Jakarta, Suarakristen.com
Tokoh nasional anti radikalisme dan intoleransi, Haidar Alwi bereaksi keras menanggapi hasil Ijtima Ulama 4 yang dinilai berupaya mengotak-atik Pancasila dengan menuntut NKRI Bersyariah yang menempatkan ayat suci di atas ayat konstitusi.
“Pancasila itu final dan harga mati. Siapa pun yang mencoba mengotak-atik Pancasila harus kita lawan bersama-sama,” ujar Haidar Alwi dengan tegas, Rabu (7/8/2019).
Menurutnya, Indonesia bukanlah negara segelintir orang, kelompok dan golongan. Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa, agama dan budaya dari Sabang sampai Merauke, sejak dahulunya telah disatukan oleh Pancasila, Bhineka Tunggal Ika.
“Hentikanlah mengatasnamakan agama, Ijtima Ulama dan sebagainya. Para pendiri bangsa termasuk para ulama telah bersepakat bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, bukan negara Islam atau Syariah.”
“Anda kira Indonesia berdiri di atas tumpahan darah satu kelompok tertentu saja? Anda salah besar, bung! Tidak ada orang, ormas atau kelompok yang diberi ruang untuk mengotak-atik Pancasila,” tutur Haidar Alwi.
Ia menilai, kesepakatan Ijtima Ulama 4 terkait NKRI B bersyariah berdasarkan Pancasila pada dasarnya ingin mendirikan khilafah di Indonesia dengan berkedok Pancasila agar maksud dan tujuan mereka dapat tersamarkan.
“Mereka ini mencoba membohongi rakyat agar terkecoh. Ini berbahaya. Segala sesuatu yang mengancam ideologi Pancasila tidak boleh dibiarkan, harus disikapi dengan tegas,” ucap Haidar Alwi.
Sebagai informasi, Ijtima Ulama 4 digelar di Lorin Hotel, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (5/8/2019). Bertindak sebagai penyelenggara antara lain GNPF Ulama, FPI & PA 212.
Ijtima Ulama 4 ini menghasilkan delapan butir kesepakatan yang salah satunya mewujudkan NKRI Bersyariah yang menempatkan ayat suci di atas ayat konstitusi.(HAM)
Sumber: 45TERKINI.COM