjadi luar biasa, sehingga kekuatan Iman pun mulai dibangkitkan lewat Pujian, Doa, dan Sharing Firman. Worship Leader yang dipimpin saat itu adalah Kak Margaretha, yang biasa dipanggil Kak Etha membawakan 2-3 lagu Praise and Worship. Dilanjutkan dengan Sharing Firman Tuhan yang dibawakan oleh Moderator yaitu Ibu Merry.
Firman Tuhan saat itu dibawakan tentang *Saat kapal kehidupan kandas dan kita kehilangan segalanya, disitulah kepercayaan kita teruji* _(dikutip dari *Kisah Para Rasul 27:1-26*)_.
Ibu Merry* mengulas tentang *Kapal Kandas*: _”Lalu apa yang harus dilakukan untuk semua orang yang berada dalam kapal itu? Seperti halnya malam ini kita mengadakan Teleconference yaitu usaha kita untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui Pujian, Doa, dan Sharing Firman serta musik untuk memuliakan Tuhan dan bertemu Tuhan dalam Persekutuan melalui Teleconference ini. Karena, banyak orang yang biasa keluar rumah untuk beraktivitas, disaat Pemerintah menganjurkan untuk diam dirumah saja dan membatasi aktivitas di luar rumah atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang membuat kita sebagai manusia menjadi tidak terbiasa bahkan bisa menimbulkan stress dan gampang marah, tersinggung karena tidak terbiasa dengan hidup yang dijalani dengan adanya Pandemi Covid 19 ini. Lalu, usaha apa kita sebagai Orang Percaya yang beriman kepada Yesus Kristus? Apa yang harus kita lakukan seakan-akan kehidupan Rohani kita seperti kapal yang kandas dan apa yang harus kita lakukan orang-orang yang diatas kapal itu (Nahkoda, ABK (Anak Buah Kapal), dan juga penumpang diatas kapal itu pada saat kapal kandas).”_
Demikian, ulasan Pembukaan Pembahasan Firman yang disampaikan oleh *Ibu Merry*. Pertanyaan itu dilontarkan tersebut kepada kita semua. Dalam Teleconference ini, *Bang Rico* menjawab dengan Sharing Pengalaman Pribadinya: _”walaupun saya terlambat untuk mengikuti Teleconference, saya menyuruh anak saya, Yehuda untuk menggantikan posisi untuk mengiringi musik dalam Teleconference PDKK Pasar Minggu dan berjalan dengan baik dan lancar. Saya terlambat dikarenakan habis mengambil sembako teman di suatu tempat yang bernama Hotben dan langsung mengantarkan ke rumahnya dan hasilnya dibagi dua sekaligus memberikan berkat kepada teman saya. Pulang dari Rumah Hotben, hujan turun sangatlah deras. Akhirnya, kami berteduh di sekitar Rawamangun. Setelah agak reda, kami memakai jas hujan dan langsung ke rumah di daerah Semper Barat, Jakarta-Utara. Dan, tiba di rumah tepat acara Teleconference PDKK Pasar Minggu. Di saat seperti kapal kandas ini, *kita harus bisa melayani bukan hanya bernyanyi dan berdoa*, tapi juga *perbuatan dan perhatian kepada sesama, khususnya kepada teman seiman yaitu untuk hidup saling berbagi, tolong menolong, memperhatikan.* Walaupun perbuatan itu hanya perbuatan kecil saja. Tapi kalau disertai dengan *ketulusan*, maka itu menjadi *Perbuatan Iman Percaya yang Tuhan telah melakukan terlebih dulu bagi kita.* Kita belajar seperti Tuhan Yesus untuk berdiam diri di Bait Allah saja, tetapi *terjun juga memperhatikan penduduk/warga yang memerlukan Kasih.*”_
Lalu dilanjutkan dengan Sharing *Mbak Ika*, katanya: _”Saya hampir stress dan bingung menghadapi kenyataan hari-hari ini disaat wabah Pandemi Covid 19 yaitu seperti kapal kandas. Kenapa saya bingung? Karena, biasanya saya selalu pergi ke luar rumah seperti pergi ke mall bahkan ke tempat yang saya suka. Tapi, pada saat ini saya tidak bisa kemana-mana. Pilihan yang saya lakukan yaitu membuka YouTube dan Musik Rohani serta membagikan Pujian Link YouTube kepada teman dan saudara seiman saya untuk memuji dan menyembah Tuhan dirumah. Itu yang saya lakukan sebagai Murid Tuhan Yesus untuk membangkitkan Iman saya kepada Tuhan.”_
Sharing berikutnya yaitu *Kak Margaretha*, sharingnya: _”Saya menggunakan waktu ini untuk memanfaatkan segala sesuatu dengan tepat dan mengadakan perubahan-perubahan yang harus dilakukan. Apa perubahan-perubahan itu? Dalam hal mempergunakan cash flow keuangan yaitu, harus berubah tidak seperti saat-saat yang lalu. Dimana waktu yang lalu kita tidak bisa dengan mudah menggunakan uang untuk belanja serta kebutuhan apa yang kita mau, seperti mengganti HP, kuliner, dan apapun juga. Nah, untuk saat ini, dimana musibah Pandemi Covid 19 yang seakan-akan seperti Kapal yang Kandas, janganlah kita menggunakan keuangan kita seperti bulan-bulan sebelumnya. Kita harus menggunakan dengan tepat sasaran keuangan itu. Kalau memang tidak diperlukan sama sekali, jangan kita membelanjakan uang tersebut. Karena kita tidak tahu, kapan Pandemi ini akan selesai. *Marilah kita menggunakan keuangan kita dengan tepat dan efisien serta menggunakan waktu kita untuk memanfaatkan sebaik mungkin* seperti membersihkan rumah, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan melalui Teleconference ini. Ini suatu usaha untuk menggunakan waktu yang tepat, sehingga kita bisa menguatkan satu dengan lainnya lewat Pujian, Doa, Sharing Firman, dan Musik serta bertemu teman-teman seiman lewat Teleconference ini. *Kita tetap bisa bertahan dan berbagi serta menggunakan waktu dan keuangan dengan tepat dan efisien.”*_
Inilah situasi dan suasana Teleconference PDKK Keluarga Kudus – Pasar Minggu yang selalu diadakan setiap Hari Rabu. Bagi teman-teman sekalian yang mau bergabung dalam Teleconference ini, silahkan menghubungi Mbak Ika selaku Koordinator Pujian dan gunakan aplikasi Google Duo. Akhirnya, Ibu Merry selaku Moderator mengakhiri dengan Doa Penutup dan Pujian Penutup dengan lagu *”Lebih Dari Pemenang”* .
Penulis,
*Hendrico Siahaan/Yehuda Christian Siahaan*